H-4 Lebaran, Cipali Diprediksi Padat

Kamis, 09 Juli 2015 - 07:01 WIB
H-4 Lebaran, Cipali Diprediksi Padat
H-4 Lebaran, Cipali Diprediksi Padat
A A A
PURWAKARTA - Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diprediksi dipadati pemudik pada H-4 Lebaran tahun ini. Pada H-9 Lebaran, kemarin, jalan tol itu masih lengang dari arus kendaraan pemudik yang menuju ke sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Hingga hari ini arus lalu lintas di Cipali masih normal. Ya, cen de rung masih le ngang. Arus mudik sudah mulai terlihat melintas sejak H-12 la lu,” kata Kasat Lantas Pol res Pur wa karta AKP Azis Sari fudin ke pada KORAN SINDO, kemarin. Berdasarkan pengamatan pe tugas, kendaraan yang melintas di tol terpanjang di Indonesia itu, masih leluasa dan dapat memacu kendaraan dengan kencang.

Azis memprediksi kepadatan kendaraan arus mudik di tol yang baru diresmikan bulan lalu oleh Presiden Joko Widodo ini akan terjadi pada H-4 Lebaran. “Kami mengingatkan agar pengendara menjaga kecepatan. Maksimal 80 kilometer/ jam. Pasalnya, kelalaian pengen dara menjadi penyebab utama tingginya angka kecelaka an di Tol Cipali,” ujar dia.

Untuk menjaga dan memastikan keamanan pemudik, tutur Azis, Polres PUrwakarta akan menerjunkan 1.500 personel gabungan dari TNI/Polri dan lembaga lain. Mereka di siagakan di beberapa jalur mudik se tiap 10 kilometer, masingma sing empat personel menggunakan kendaraan patroli. “Mereka terdiri dari dua anggota lalu lintas dan dua Brimob bersenjata lengkap. Personel ini siaga selama 24 jam,” kata Azis.

Menurut dia, meskipun pada momentum mudik Lebar - an kali ini Tol Cipali sudah difung sikan, namun pihaknya ma sih menerapkan sistem yang sama seperti tahun lalu. Yakni, mempersiapkan semua jalur mu dik, seperti pantura dan jalur tengah Sadang-Subang. Begitu juga, jalur arternatif Wanayasa-Subang. “Kami tidak lengah, semua jalur kami persiapkan. Karena tidak menutup kemungkinan hal-hal terburuk yang tidak diinginkan dapat terjadi,” tutur Kasatlantas Polres Purwakarta.

Azis mengimbau pengendara berhati-hati. Apalagi di ruas Tol Cipali dan Cipularang (Purbaleunyi). Di beberapa ruas tol tersebut sangat rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Seperti di ruas Tol Cipularang pengendara agar berhati-hati saat melintas di kilometer 92, 94, 97, dan 99. “Di Tol Cipali, selain fasilitas belum lengkap, kelalaian pengen dara menjadi faktor utama ke celakaan. Sebisa mungkin me ngendarai kendaraan jangan ngebutlah. Tol Cipali ini jal annya lurus, memang membuat pengendara terlalu leluasa,” ungkap Azis.

Doa dan Tahlil

Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengundang keprihatinan berbagai pi hak. Di Kabupaten Majalengka, keprihatinan itu ditunjukkan oleh sembilan kiai dengan meng gelar doa bersama dan tahlil sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa (7/7). Doa bersama dan tahlil yang juga diikuti oleh sejumlah warga itu berlangsung di Km 178 Tol Cipali, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Km 178 merupakan lokasi kecelakaan maut Grand Max Vs truk yang menewaskan tujuh orang dan empat luka berat, Senin (6/7) sore. Doa bersama dan tahlil ter - sebut dipimpin Pengasuh Ponpes Al-Mizan Jatiwangi KH Maman Imanulhaq. Kesembilan kiai antara lain, KH Ahmad Sirojud din, KH Dadang Rah madani, Kiai Amin, Kiai Hasan, Kiia Satori, Kiia Oman Abdurrah man, Kiia A Fathoni, dan Kiai Suhanda.

Seusai doa bersama dan tah lil, KH Maman mengungkapkan, acara itu dilakukan sebagai ben tuk simpati dan keprihatinan mendalam atas kecelakaan yang terus terjadi di jalan Tol Cipali. Sejak tol Cipali diresmikan pada 13 Juni 2015 lalu, telah terjadi lebih dari 32 kali ke celakaan. “Ini benar-benar mempri hatinkan dan sangat menyedihkan,” kata anggota Fraksi PKB DPR ini.

Menurut wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Subang, Majalengka, dan Sumedang ini, lewat doa bersama dan tahlil itu diharapkan Allah SWT memberikan keselamatan bagi siapa pun yang melewati jalan Tol Cipali. “Doa bersama dan tahlilan juga dimaksudkan sebagai korek si kepada pengelola Tol Ci - pali agar segera melengkapi ram bu-rambu lalu lintas dan marka jalan. Pasang garis kejut di setiap 30 km agar pengemudi tetap terjaga dan waspada,” tutur Maman.

Dia juga meminta pengelola Tol Cipali menjaga kearifan lokal, termasuk persoalan yang ber hubungan dengan warga. Karena hingga saat ini uang pem bebasan tanah milik sebagian warga Majalengka belum di selesaikan. “Kabarnya banyak upah pekerja juga belum dibayar. Saya harap persoalan itu bisa diselesaikan agar mereka men doakan yang baik-baik,” ujar dia. Salah satu tokoh masyarakat Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sum berjaya, Kabupaten Majalengka, Imron Rosadi mengatakan, lokasi kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang di Tol Cipali itu ternyata bekas kuburan.

“Kurang lebih ada 500 jenazah yang dievakuasi ke ping gir badan jalan tol Cipali saat ini,” kata Imron. Menurut dia, saat proses pem bangunan Tol Cipali, terdapat makam kramat yang tergusur yakni makam Buyut Marsijem. Saat proses proyek ber langsung banyak pekerja yang kesurupan dan melihat penam pak an makhluk halus. “Ada warga yang pernah melihat sesosok wanita cantik berambut pan jang dan tanpa kaki sebelum ke ce lakaan maut terjadi,” tutur dia. Anggota DPRD Majalengka Deden Deni Rustandi berpendapat, penyebab kecelakaan, selain faktor kelalaian manusia, juga kondisi jalan dan minimnya sarana.

“Jalan lurus dan mulus memicu sopir saya mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi hingga 140 km/ jam. Itu tidak begitu terasa,” kata Deden. Dia menambahkan, kondisi jalan Tol Cipali yang panjang juga menyebabkan sopir mudah mengantuk. Sementara penerangan, rambu, dan marka jalan minim.

“Kalau dibandingkan kon disi di jalan Tol Cipali dengan Tol Cileunyi itu, marka jalan sudah bisa memantulkan cahaya dari jarak 15 meter. Namun di tol Cipali, pantulan cahaya dari marka jalan masih redup meski pada jarak tiga meter,” katanya.

Awas Angin Kencang di Jalur Pantura

Pemudik, baik roda empat maupun dua yang melintas di pantura Cirebon harus mewaspadai angin kencang dan cuaca panas saat ini. Tiupan angin ber potensi menggoyahkan laju kendaraan roda dua. Se dang - kan cuaca panas bisa menyebabkan dehidrasi. Prakirawan cuaca Badan Me teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Cirebon Ginanjar Yulianto menjelaskan, angin kencang belakangan dikenal dengan sebutan angin kumbang.

“Ke cepatan maksimum tiupan angin kumbang bisa 30 km/ jam,” kata Ginanjar. Angin kumbang bertiup dari puncak Gunung Ciremai menuju wilayah Cirebon, Majalengka, dan sebagian Indramayu. Dalam kondisi normal, tiupan angin hanya 5 km/jam. Sedangkan angin kencang harus di waspadai pemudik yang me ngendarai mobil saat melintas di jalan tol. Kasat Lantas Polres Cirebon Kota AKP Kurnia memprediksi, mulai Jumat (10/7), arus mudik, baik roda empat maupun dua, meningkat signifikan.

“Pemudik roda dua sebaiknya tak memacu kecepatan tinggi agar tak terpelanting saat tertiup angin kencang. Kecepatan ken - da raan paling aman ada di kisaran 30-40 km,” kata KUrnia. Sedangkan terhadap mobil, angin kencang itu dapat menim bulkan goncangan. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pemudik sendiri, Polres Cirebon Kota membuka tiga pos pelayanan masing-masing di Terminal Harjamukti, Stasiun Kejaksan, dan Sta siun Prujakan. Selain itu didi rikan pula 11 pos peng aman - an ada 11 yang tersebar di Kota Cirebon.

Sementara itu, memasuki H- 9 Idul Fitri kemarin, sejumlah pemudik mulai terlihat melin - tasi jalur pantura Cirebon. Be - lum adanya penertiban pasar tumpah membuat arus lalin tersendat di titik-titik tersebut. Penumpukan kendaraan ter li - hat di simpang empat Plered aki bat aktivitas warga di Pasar Pasalaran. Pantauan KORAN SINDO, pemudik rata-rata mengendarai roda dua. Angkutan kota dan becak yang beroperasi di sekitar pasar membuat arus lalu lintas tersendat. Tak banyak yang bisa dilakukan anggota polisi. Warga dan pemudik harus ‘berjuang’ memperoleh jalan agar dapat melintas.

Untuk meminimalisasi angka kecelakaan selama arus mudik dan balik 2015, Polres Cirebon kemarin mulai memasang rambu-rambu di pintu-pintu masuk Tol Ci pali dan Palimanan-Kanci (Pali kanci). Rambu-rambu itu berupa pembatas jalan yang dipasang sekitar 200 meter sebelum pintu tol. Rencananya pembatas itu akan dijaga polisi guna memisahkan pemudik bermotor yang hendak melintasi jalur pantura dengan pemudik roda empat yang akan masuk tol.

Petugas juga memasang ratusan rambu jalur putaran arah di sepanjang jalur pantura Cirebon untuk menghindari kecelakaan. Petugas memasang tolotolo bertali tambang agar para pengguna jalan berputar arah. Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto mengatakan, pemasangan rambu- rambu ditarget selesai pada H-8 Lebaran, hari ini. Selain rambu, pihaknya juga menyiapkan sejumlah pos pengatur arus mudik di titiktitik rawan macet. “Kami ke rah - kan hampir seluruh anggota un - tuk menyebar di jalur pantura,” kata Chiko.

MNCMedia Pantau Mudik

CEO MNC Group Hary Tanoe doedibjo (HT) bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melepas tim peliputan mudik lebaran 2015 MNC Media di Lobby MNC Financial Cen ter, Jakarta, kemarin. Dalam sambutannya HT mengatakan, bahwa MNC group melalui jaringan media akan membantu masyarakat memantau mudik lebaran 2015.

Untuk ini, MNC Media mengerahkan sejumlah personil dan armada operasional sebanyak 15 mobil meliputi media RCTI, Global TV, MNC TV, dan INews. “MNC media akan membantu masyarakat dengan berkomitmen memantau arus mudik melalui jaringan MNC Media seperti Global TV, RCTI, MNC TV, dan I-News,” kata HT. HT menjelaskan, MNC Media telah memetakan sejumlah daerah-daerah yang diper kirakan sebagai titik-titik kepa datan, sehingga diharapkan bisa membantu masyarakat yang me lakukan aktivitas mu dik.

“Tentu tim liputan media MNC Group juga sudah memperkirakan titik-titik kepadatan. Tim ini akan dimulai dari dae rah Jawa Barat, Pantai Uta ra, selatan Nagrek hingga ke Merak. Tim biro di daerah juga sudah siap baik itu di Medan-Surabaya serta Makassar,” ujar dia. Adapun Menhub Jonan mem prediksi arus mudik Lebar an pada tahun ini meng ala - mi peningkatan dari sisi kesiapan armada. Untuk bus ang kutan umum yang siap digunakan bertambah sekitar 5% dibanding tahun lalu atau mencapai 45.871 unit.

Pada penyeberangan laut, jumlah armada tahun lalu mencapai 174 kapal, tahun ini bertambah menjadi 187 atau naik sekitar 6%. Sedangkan untuk angkutan kapal laut tahun lalu mencapai 1.259 kapal, tahun ini 1.264, termasuk tambahan dua kapal bantuan taktis dari TNI Ang - katan Laut. Penambahan armada disiapkan guna menganti sipasi membludaknya permintaan terutama dari Kalimantan-Jawa maupun Sulawesi-Jawa.

Untuk kapal laut, ada 1264 tahun lalu 1259 tambahan tak terlalu termasuk, dua kapal bantuan taktis angkutan per sonel dari TNI AL apabila per mintaan kapal laut mem bludak dari Kalimantan-jawa atau Sulawesi-Jawa. Pesawat terbang juga ada penambahan 20-30 pesawat, dari 439 menjadi 460 pesawat terbang. Begitu juga dengan rangkaian kereta api yang ber tambah dari 325 rangkaian menjadi 370 rangkaian. “Total pemudik ta hun ini kami perkirakan sekitar 20 juta atau meningkat sekitar 2% dibanding tahun lalu pada semua moda angkutan.

Dari berbagai moda transportasi, tantangan yang paling berat adalah transportasi darat. Apalagi pengguna sepeda motor pribadi maupun mobil pribadi akan mengalami peningkatan sekitar 5-7%. ‘’Kami berha rap teman-teman di Korlantas juga bisa mengantisipasi ini dengan terus melakukan koordi nasi,” ucap dia.

Didin jalaludin/ ade nurjanah/ erika lia / farid firdaus/ amin fauzi/ ichsan amin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2310 seconds (0.1#10.140)