Antre Berjam-jam untuk Uang Rp25.000

Minggu, 12 Juli 2015 - 10:12 WIB
Antre Berjam-jam untuk...
Antre Berjam-jam untuk Uang Rp25.000
A A A
SEMARANG - Ada tradisi unik dalam pembagian zakat setiap bulan Ramadan di Kota Semarang. Keluarga pengusaha terkaya di Kota Lumpia pada zaman dahulu bernama Tasripin, kembali membagikan sedekah bagi kaum duafa, kemarin.

Bertempat di kediaman keluarga Nawang Layung di Jalan Letjen Suprapto kawasan Kota Lama, ribuan orang rela antre berjam-jam untuk mendapatkan uang dari keluarga tersebut. Meski pembagian zakat baru dimulai pukul 07.30 WIB, antrean warga sudah terlihat mengular lebih dari 500 meter sejak pagi buta. Para penerima zakat kemudian berbaris antre satu per satu untuk mendapatkan amplop dari keluarga Tasripin.

Untuk menjaga agar tidak terjadi kericuhan, sejumlah anggota polisi dikerahkan untuk mengamankan pembagian zakat tersebut. “Ini adalah tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh kakek Tasripin sejak 30 tahun silam. Setiap menjelang Lebaran, selalu membagikan zakat maal kepada kaum yang membutuhkan. Ini adalah wujud saling berbagi kepada sesama di hari raya,” kata Anton Budiarto, 47, salah satu keturunanTasripin kepada wartawan, kemarin.

Penerima zakat tersebut merupakan warga yang membutuhkan, yakni pengemis, tukang becak, buruh, dan pengamen. Jumlahnya uang yang dibagikan pun bervariasi, sesuai umur penerimanya. “Untuk tahun ini kami bagikan 1.000 amplop berisi uang yang besarannya berbeda. Untuk anak-anak, isinya Rp15.000, untuk dewasa Rp25.000, dan lansia Rp50.000 dan lebih,” paparnya.

Sementara itu, ratusan warga yang antre mengakui keluarga Tasripin selalu membagikan zakat saat Ramadan. Mereka setiap tahun selalu antre untuk mendapatkan bagian dari pembagian zakat itu. “Setiap tahun saya datang ke sini untuk mendapatkan jatah zakat. Jarak antara rumah saya dengan lokasi ini cukup jauh juga, sekitar 5 kilometer. Saya tempuh dengan jalan kaki,” kata Ine, 56, salah satu penerima zakat asal Peterongan.

Meski setiap pembagian zakat harus rela berdesakan dan antre berjam-jam, hal itu tidak menyurutkan niat Ine. Uang yang didapatkannya itu akan dia gunakan untuk membeli kebutuhan menjelang Lebaran.

“Antre berjam-jam tidak apa, yang penting mendapatkan uang. Ini tadi saya antre sejak pukul 06.00 WIB dan mendapat uang Rp25.000. Uangnya nanti akan saya belikan beras untuk dimakan bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri,” paparnya.

andika prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9598 seconds (0.1#10.140)