Polisi Jaga Gereja dan Masjid di Kota Serang
A
A
A
SERANG - Insiden Tolikara yang terjadi saat salat Idul Fitri, di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, membuat jajaran kepolisian dari Polres Serang menerjunkan sebanyak 75 personelnya untuk menjaga tempat ibadah di Kota Serang.
"Kami melakukan antisipasi saja dengan menerjunkan sebanyak 75 personel untuk dua mesjid, dan enam gereja yang terbesar di Kota Serang," kata Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifuddin, kepada wartawan, Selasa (21/7/2015).
Keenam gereja yang dijaga antara lain Gereja Katolik Kristus Raja Serang, Gereja HKBP Kota Serang, GKI Kota Serang, Gereja Bethle Indonesia Kota Serang, Indonesian Christian Church, dan Gereja ABRAHAM.
Sedang masjid yang dijaga adalah Mesjid At Tsauro, dan Mesjid Agung Banten. "Ini merupakan pengamanan rutin, bukan intruksi dari Pak kapolri atau Pak Kapolda," jelasnya.
Pihaknya berharap, warga tidak terprovokasi dan dapat menjaga keamanan, serta kerukunan antar umat beragama di Kota Serang. Sehingga, dengan insiden di Tolikara, Papua, tidak menyulut pertikaian di daerah lain.
Sebelumnya, Sekertaris Kenadziran Kesultanan Banten mengatakan, pihaknya prihatin dengan insiden yang menimpa umat Islam di Tolikara, Papua, dan berharap penyelesaian perselisihan dapat diselesaikan dengan baik tanpa korban jiwa.
"Kami masih mempercayakan kepada aparat kepolisian untuk menyelesaikan secara tuntas. Apabila aparat tidak bisa menyelesaikan masalah ini, saya khawatir, umat Islam akan menyelesaikannya dengan caranya sendiri," pungkasnya.
"Kami melakukan antisipasi saja dengan menerjunkan sebanyak 75 personel untuk dua mesjid, dan enam gereja yang terbesar di Kota Serang," kata Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifuddin, kepada wartawan, Selasa (21/7/2015).
Keenam gereja yang dijaga antara lain Gereja Katolik Kristus Raja Serang, Gereja HKBP Kota Serang, GKI Kota Serang, Gereja Bethle Indonesia Kota Serang, Indonesian Christian Church, dan Gereja ABRAHAM.
Sedang masjid yang dijaga adalah Mesjid At Tsauro, dan Mesjid Agung Banten. "Ini merupakan pengamanan rutin, bukan intruksi dari Pak kapolri atau Pak Kapolda," jelasnya.
Pihaknya berharap, warga tidak terprovokasi dan dapat menjaga keamanan, serta kerukunan antar umat beragama di Kota Serang. Sehingga, dengan insiden di Tolikara, Papua, tidak menyulut pertikaian di daerah lain.
Sebelumnya, Sekertaris Kenadziran Kesultanan Banten mengatakan, pihaknya prihatin dengan insiden yang menimpa umat Islam di Tolikara, Papua, dan berharap penyelesaian perselisihan dapat diselesaikan dengan baik tanpa korban jiwa.
"Kami masih mempercayakan kepada aparat kepolisian untuk menyelesaikan secara tuntas. Apabila aparat tidak bisa menyelesaikan masalah ini, saya khawatir, umat Islam akan menyelesaikannya dengan caranya sendiri," pungkasnya.
(san)