Ganggu Pacar, Dua Pemuda Dibacok
A
A
A
SEMARANG - Hanya karena persoalan sepele, dua pemuda menjadi korban pengeroyokan. Hampir seluruh tubuhnya kena luka bacok, termasuk wajahnya disabet parang hingga luka berat.
Persoalan tindak pidana yang berujung penjara itu karena para pelaku tidak terima, pacar dari adik salah satu rekannya diganggu korban.
Hingga terjadi pengeroyokan tersebut. Insiden terjadi Minggu 12 Juli 2015 sekira pukul 03.00 WIB, di Jalan Sriwijaya Kota Semarang dekat perempatan Java Mal.
Dari delapan pengeroyok, polisi baru berhasil menangkap satu pelaku. Yakni Ahmad Ulil Absor (23) warga Pedurungan Kota Semarang.
Dini hari itu, dia membawa parang, membacok wajah korban hingga luka berat. Saat itu dia tengah mabuk berat minuman keras jenis ciu.
“Pacar adik teman saya digangguin sama korban. Ya saya ikut tidak terima,” kata Ulil yang mengaku isterinya sedang hamil 2 bulan ini di Mapolrestabes Semarang, Senin (13/7/2015).
Dari raut mukanya, pemuda kurus ini tak tampak penyesalan. Malah terus – terusan tersenyum.
Itu juga membuat beberapa petugas kepolisian terheran–heran, termasuk Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin.
“Saat mengeroyok, sudah janjian dulu sama korban SMSan. Sudah nantang –nantang saat melintas di dekat Pasar Kapling Kedungmundu, Lalu kami lempar batu dulu. Kami kejar akhirnya kena. Kami ada delapan orang, korban dua orang. Teman –teman saya masih belum ketangkap polisi,” beber tersangka Ulil.
Saat itu dua korban ditinggalkan tergeletak di pinggir jalan usai dianiaya. Mereka diselamatkan warga dan petugas yang mengetahui, dibawa ke rumah sakit. Polisi yang bergerak cepat akhirnya bisa menangkap Ulil di rumahnya.
Turut diamankan empat sepeda motor, tiga pedang, ponsel dan dua butir pil koplo. Aneka senjata tajam itu awalnya sempat coba dibuang pelaku di sebuah pekarangan dekat rumah. Namun, berhasil ditemukan petugas.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin mengatakan, tersangka ini ditahan untuk proses hukum selanjutnya.
“Memang minuman keras mempengaruhi. Sebelumnya sudah kami musnahkan ribuan liter. Untuk kasus ini, yang masih buron terus kami kejar. Korbannya sampai diopname di rumah sakit,” tandasnya.
Persoalan tindak pidana yang berujung penjara itu karena para pelaku tidak terima, pacar dari adik salah satu rekannya diganggu korban.
Hingga terjadi pengeroyokan tersebut. Insiden terjadi Minggu 12 Juli 2015 sekira pukul 03.00 WIB, di Jalan Sriwijaya Kota Semarang dekat perempatan Java Mal.
Dari delapan pengeroyok, polisi baru berhasil menangkap satu pelaku. Yakni Ahmad Ulil Absor (23) warga Pedurungan Kota Semarang.
Dini hari itu, dia membawa parang, membacok wajah korban hingga luka berat. Saat itu dia tengah mabuk berat minuman keras jenis ciu.
“Pacar adik teman saya digangguin sama korban. Ya saya ikut tidak terima,” kata Ulil yang mengaku isterinya sedang hamil 2 bulan ini di Mapolrestabes Semarang, Senin (13/7/2015).
Dari raut mukanya, pemuda kurus ini tak tampak penyesalan. Malah terus – terusan tersenyum.
Itu juga membuat beberapa petugas kepolisian terheran–heran, termasuk Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin.
“Saat mengeroyok, sudah janjian dulu sama korban SMSan. Sudah nantang –nantang saat melintas di dekat Pasar Kapling Kedungmundu, Lalu kami lempar batu dulu. Kami kejar akhirnya kena. Kami ada delapan orang, korban dua orang. Teman –teman saya masih belum ketangkap polisi,” beber tersangka Ulil.
Saat itu dua korban ditinggalkan tergeletak di pinggir jalan usai dianiaya. Mereka diselamatkan warga dan petugas yang mengetahui, dibawa ke rumah sakit. Polisi yang bergerak cepat akhirnya bisa menangkap Ulil di rumahnya.
Turut diamankan empat sepeda motor, tiga pedang, ponsel dan dua butir pil koplo. Aneka senjata tajam itu awalnya sempat coba dibuang pelaku di sebuah pekarangan dekat rumah. Namun, berhasil ditemukan petugas.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin mengatakan, tersangka ini ditahan untuk proses hukum selanjutnya.
“Memang minuman keras mempengaruhi. Sebelumnya sudah kami musnahkan ribuan liter. Untuk kasus ini, yang masih buron terus kami kejar. Korbannya sampai diopname di rumah sakit,” tandasnya.
(sms)