Gerakan Save Tanah Karo Dirikan PAUD Bagi Anak Pengungsi Sinabung
A
A
A
KARO - Gerakan Save Tanah Karo (STK) resmikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dua posko pengungsian korban erupsi Gunung Api Sinabung yakni, Losd Desa Korpri dan pengungsian GPDI Ndokum Siroga, Sabtu (25/7/2015) pagi.
Menurut Penggagas Gerakan Simpati Save Tanah Karo Arya Sinulingga, dana pendirian PAUD tersebut bersumber dari Persaudaraaan Istri-istri Anggota (PIA) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Adapun dasar mendirikan PAUD mengingat kondisi anak–anak korban erupsi di pengungsian yang sangat minim permainan dan pelajaran.
Dikatakannya dengan adanya PAUD di posko pengungsian, anak-anak pengungsi Sinabung menjadi tidak merasa trauma dan mendapat wadah untuk bermain. Selain itu, untuk mendidik anak pengungsi hingga masuk ke sekolah dasar (SD) nantinya.
“Rencana akan didirikan 30 PAUD untuk anak-anak pengungsi, agar mereka tidak terlantar di pengungsian. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak pengungsi. Sebab dalam kondisi mengungsi tentu anak-anak tidak mendapat perhatian lebih, tekhusus untuk pendidikannya,” tutur Arya.
Ditambahkan Arya, PAUD tersebut akan berlangsung selama satu tahun ke depan dengan pendidik yang juga bukan sembarang pendidik, melainkan tamatan S1. Pendirian PAUD juga bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Koordinator PAUD untuk anak pengungsi, Frisda Sinulingga mengatakan, pendirian PAUD tersebut merupakan kegiatan positif yang memberikan kesempatan kepada anak-anak pengungsi untuk belajar di tempat pengungsian.
“Harapan kita dengan adanya PAUD ini, anak-anak usia dini dapat bermain dan belajar dengan teratur, sehingga tidak begitu tertekan di posko pengungsian yang belum tahu sampai berapa lama,” harapnya.
Untuk anak didik PAUD sendiri, lanjut Frisda, hingga saat ini terdapat 30 anak didik di Posko Losd Desa Korpri, Kecamatan Berastagi, dan 24 peserta di Pengungsian GPDI Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat.
Orangtua anak pengungsi yang anaknya mengikuti PAUD Save Tanah Karo, Jeni Ertina br Tarigan mengaku sangat senang denga hadirnya PAUD di posko pengungsian.
“Kami berharap dengan adanya PAUD ini anak-anak kami menjadi pintar dan kelak menjadi sukses. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Save Tanah Karo dan istri-istri anggota DPR RI,” ucap warga Dusun Lau Kawar tersebut.
Menurut Penggagas Gerakan Simpati Save Tanah Karo Arya Sinulingga, dana pendirian PAUD tersebut bersumber dari Persaudaraaan Istri-istri Anggota (PIA) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Adapun dasar mendirikan PAUD mengingat kondisi anak–anak korban erupsi di pengungsian yang sangat minim permainan dan pelajaran.
Dikatakannya dengan adanya PAUD di posko pengungsian, anak-anak pengungsi Sinabung menjadi tidak merasa trauma dan mendapat wadah untuk bermain. Selain itu, untuk mendidik anak pengungsi hingga masuk ke sekolah dasar (SD) nantinya.
“Rencana akan didirikan 30 PAUD untuk anak-anak pengungsi, agar mereka tidak terlantar di pengungsian. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak pengungsi. Sebab dalam kondisi mengungsi tentu anak-anak tidak mendapat perhatian lebih, tekhusus untuk pendidikannya,” tutur Arya.
Ditambahkan Arya, PAUD tersebut akan berlangsung selama satu tahun ke depan dengan pendidik yang juga bukan sembarang pendidik, melainkan tamatan S1. Pendirian PAUD juga bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Koordinator PAUD untuk anak pengungsi, Frisda Sinulingga mengatakan, pendirian PAUD tersebut merupakan kegiatan positif yang memberikan kesempatan kepada anak-anak pengungsi untuk belajar di tempat pengungsian.
“Harapan kita dengan adanya PAUD ini, anak-anak usia dini dapat bermain dan belajar dengan teratur, sehingga tidak begitu tertekan di posko pengungsian yang belum tahu sampai berapa lama,” harapnya.
Untuk anak didik PAUD sendiri, lanjut Frisda, hingga saat ini terdapat 30 anak didik di Posko Losd Desa Korpri, Kecamatan Berastagi, dan 24 peserta di Pengungsian GPDI Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat.
Orangtua anak pengungsi yang anaknya mengikuti PAUD Save Tanah Karo, Jeni Ertina br Tarigan mengaku sangat senang denga hadirnya PAUD di posko pengungsian.
“Kami berharap dengan adanya PAUD ini anak-anak kami menjadi pintar dan kelak menjadi sukses. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Save Tanah Karo dan istri-istri anggota DPR RI,” ucap warga Dusun Lau Kawar tersebut.
(kri)