Gara-gara Suara Knalpot, Warga Dua Dusun Bentrok
A
A
A
BANTUL - Puluhan warga dua dusun masing-masing Dusun Lanteng dan Lemah Rubuh, Desa Selopamioro terlibat bentrok, Minggu malam 26 Juli.
Beruntung, sebelum bentrokan tersebut berlangsung aparrat keamanan dan tokoh masyarakat berhasil meredam dengan memisahkan kedua kubu.
Informasi yang berhasl dihimpun di lapangan menyebutkan, pertikaian yang melibatkan dua dusun bertetangga tersebut berawal dari kejadian Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Minggu sore, beberapa pemuda MA, ED, Sr dari Dusun Lanteng terlihat nongkrong di salah satu rumah warga. Saat tengah asyik nongkrong, tiba-tiba ada sebuah truk yang melintas.
Karena sudah saling kenal, salah seorang pemuda yaitu Sr, meneriaki sang sopir, Roni, warga Dusun Lanteng.
Sr teriak jika lewat kembali maka dia besama rekannya akan melempar truk tersebut dengan batu. Teriakan tersebut didengar rekan Roni yang mengendarai sepeda motor di belakang truk.
“Mereka mengira teriakan tersebut diarahkan kepada pengendara sepeda motor di belakang truk,” tutur sumber yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Karena panas mendengar teriakan tersebut, ketiga pemuda yang mengendarai sepeda motor langsung membunyikan motor mereka keras-keras.
Tidak hanya itu, tiga pemuda yang berboncengan tersebut Fn, Gg dan GJ langsung mengangkat bagian depan motor mereka. Hal itu memancing emosi dari warga Dusun Lanteng.
Tiga pemuda yang awalnya nongkrong tersebut langsung mengejar ketiga pemuda Lemah Rubuh tersebut dan berhasil menangkapnya di sebuah lapangan voly di Dusun Lanteng.
Salah satu dari pemuda yang melakukan aksi dengan motornya berhasil ditangkap dan dicekik lehernya. Namun perkelahian tersebut lantas berhasil dilerai oleh masing-masing kubu.
Malam harinya, sekitar pukul 18.30 WIB, setidaknya ada 30 pemuda dari Lemah Rubuh mendatangi lokasi kejadian.
Karena didatangi puluhan pemuda, warga Dusun Lanteng lantas berhamburan keluar. Kedua kubu langsung cekcok dan sempat terjadi adu jotos.
Namun oleh tokoh masyarakat dari kedua dusun berhasil diredam sebelum aksi berlanjut lebih parah.
Lurah Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Himawan Sajati membenarkan aksi perseteruan dua dusun tersebut.
Perseteruan tersebut menurutnya hanya berawal dari kesalahpahaman kecil. Pihaknya berusaha menggandeng tokoh masyarakat, aparat Kepolisian dan Koramil mendamaikan kedua belah kubu yang bertikai. “Kami berupaya mendamaikan keduanya,” ujarnya.
Beruntung, sebelum bentrokan tersebut berlangsung aparrat keamanan dan tokoh masyarakat berhasil meredam dengan memisahkan kedua kubu.
Informasi yang berhasl dihimpun di lapangan menyebutkan, pertikaian yang melibatkan dua dusun bertetangga tersebut berawal dari kejadian Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Minggu sore, beberapa pemuda MA, ED, Sr dari Dusun Lanteng terlihat nongkrong di salah satu rumah warga. Saat tengah asyik nongkrong, tiba-tiba ada sebuah truk yang melintas.
Karena sudah saling kenal, salah seorang pemuda yaitu Sr, meneriaki sang sopir, Roni, warga Dusun Lanteng.
Sr teriak jika lewat kembali maka dia besama rekannya akan melempar truk tersebut dengan batu. Teriakan tersebut didengar rekan Roni yang mengendarai sepeda motor di belakang truk.
“Mereka mengira teriakan tersebut diarahkan kepada pengendara sepeda motor di belakang truk,” tutur sumber yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Karena panas mendengar teriakan tersebut, ketiga pemuda yang mengendarai sepeda motor langsung membunyikan motor mereka keras-keras.
Tidak hanya itu, tiga pemuda yang berboncengan tersebut Fn, Gg dan GJ langsung mengangkat bagian depan motor mereka. Hal itu memancing emosi dari warga Dusun Lanteng.
Tiga pemuda yang awalnya nongkrong tersebut langsung mengejar ketiga pemuda Lemah Rubuh tersebut dan berhasil menangkapnya di sebuah lapangan voly di Dusun Lanteng.
Salah satu dari pemuda yang melakukan aksi dengan motornya berhasil ditangkap dan dicekik lehernya. Namun perkelahian tersebut lantas berhasil dilerai oleh masing-masing kubu.
Malam harinya, sekitar pukul 18.30 WIB, setidaknya ada 30 pemuda dari Lemah Rubuh mendatangi lokasi kejadian.
Karena didatangi puluhan pemuda, warga Dusun Lanteng lantas berhamburan keluar. Kedua kubu langsung cekcok dan sempat terjadi adu jotos.
Namun oleh tokoh masyarakat dari kedua dusun berhasil diredam sebelum aksi berlanjut lebih parah.
Lurah Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Himawan Sajati membenarkan aksi perseteruan dua dusun tersebut.
Perseteruan tersebut menurutnya hanya berawal dari kesalahpahaman kecil. Pihaknya berusaha menggandeng tokoh masyarakat, aparat Kepolisian dan Koramil mendamaikan kedua belah kubu yang bertikai. “Kami berupaya mendamaikan keduanya,” ujarnya.
(sms)