Umat Beragama Diingatkan Saling Menjaga Kedamaian

Jum'at, 24 Juli 2015 - 10:29 WIB
Umat Beragama Diingatkan...
Umat Beragama Diingatkan Saling Menjaga Kedamaian
A A A
DELISERDANG - Kesejukan hidup berdampingan di Sumatera Utara diharapkan jangan sampai terusik akibat peristiwa berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di Tolikara, Papua, beberapa hari lalu.

Untuk itulah, para pemuka agama dan pejabat setempat mengingatkan kembali pentingnya hidup berdampingan, tanpa ada kekerasan. Seperti yang dilakukan Polres Deliserdang, mengajak semua elemen masyarakat menjaga hidup yang damai. Sejumlah tokoh lintas agama diundang untuk membuat kesepakatan bersama untuk mencegah tidak terjadinya konflik yang berbau SARA.

Kesepakatan itu ditandai dengan tanda tangan yang dilakukan dari perwakilan agama Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Hal itu disaksikan Sekdakab Asrin Naim, Kapolres AKBP M Edi Faryadi, Dandim 0204/DS Letkol (Inf) Hanryan Inrawira, Ketua PN Lubukpakam Henry Tarikan, Ketua DPRD Deliserdang Ricky Prandana Nasution di Aula Tri Brata Mapolres Deliserdang, kemarin.

Perwakilan agama Islam Lukmanul Hakim Siregar, tokoh agama Kristen Katolik Pastor Mansuetus Anadeus, tokoh agama Kristen Protestan Pdt Minar A Hutapea STh, dan tokoh agama Buddha Muin, agama Hindu Gannes, dan agama Konghucu JS Suryadi Cu sepakat mengingatkan umatnya masing-masing untuk menjaga perdamaian.

Mereka juga sepakat mengedepankan upaya musyawarah dalam mencari solusi penyelesaian atas permasalahan yang menyangkut kerukunan antar umat beragama. Kapolres Deliserdang AKBP M Edi Faryadi menjelaskan, kesepakatan ini sebagai antisipasi perma-salahan yang terjadi di Kabupaten Tolikara.

“Nah , kejadian di Tolikara tidak perlu kita ikuti, mari semua masyarakat bekerja denganbaikdanciptakanterus rasa kedamaian,” ucapnya. Hal yang sama juga dilakukan Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sukran Jamilan Tanjung.

Keduanya menggalang kebersamaan dengan pemuka agama dan sejumlah elemen kedua daerah pada Rabu (22/7) sore di Graha Aulia Bank Indonesia (BI) Sibolga. Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk berharap masyarakat jangan mau diprovokasi oleh berbagai isu yang tidak jelas, baik yang berasal dari layanan pesan singkat (SMS) atau lainnya yang dapat menyebabkan perpecahan antarumat beragama.

“Kota Sibolga dan Tapteng merupakan daerah yang situasinya kondusif. Oleh karena itu, kami berharap agar ini disosialisasikan dan disampaikan,” ucapnya. Pertemuan diwarnai tanya jawab para pemuka agama yang hadir, setelah sebelumnya mendengarkan paparan dari Danrem 023/KS Kolonel Fachri dan sambutan dari Plt Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung.

M andi yusri, jonny simatupang
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9267 seconds (0.1#10.140)