Jangan Ugal-ugalan, Hormati Pengguna Jalan Lain

Senin, 13 Juli 2015 - 10:01 WIB
Jangan Ugal-ugalan, Hormati Pengguna Jalan Lain
Jangan Ugal-ugalan, Hormati Pengguna Jalan Lain
A A A
Mudik saat Lebaran seakan menjadi ritual wajib bagi sebagian besar warga di Indonesia.

Di Kudus, aktivitas mudik juga dilakukan penggemar motor gede (moge). “Ayo sudah siap nih mudik ke Purworejo. Tahun ini kita sengaja mudik pakai moge,” kata salah satu anggota moge, Wida Amalia, 24, begitu keluar dari rumahnya di Desa Loram Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, kemarin.

Wida tidak sendirian. Bersama beberapa teman lainnya, dia bergegas mudik ke kampung halaman. Tidak lupa, dia mampir ke sesepuh Komunitas Bikers Moge (KBM) Chapter Kudus, Musa, di kawasan Jati. “Kita gabung dulu sama teman-teman yang lain. Ada acara bukber (buka bersama) di Taman Sardi dulu, setelah itu baru lanjut mudik,” ujar Wida.

Diketahui, penggemar moge di Kudus berjumlah sekitar 30 orang. Motor tunggangan beragam jenis dan merek, asal bermesin di atas 500 CC. Mereka didominasi kalangan muda dengan beragam latar belakang. Ada yang berprofesi sebagai dokter, pengusaha muda, PNS ada pula yang masih berstatus mahasiswa. Praktis, urusan tampang, mayoritas klimis dan perlente. Jauh dari kesan gemuk, gondrong, sangar apalagi badan penuh tato.

Menurut Musa, image negatif yang disematkan untuk pemakai moge tidak sepenuhnya benar. Termasuk soal sikap arogan saat berkendara di jalan. Menurutnya hal itu dilakukan karena dalam kondisi yang urgen dan darurat. Sebab, mesin moge bisa mencapai 2.000 CC, jika melaju terlalu lambat dikhawatirkan akan terjadi overheat . “Kita minta jalan itu semisal touring rombongan 50 moge. Kalau tidak lurus bisa ada yang mesinnya overheat . Jika berhenti, akan macet juga. Jadi sisi urgensinya di situ,” katanya.

Musa menegaskan, juga tidak ingin diistimewakan. Saat mudik, rekan-rekannya juga dilarang masuk tol dan diarahkan melintasi jalan umum laiknya pengendara sepeda motor lain. Seperti saat mudik kali ini. Rute yang ditempuh dari Ku - dus melintasi pantura Demak hingga Semarang. Setelah itu bergabung dengan penggemar moge dari KBM Chapter Semarang dan sekitarnya. Setelah itu rombongan menuju kawasan wilayah selatan Jawa Tengah seperti Magelang, Purworejo, dan sekitarnya.

“All bikers all brothers , itu semboyan kita. Pengguna jalan lain harus kita hormati, itu selalu kita tekankan kepada temanteman,” tandasnya.

Muhammad Oliez
Kudus
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6945 seconds (0.1#10.140)