Harga Emas Terpantau Normal
A
A
A
PALEMBANG - Harga perhiasan emas yang dijual di pusat penjualan toko emas di Kota Palembang, jelang hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah masih tergolong normal. Harga emas bertahan di kisaran Rp2,9 juta-3 juta per suku.
“Memasuki awal Ramadan hingga pertengahan Juli ini, harga emas perhiasan masih berada di kisaran Rp2,9 juta-3 juta per suku. Belum ada pergerakan positif memicu kenaikan har ga emas perhiasan. Padahal dolar terusmenguat,” kataAs nawi, pemilik Toko Emas As na wi di Sako Kenten Palembang, kemarin. Begitu pula untuk tingkat daya beli masyarakat, lanjut dia, cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Dia menilai penurunan daya beli masyarakat disebabkan banyak faktor yakni pertama faktor eko nomi Sumsel, dimana harga ko moditas andalan Sumsel seperti karet masih sangat rendah. Faktor kedua ialah me ma su ki tahun ajaran baru sekolah sehingga masyarakat lebih me milih saving daripada mengeluarkan uangnya membeli emas perhiasan.
“Untukhargapergramnya dijual sekitar Rp499.000. Walaupun harga emas perhiasan stagnan, tapi tidak diimbangi semakin tingginya daya beli masyarakat.” “Mungkin karena faktor tahun ajaran baru sehingga ibu-ibu lebih memilih saving,” tuturnya. Saat ini, lanjut dia, rata-rata kunjungan masyarakat baik membeli maupun hanya sekadar bertanya-tanya ada sekitar 5 hingga 10 orang perhari.
Dia tidak bisa memprediksikan apakah harga emas dalam negeri ini akan kembali menguat pada awal semester II/2015 ini. Sebab pergerakan harga emas mengacu pada pasar in ter nasional. “Soal itu saya tidak bisa memastikannya. Apalagi kondisi ekonomi AS saat ini perlahan terus membaik,” ujar Asnawi.
Sementara itu, salah seorang konsumen Sherly menambahkan, lebih memilih saving untuk membiayai kebutuhan anak sekolah ketimbang membeli emas perhiasan untuk digunakan saat Lebaran nanti. “Kebutuhan anak sekolah jauh lebih penting dibanding membeli emas untuk keperluan Lebaran. Makanya lebih memilih menyimpan uangnya untuk digunakan keperluan tahun ajaran baru,” katanya.
Darfian jaya suprana
“Memasuki awal Ramadan hingga pertengahan Juli ini, harga emas perhiasan masih berada di kisaran Rp2,9 juta-3 juta per suku. Belum ada pergerakan positif memicu kenaikan har ga emas perhiasan. Padahal dolar terusmenguat,” kataAs nawi, pemilik Toko Emas As na wi di Sako Kenten Palembang, kemarin. Begitu pula untuk tingkat daya beli masyarakat, lanjut dia, cenderung menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Dia menilai penurunan daya beli masyarakat disebabkan banyak faktor yakni pertama faktor eko nomi Sumsel, dimana harga ko moditas andalan Sumsel seperti karet masih sangat rendah. Faktor kedua ialah me ma su ki tahun ajaran baru sekolah sehingga masyarakat lebih me milih saving daripada mengeluarkan uangnya membeli emas perhiasan.
“Untukhargapergramnya dijual sekitar Rp499.000. Walaupun harga emas perhiasan stagnan, tapi tidak diimbangi semakin tingginya daya beli masyarakat.” “Mungkin karena faktor tahun ajaran baru sehingga ibu-ibu lebih memilih saving,” tuturnya. Saat ini, lanjut dia, rata-rata kunjungan masyarakat baik membeli maupun hanya sekadar bertanya-tanya ada sekitar 5 hingga 10 orang perhari.
Dia tidak bisa memprediksikan apakah harga emas dalam negeri ini akan kembali menguat pada awal semester II/2015 ini. Sebab pergerakan harga emas mengacu pada pasar in ter nasional. “Soal itu saya tidak bisa memastikannya. Apalagi kondisi ekonomi AS saat ini perlahan terus membaik,” ujar Asnawi.
Sementara itu, salah seorang konsumen Sherly menambahkan, lebih memilih saving untuk membiayai kebutuhan anak sekolah ketimbang membeli emas perhiasan untuk digunakan saat Lebaran nanti. “Kebutuhan anak sekolah jauh lebih penting dibanding membeli emas untuk keperluan Lebaran. Makanya lebih memilih menyimpan uangnya untuk digunakan keperluan tahun ajaran baru,” katanya.
Darfian jaya suprana
(bbg)