Dana Operasional Kader KB Dikucurkan
A
A
A
MEDAN - Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KB) Medan mengucurkan dana bantuan untuk operasional kader Keluarga Berencana (KB) di kelurahan dan kecamatan sebesar Rp329 juta untuk tiga bulan.
Bantuan ini untuk menyemangati kerja kader dalam menyosialisasikan program KB ini pun disambut gembira. Seorang kader KB dari Lingkungan atau Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dari Medan Helvetia, Vivi Rubianti mengatakan, dana bantuan operasional yang dicairkan tersebut dapat menyemangati kerja mereka di lapangan.
“Alhamdulillah, bantuan ini bisa menyemangati kami yang di lapangan terutama untuk menyosialisasikan program KB kepada warga,” ujar Vivi yang mengaku memperoleh bantuan dana operasional sebesar Rp150.000 untuk tiga bulan di kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Medan, Selasa (7/7).
Kader KB dari Kelurahan atau Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dari Medan Helvetia Tengah, Nursidah Adam mengatakan, dana operasional ini juga bisa benar-benar digunakan untuk biaya operasional dalam menjalankan program KB, yakni menggelar konsultasi KB di puskesmas.
“Dana ini meskipun tidak seberapa nilainya, tapi telah memotivasi kami bekerja. Selain itu, untuk biaya operasionallah karena kami setiap sebulan itu dua kali melakukan konsultasi KB kepada warga di puskesmas,” kata Nursidah.
Kepala Badan Pemberdayaan PerempuandanKB Medan, Muslim Harahap melalui Kabid Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Azhar mengungkapkan, setiap tahun para kader KB, baik dari kelurahan ataupun lingkungan memperoleh dana bantuan operasional untuk enam bulan.
Karena untuk kader KB tingkat kelurahan mendapatkan Rp65.000 perbulan dan kader KB di tingkat lingkungan mendapatkan Rp50.000 per bulan. “Memang anggarannya yang bisa ditampung itu masih untuk enam bulan saja dalam satu tahun. Pencairannya dibagi dua, pertama semester awal untuk tiga bulan dan nanti akhir tahun untuk semester selanjutnya juga untuk tiga bulan. Rencananya tahun depan kami usulkan bantuan dana operasional ini dapat ditampung untuk 12 bulan. Mudah-mudahan usulan anggaran itu dapat diterima,” kata Azhar.
Azhar menjelaskan, untuk semester pertama ini masingmasing kader mendapatkan bantuan operasional untuk tiga bulan. “Maka yang di tingkat kelurahan ini mereka mendapatkan Rp195.000 dan untuk kader KB di tingkat lingkungan mendapatkan Rp150.000 per orang. Selanjutnya mereka akan mendapatkan bantuan sama nanti di akhir tahun,” ujarnya.
Untuk Kota Medan bantuan yang dikucurkan dengan anggaran Pemko Medan untuk semester pertama ini sebesar Rp329.745.000 itu disalurkan kepada 151 orang kader KB tingkat kelurahan dan 2.002 orang untuk kader KB tingkat lingkungan.
“Penyaluran dana operasional ini untuk kader KB tingkat kelurahan sudah kami lakukan pada tanggal 17 Juni lalu. Sedangkan untuk yang tingkat lingkungan karena jumlahnya banyak kami buat bertahap mulai dari tanggal 24 Juni hingga tanggal 7 Juli di kantor Badan Pemberdayaan PP dan KB Medan,” kata Azhar.
Penentuan dari kader yang menerima bantuan dana operasional ini, dikatakan Azhar, dilakukan berdasarkan surat keputusan (SK) dari masing-masing camat setempat. Dasar pemberian bantuan ini kepada siapa saja kader yang menerimanya itu dari SK camat. Bantuan ini bertujuan meningkatkan gairah dan semangat mereka.
Sebab pegawai di lapangan tidak mampu keseluruhan mencari akseptor KB hingga ke lingkungan. Selain itu, para kader KB ini juga selain menyosialisasikan program KB juga turut menyosialisasikan program Keluarga Sejahtera dan membina keluarga balita juga lansia.
Lia anggia nasution
Bantuan ini untuk menyemangati kerja kader dalam menyosialisasikan program KB ini pun disambut gembira. Seorang kader KB dari Lingkungan atau Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dari Medan Helvetia, Vivi Rubianti mengatakan, dana bantuan operasional yang dicairkan tersebut dapat menyemangati kerja mereka di lapangan.
“Alhamdulillah, bantuan ini bisa menyemangati kami yang di lapangan terutama untuk menyosialisasikan program KB kepada warga,” ujar Vivi yang mengaku memperoleh bantuan dana operasional sebesar Rp150.000 untuk tiga bulan di kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Medan, Selasa (7/7).
Kader KB dari Kelurahan atau Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dari Medan Helvetia Tengah, Nursidah Adam mengatakan, dana operasional ini juga bisa benar-benar digunakan untuk biaya operasional dalam menjalankan program KB, yakni menggelar konsultasi KB di puskesmas.
“Dana ini meskipun tidak seberapa nilainya, tapi telah memotivasi kami bekerja. Selain itu, untuk biaya operasionallah karena kami setiap sebulan itu dua kali melakukan konsultasi KB kepada warga di puskesmas,” kata Nursidah.
Kepala Badan Pemberdayaan PerempuandanKB Medan, Muslim Harahap melalui Kabid Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Azhar mengungkapkan, setiap tahun para kader KB, baik dari kelurahan ataupun lingkungan memperoleh dana bantuan operasional untuk enam bulan.
Karena untuk kader KB tingkat kelurahan mendapatkan Rp65.000 perbulan dan kader KB di tingkat lingkungan mendapatkan Rp50.000 per bulan. “Memang anggarannya yang bisa ditampung itu masih untuk enam bulan saja dalam satu tahun. Pencairannya dibagi dua, pertama semester awal untuk tiga bulan dan nanti akhir tahun untuk semester selanjutnya juga untuk tiga bulan. Rencananya tahun depan kami usulkan bantuan dana operasional ini dapat ditampung untuk 12 bulan. Mudah-mudahan usulan anggaran itu dapat diterima,” kata Azhar.
Azhar menjelaskan, untuk semester pertama ini masingmasing kader mendapatkan bantuan operasional untuk tiga bulan. “Maka yang di tingkat kelurahan ini mereka mendapatkan Rp195.000 dan untuk kader KB di tingkat lingkungan mendapatkan Rp150.000 per orang. Selanjutnya mereka akan mendapatkan bantuan sama nanti di akhir tahun,” ujarnya.
Untuk Kota Medan bantuan yang dikucurkan dengan anggaran Pemko Medan untuk semester pertama ini sebesar Rp329.745.000 itu disalurkan kepada 151 orang kader KB tingkat kelurahan dan 2.002 orang untuk kader KB tingkat lingkungan.
“Penyaluran dana operasional ini untuk kader KB tingkat kelurahan sudah kami lakukan pada tanggal 17 Juni lalu. Sedangkan untuk yang tingkat lingkungan karena jumlahnya banyak kami buat bertahap mulai dari tanggal 24 Juni hingga tanggal 7 Juli di kantor Badan Pemberdayaan PP dan KB Medan,” kata Azhar.
Penentuan dari kader yang menerima bantuan dana operasional ini, dikatakan Azhar, dilakukan berdasarkan surat keputusan (SK) dari masing-masing camat setempat. Dasar pemberian bantuan ini kepada siapa saja kader yang menerimanya itu dari SK camat. Bantuan ini bertujuan meningkatkan gairah dan semangat mereka.
Sebab pegawai di lapangan tidak mampu keseluruhan mencari akseptor KB hingga ke lingkungan. Selain itu, para kader KB ini juga selain menyosialisasikan program KB juga turut menyosialisasikan program Keluarga Sejahtera dan membina keluarga balita juga lansia.
Lia anggia nasution
(ftr)