Tujuh Kecamatan di Banten Dilanda Kekeringan
A
A
A
SERANG - Memasuki musim kemarau, tujuh kecamatan di Provinsi Banten dilanda kekeringan. Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari hari.
Namun demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Komari, mengaku baru menerima laporan kekeringan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon.
“Untuk saat ini tercatat ada dua desa di Kecamatan Pulo Merak dan Cubeber, Kota Cilegon yang terkena bencana kekeringan dan kesulitan air bersih. Namun, di Cilegon sudah di bantu pendistribuasian air bersih oleh PDAM dan perusahaan di Merak,” kata Komari, Senin (27/7/2015).
Di Kabupaten Lebak, tercatat ada lima kecamatan yang sudah megajukan laporan bencana kekeringan, yaitu Kecamatan Warung Gunung, Sajira, Leuwidamar, Bayah, dan Kecamatan Cilograng.
"Jika musim kemarau berlanjut, sembilan kecamatan lainnya di Kabupaten Lebak terancam bencana kekeringan dan kesulitan air," jelasnya
Komari menambahkan, BPBD Lebak sudah melakukan aksi tanggap bencana kekeringan sejak awal Juli ini. Bahkan, sudah meyiapkan ribuan liter air bersih untuk didistribusikan ke wilayah yang terkena dampak kekeringan.
"Setiap harinya kita siapkan dua mobil tangki air untuk mendistribusikan ke empat kecamatan yang kini sudah kesulitan mendapatkan air bersih," ungkapnya.
Namun demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Komari, mengaku baru menerima laporan kekeringan di dua kabupaten, yakni Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon.
“Untuk saat ini tercatat ada dua desa di Kecamatan Pulo Merak dan Cubeber, Kota Cilegon yang terkena bencana kekeringan dan kesulitan air bersih. Namun, di Cilegon sudah di bantu pendistribuasian air bersih oleh PDAM dan perusahaan di Merak,” kata Komari, Senin (27/7/2015).
Di Kabupaten Lebak, tercatat ada lima kecamatan yang sudah megajukan laporan bencana kekeringan, yaitu Kecamatan Warung Gunung, Sajira, Leuwidamar, Bayah, dan Kecamatan Cilograng.
"Jika musim kemarau berlanjut, sembilan kecamatan lainnya di Kabupaten Lebak terancam bencana kekeringan dan kesulitan air," jelasnya
Komari menambahkan, BPBD Lebak sudah melakukan aksi tanggap bencana kekeringan sejak awal Juli ini. Bahkan, sudah meyiapkan ribuan liter air bersih untuk didistribusikan ke wilayah yang terkena dampak kekeringan.
"Setiap harinya kita siapkan dua mobil tangki air untuk mendistribusikan ke empat kecamatan yang kini sudah kesulitan mendapatkan air bersih," ungkapnya.
(lis)