Ilham Saputra, Keliling Indonesia dengan Vespa Bekas
A
A
A
SEMARANG - Selama hampir empat tahun, Ilham Saputra mengelilingi 31 provinsi di Indonesia dengan Vespa bekas yang telah dimodifikasi. Sepanjang perjalanan dengan kecepatan 60 km/jam, Ilham menghabiskan 40-an ban bekas dan empat kampas kopling. Bagaimana kisahnya?
Tak ada persiapan khusus yang dilakukan Ilham untuk menjelajahi jalanan yang terjal dan tentu penuh risiko. Pemuda berusia 22 tahun ini hanya bermodal keyakinan dan keinginannya mengenal Indonesia lebih dekat.
"Persiapannya ya biasa saja, nggak ada ada persiapan khusus. Karena saya memang hobi modifikasi Vespa-Vespa bekas termasuk yang sudah hancur," ungkap Ilham Saputra ketika ditemui KORAN SINDO di Kantor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), Semarang.
"Untuk biaya modifikasi dari modal pribadi dari hasil usaha di bengkel, jadi sopir dan lain sebagainya," sebut dia tanpa menyebutkan jumlah nominal yang dihabiskan untuk memodifikasi Vespa.
Pemuda asal Cacangranda, Tiku Utara, Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Padang, Sumatera Barat ini menceritakan bahwa perjalanan mengelilingi Indonesia diawali dari Kilometer Nol di Sabang, Aceh pada September 2011.
Banyak kisah menarik saat mengarungi perjalanan di Kota Serambi Aceh. Ilham terpaksa harus melintasi daerah konflik, yang saat itu masih terdapat basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selama perjalanan dia pun mendapatkan pengawalan dari komunitas klub asal Aceh yang lebih memahami medan.
"Atas saran teman-teman klub, saya melakukan perjalanan pada malam hari selama melintasi kawasan rawan konflik. Karena kalau jalan malam hari dinilai lebih aman," ujarnya.
Dari Aceh, Ilham kembali menyisir jalanan di Kota Padang. Tak banyak kisah menarik di tempat kelahirannya ini. Karena itu, dia tak terlalu berlama-lama mengelilingi Padang.
Perjalanan dilanjutkan menuju Medan, Sumatera Utara. Dari Medan, Ilham langsung menyeberang ke Pulau Jawa, setelah melewati Lampung.
Selama mengelilingi kota-kota di Pulau Jawa dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, tak sedikit jalanan menanjak dan terjal yang dilaluinya. Tak sedikit pula dia harus dibantu sesama klub Vespa mendorong motor modifikasi berukuran empat meter itu saat melintasi jalan tanjakan.
"Saat menanjak, motor jelas nggak kuat. Karena itu dibantu teman-teman mendorongnya," ujar anak ketiga dari empat bersaudara ini.
Meski demikian, Ilham merasa sedikit terhibur karena berkesempatan mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Jawa.
Dari Jawa, Ilham melanjutkan perjalananan menuju Bali dan Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada kejadian yang cukup tak mengenakkan saat dia menyisiri jalanan menanjak di kawasan Larantuka, Flores. Perjalanannya sempat dicegat sejumlah pemabuk.
"Saat di Larantuka ada sejumlah pemuda yang mabuk menghadang saya di jalan. Ya daripada berurusan panjang, saya kasih uang Rp30 ribu. Akhirnya bisa melanjutkan perjalanan," ucap pemuda kelahiran 30 September 1992 ini.
Yang menarik, setelah dari Flores, Ilham sempat menginjakkan kaki di Timor Leste selama tiga jam.
"Di Timor Leste cuma tiga jam. Itu pun nggak terlalu masuk ke dalam kotanya, hanya di pinggiran dan sempat ngobrol dengan warga Timor Leste yang masih bisa berbahasa Indonesia," ucapnya.
Kisah yang tak kalah menarik saat perjalanan memasuki Sulawesi, tepatnya di Kota Manado. Di Ibu Kota Sulawesi Utara ini, Ilham sempat terlibat cinta lokasi dengan seorang gadis.
"Sempat kenalan dengan cewek Manado yang jualan di sebuah rumah makan," ungkap Ilham sambil tersenyum.
Namun, menurutnya, kisah cinta lokasi itu hanya berumur dua minggu. Ilham pun melanjutkan kembali perjalanan menuju kampung halamannya, Padang.
Menuju Padang, Ilham kembali melewati Pulau Jawa. Kemarin, Ilham singgah di Kantor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) di Jalan Berlian, Perumahan Intan, Semarang, Jawa Tengah.
Atas aksi uniknya dengan mengelilingi 31 Provinsi selama tiga tahun, Ilham Saputra mendapatkan piagam penghargaan dan medali dari Leprid.
Menurut Direktur Leprid Paulus Pangka, penghargaan dan medali diberikan kepada Ilham Saputra atas rekor mengelilingi Indonesia di 31 Provinsi dengan menggunakan satu unit scooter merek Vespa modifikasi nopol BA 7104 FL sejak 24 September 2011 (Sabang) hingga 8 Juli 2015 (Semarang).
"Inspirasi dia (Ilham Saputra) di setiap daerah yang dilewatinya menunjukkan harapan bahwa NKRI terdiri dari beragam suku, adat, dan budaya. Apaladi dia mau membuat buku kisah perjalanannya. Itu yang perlu diapresiasi," kata Paulus Pangka.
Tak ada persiapan khusus yang dilakukan Ilham untuk menjelajahi jalanan yang terjal dan tentu penuh risiko. Pemuda berusia 22 tahun ini hanya bermodal keyakinan dan keinginannya mengenal Indonesia lebih dekat.
"Persiapannya ya biasa saja, nggak ada ada persiapan khusus. Karena saya memang hobi modifikasi Vespa-Vespa bekas termasuk yang sudah hancur," ungkap Ilham Saputra ketika ditemui KORAN SINDO di Kantor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid), Semarang.
"Untuk biaya modifikasi dari modal pribadi dari hasil usaha di bengkel, jadi sopir dan lain sebagainya," sebut dia tanpa menyebutkan jumlah nominal yang dihabiskan untuk memodifikasi Vespa.
Pemuda asal Cacangranda, Tiku Utara, Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Padang, Sumatera Barat ini menceritakan bahwa perjalanan mengelilingi Indonesia diawali dari Kilometer Nol di Sabang, Aceh pada September 2011.
Banyak kisah menarik saat mengarungi perjalanan di Kota Serambi Aceh. Ilham terpaksa harus melintasi daerah konflik, yang saat itu masih terdapat basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selama perjalanan dia pun mendapatkan pengawalan dari komunitas klub asal Aceh yang lebih memahami medan.
"Atas saran teman-teman klub, saya melakukan perjalanan pada malam hari selama melintasi kawasan rawan konflik. Karena kalau jalan malam hari dinilai lebih aman," ujarnya.
Dari Aceh, Ilham kembali menyisir jalanan di Kota Padang. Tak banyak kisah menarik di tempat kelahirannya ini. Karena itu, dia tak terlalu berlama-lama mengelilingi Padang.
Perjalanan dilanjutkan menuju Medan, Sumatera Utara. Dari Medan, Ilham langsung menyeberang ke Pulau Jawa, setelah melewati Lampung.
Selama mengelilingi kota-kota di Pulau Jawa dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, tak sedikit jalanan menanjak dan terjal yang dilaluinya. Tak sedikit pula dia harus dibantu sesama klub Vespa mendorong motor modifikasi berukuran empat meter itu saat melintasi jalan tanjakan.
"Saat menanjak, motor jelas nggak kuat. Karena itu dibantu teman-teman mendorongnya," ujar anak ketiga dari empat bersaudara ini.
Meski demikian, Ilham merasa sedikit terhibur karena berkesempatan mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Jawa.
Dari Jawa, Ilham melanjutkan perjalananan menuju Bali dan Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada kejadian yang cukup tak mengenakkan saat dia menyisiri jalanan menanjak di kawasan Larantuka, Flores. Perjalanannya sempat dicegat sejumlah pemabuk.
"Saat di Larantuka ada sejumlah pemuda yang mabuk menghadang saya di jalan. Ya daripada berurusan panjang, saya kasih uang Rp30 ribu. Akhirnya bisa melanjutkan perjalanan," ucap pemuda kelahiran 30 September 1992 ini.
Yang menarik, setelah dari Flores, Ilham sempat menginjakkan kaki di Timor Leste selama tiga jam.
"Di Timor Leste cuma tiga jam. Itu pun nggak terlalu masuk ke dalam kotanya, hanya di pinggiran dan sempat ngobrol dengan warga Timor Leste yang masih bisa berbahasa Indonesia," ucapnya.
Kisah yang tak kalah menarik saat perjalanan memasuki Sulawesi, tepatnya di Kota Manado. Di Ibu Kota Sulawesi Utara ini, Ilham sempat terlibat cinta lokasi dengan seorang gadis.
"Sempat kenalan dengan cewek Manado yang jualan di sebuah rumah makan," ungkap Ilham sambil tersenyum.
Namun, menurutnya, kisah cinta lokasi itu hanya berumur dua minggu. Ilham pun melanjutkan kembali perjalanan menuju kampung halamannya, Padang.
Menuju Padang, Ilham kembali melewati Pulau Jawa. Kemarin, Ilham singgah di Kantor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) di Jalan Berlian, Perumahan Intan, Semarang, Jawa Tengah.
Atas aksi uniknya dengan mengelilingi 31 Provinsi selama tiga tahun, Ilham Saputra mendapatkan piagam penghargaan dan medali dari Leprid.
Menurut Direktur Leprid Paulus Pangka, penghargaan dan medali diberikan kepada Ilham Saputra atas rekor mengelilingi Indonesia di 31 Provinsi dengan menggunakan satu unit scooter merek Vespa modifikasi nopol BA 7104 FL sejak 24 September 2011 (Sabang) hingga 8 Juli 2015 (Semarang).
"Inspirasi dia (Ilham Saputra) di setiap daerah yang dilewatinya menunjukkan harapan bahwa NKRI terdiri dari beragam suku, adat, dan budaya. Apaladi dia mau membuat buku kisah perjalanannya. Itu yang perlu diapresiasi," kata Paulus Pangka.
(zik)