Tambah Pintar di Taman Pintar
A
A
A
SEJAK diresmikan pada 20 Mei 2006 oleh Menteri Pendidikan saat itu, Bambang Soedibyo, Taman Pintar langsung menyita perhatian.
Lokasi ini menawarkan jenis wisata yang baik untuk merangsang pertumbuhan anak-anak terutama pada usia emas. Setelah sekian tahun, Taman Pintar kini menjadi rujukan para siswa sekolah yang tengah berlibur di Kota Yogyakarta. Taman Pintar selalu menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi selain Museum Dirgantara maupun Candi Borobudur. Apalagi kini zona yang ada di lokasi ini banyak.
Sebagai wahana rekreasi edukasi, Taman Pintar menawarkan beragam fasilitas, seperti playground dan zona-zona lain yang dipisahkan sesuai zona masing-masing. Bahkan pentingnya keberadaan Taman Pintar membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun tak bisa berpaling. Untuk mendukung edukasi bahaya korupsi, KPK membangun zona baru di Taman Pintar dengan nama Zona Sahabat Pemberani.
Zona ini diresmikan bersama tiga zona baru lain, yakni zona kelistrikan, zona telekomunikasi, dan Galeri Kota Pusaka. Dengan tambahan empat zona baru, kini Taman Pintar memiliki 50 zona yang akan menambah banyak pengetahuan bagi para pengunjung. “Kami berkomitmen terus menyajikan peraga-peraga termutakhir sehingga mendukung peran Taman Pintar sebagai pusat ilmu pengetahuan,” ucap Yunianto Dwi Sutono, Kepala Kantor Taman Pintar.
Tak jauh dari Taman Pintar terdapat Museum Benteng Vredeburg. Lokasi ini juga menjadi salah satu objek wisata edukasi. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, lokasi ini digunakan sebagai benteng perlindungan para residen yang tengah bertugas di daerah ini. Maklum, lokasinya berseberangan dengan istana negara. Lokasi lain yang layak dikunjungi adalah Museum Perjuangan.
Museum di Jalan Kol Sugiyono didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan mengenang setengah abad Kebangkitan Nasional. Tak jauh dari kawasan Malioboro masih ada dua museum yang layak dikunjungi. Pertama museum biologi di Jalan Sultan Agung serta Museum Satmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman di kawasan Bintaran.
Sodik
Lokasi ini menawarkan jenis wisata yang baik untuk merangsang pertumbuhan anak-anak terutama pada usia emas. Setelah sekian tahun, Taman Pintar kini menjadi rujukan para siswa sekolah yang tengah berlibur di Kota Yogyakarta. Taman Pintar selalu menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi selain Museum Dirgantara maupun Candi Borobudur. Apalagi kini zona yang ada di lokasi ini banyak.
Sebagai wahana rekreasi edukasi, Taman Pintar menawarkan beragam fasilitas, seperti playground dan zona-zona lain yang dipisahkan sesuai zona masing-masing. Bahkan pentingnya keberadaan Taman Pintar membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun tak bisa berpaling. Untuk mendukung edukasi bahaya korupsi, KPK membangun zona baru di Taman Pintar dengan nama Zona Sahabat Pemberani.
Zona ini diresmikan bersama tiga zona baru lain, yakni zona kelistrikan, zona telekomunikasi, dan Galeri Kota Pusaka. Dengan tambahan empat zona baru, kini Taman Pintar memiliki 50 zona yang akan menambah banyak pengetahuan bagi para pengunjung. “Kami berkomitmen terus menyajikan peraga-peraga termutakhir sehingga mendukung peran Taman Pintar sebagai pusat ilmu pengetahuan,” ucap Yunianto Dwi Sutono, Kepala Kantor Taman Pintar.
Tak jauh dari Taman Pintar terdapat Museum Benteng Vredeburg. Lokasi ini juga menjadi salah satu objek wisata edukasi. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, lokasi ini digunakan sebagai benteng perlindungan para residen yang tengah bertugas di daerah ini. Maklum, lokasinya berseberangan dengan istana negara. Lokasi lain yang layak dikunjungi adalah Museum Perjuangan.
Museum di Jalan Kol Sugiyono didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan mengenang setengah abad Kebangkitan Nasional. Tak jauh dari kawasan Malioboro masih ada dua museum yang layak dikunjungi. Pertama museum biologi di Jalan Sultan Agung serta Museum Satmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman di kawasan Bintaran.
Sodik
(ars)