Jalan Mulus Tapi Rawan Celaka

Senin, 06 Juli 2015 - 10:27 WIB
Jalan Mulus Tapi Rawan Celaka
Jalan Mulus Tapi Rawan Celaka
A A A
SLEMAN - Jalur mudik di wilayah DIY siap dilintasi para pemudik, baik yang masuk, keluar, atau sekadar melintas provinsi istimewa ini. Namun pemudik diminta hati-hati mengingat kondisi jalan yang mulus tapi minim penerangan jalan.

Untuk jalur mudik Sleman, ada tiga pintu utama yang bisa dilewati yaitu dari barat, timur, dan utara. Dari barat melalui Jalan Wates, Gamping. Untuk timur melalui Jalan Yogya–Solo Prambanan, dan utara melewati Jalan Magelang, Tempel. Begitu juga bagi yang akan meninggalkan DIY. Dari arah barat, sampai di Pasar Gamping, pemudik yang mau ke timur (Klaten, Solo, Surabaya) belok kanan masuk Ring Road Selatan. Sedangkan yang ke utara (Magelang, Semarang) belok kiri masuk Ring Road Utara.

Dari arah timur sesampai - nya di Pertigaan Maguwo, pe - mu dik yang akan ke barat (Pur - wokerto, Cilacap, Bandung, Ja - karta) jalan terus masuk Ring Road Selatan melalu flyover Jan ti. Lalu yang akan ke utara (Ma gelang, Semarang) belok kanan masuk Ring Road Utara. Dari utara, sesampainya di flyover Jombor yang akan ke timur (Solo, Surabaya) belok kiri masuk Ring Road Utara. Yang ke barat (Purwokerto, Cilacap, Ban dung, Jakarta) belok kanan masuk ring road.

Selain jalur utama, ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui (info lengkap baca infografis). Dari pantauan ketiga jalur utama dan alternatif pintu masuk dan keluar tersebut kondi - sinya bagus. Justru yang harus di waspadai Jalan Ring Road Utara sebelah Asrama Haji DIY. Sebab hingga saat ini jalan lambat atau jalur sepeda motor ma - sih dalam perbaikan. Sehingga yang dari arah barat baik roda dua dan roda empat atau lebih harus memakai jalur cepat.

Untuk itu pengguna jalan harus hati-hati. Sebab penggunaan jalan secara bersamaan, bukan hanya mengakibatkan kemacetan tapi juga rawan kecelakaan. Apalagi selepas jalan itu akan bertemu dengan lampu lalu lintas Perempatan Ken - tung an. Dampaknya tentu akan ber potensi menimbulkan ke - macetan panjang. Jalan yang harus menjadi perhatian pemudik lainnya ada - lah jalur alternatif Turi–Pakem.

Yakni saat memasuki Jembatan Pules, Donoharjo, Turi. Sebab jembatan ini putus dan untuk sementara memakai jembatan darurat (bailey) sehingga harus digunakan bergantian oleh ken - daraan roda empat dari arah berlawanan. Pemudik juga bakal dipusingkan dengan minimnya rambu petunjuk dan penerangan jalan. Khususnya di jalan-jalan alternatif dan kabupaten. “Un - tuk rambu dan penerangan ja - lan memang minim, sebagai alternatif, kami akan pasang rambu portable,” ungkap Kadis hub - kominfo Sleman Agoes Soesulo Endiarto, kemarin.

Selain itu, pemudik juga harus mewaspadai adanya pasar tumpah baik di jalan utama maupun alternatif. Di jalur utama ada Pasar Gamping Jalan Wates, Pasar Sleman dan Tem - pel Jalan Magelang serta pasar Sambilegi di Jalan Yogya–Solo. Terlepas dari itu semua, secara umum jalan utama mau - pun jalur alternatif di Sleman kondisinya bagus. Yang perlu ditambah adalah rambu, baik peringatan maupun petunjuk jalan serta lampu penerangan. “Yang jelas untuk arus mudik dan balik Lebaran, semua ruas jalan siap,” ucap kepala DPUP Sleman, Nurbandi.

Untuk jalur selatan yang melewati Kabupaten Kulon pro - go, kondisi jalan utama mudik telah siap dilalui. Jalur utama ini terbentang dari Congot yang berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah hingga Toyan, Wates, dan Sentolo. Kondisi jalan lebar dengan empat lajur yang siap dilalui kendaraan. Bahkan kondisinya mulus dan siap menyambut pemudik. “Jalur utama kami cu - kup bagus dan siap untuk dipa - kai arus mudik,” kata Kepala Dis hubkominfo Kulonprogo, Nugrogo.

Selain jalur utama, ada beberapa jalur alternatif keluar ka - bupaten. Seperti dari perba - tasan Purworejo bisa mengambil jalur JJLS yang akan tembus di Srandakan, Bantul. Se dang - kan di Wates, Sentolo juga ada jalur alternatif melewati Nang - gul an dan Kalibawang agar bisa tem bus ke Magelang. “Jalur alternatif kondisinya juga cukup bagus, nanti akan ditambahi rambu darurat penunjuk arah,” katanya lagi.

Meski begitu pengguna jalan tetap harus hati-hati di sepanjang jalur utama. Sebab jalur itu rawan dengan kecela - kaan dan kemacetan. Di wilayah perbatasan, jalanan cukup lurus, halus dan banyak pengguna jalan yang lengah. Begitu juga di Wates sampai Sentolo juga rawan kecelakaan. “Kami siapkan petugas untuk mengantisipasi kemacetan, melewati jalur alternatif,” kata Kapolres Ku - lon progo, AKBP Yulianto.

Polres Kulonprogo sendiri akan membangun enam pos ke - amanan dan satu pos pelayanan di sepanjang jalur utama. Ter - ma suk, berkoordinasi dengan Polres Purworejo untuk membangun posko bersama di perbatasan. Di samping itu, proyek pelebaran jalan juga akan kelar dan bisa dilewati sebelum H-7 Lebaran. Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo menga ta - kan, untuk mengantisipasi kecelakaan nantinya seluruh pus - kesmas di jalur utama akan di - sia gakan selama 24 jam nonstop.

Di objek wisata juga akan diterapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. “Khusus perlintasan tanpa pintu akan kami tempatkan petugas linmas yang dikoordinasi desa,” katanya. Mulusnya jalan juga bakal dirasakan pemudik saat menggunakan jalan Yogyakarta menuju Wonosari. Berbagai pembenahan dilakukan dan diharapkan mulai H- 7 jalan benar-benar nyaman dilalui pemudik.

Na - mun jalur yang terkenal mulus ini tetap menyimpan area-area berbahaya yang layak diperhatikan pemudik. Beberapa ti - tik dianggap sebagai jalur teng - ko rak lantaran sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang me - nimbulkan korban jiwa. Titik- titik tersebut di antaranya, Tikungan Slumprit, ruas jalan Patuk–Asem Ayu, Kalipentung, Pedotan sampai Tikungan SMK Muha m ma di - yah, wilayah Putat sampai Sam - bi pitu, area Watuondo, Tiku - ngan Tleseh, ruas jalan Ban - dung–sampai Logandeng serta jalur Siyono–Ledoksari.

“Me - mang jalannya sangat mulus, tapi banyak tikungan tajam. Ke - jadian kecelakaan juga relatif ba nyak,” beber Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Yugi Bayu Indarto kepada KORAN SINDO YOGYA, kemarin.

Tidak hanya itu, banyak aktivitas warga yang juga perlu perhatian pemudik. Misalnya Pa sar Argosari–Wonosari, Pa - sar Playen, Pasar Karangmojo dan Pasar Semin. Untuk me la - ku kan pemantauan dan pengamanan, polres bersama pemkab membuat posko pengamanan Lebaran. Posko ini mulai dibangun sejak Tikungan Slumprit di Kecamatan Patuk hingga ka wa - san pantai. “Semua demi pengamanan untuk pemudik, karena Gunungkidul ini salah satu kantong pemudik,” katanya.

Selain jalur utama, juga terdapat beberapa akses alternatif menghindari kemacetan yang sering terjadi di sana. Jalur ter - sebut adalah jalur Imogiri-Wo - nosari melalui Playen. Jalur ini relatif mulus tapi banyak tikungan tajam dan tanjakan berbahaya. Selain itu, belum ada penerangan jalan sehingga sangat gelap di malam hari. Pemudik harus hati-hati setelah memasuki kawasan Hutan Mangun - an, Dlingo hingga ke wilayah De sa Temuwuh, Dlingo.

Jalur alternatif kedua adalah Parangtritis–Wonosari melalui jalur jalan lintas selatan (JJLS). Meskipun memutar agak jauh, jalur ini juga cukup aman lantaran masih baru dan sudah tidak ada tanjakan berbahaya. Hanya hingga kini belum terpasang penerangan jalan yang maksimal. Jalur alternatif ketiga ada - lah Piyungan–Oro-oro–Sambi - pi tu–Wonosari. Jalur ini cukup dekat tapi kondisi jalan desa sangat kecil, banyak berlubang dan tanjakan berbahaya.

Pe mu - dik dengan kendaraan kecil atau roda dua bisa menggunakan alternatif ini untuk menghindari kemacetan di jalur utama. Sementara itu, Pemkab Gu - nungkidul saat ini terus me - lakukan pemantauan terhadap lampu penerangan jalan umum (LPJU). Dipastikan, sebelum H- 7, jalur jalan utama mudik Yogyakarta–Wonosari dijamin terang dan tidak ada lagi titik gelap.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Ko munikasi dan Informatika Gu nungkidul Sunarjo menga - ta kan, untuk memberikan rasa aman bagi pemudik, pihaknya memprioritaskan memperbaiki LPJU di jalur utama pemudik. Saat ini terdapat 27 titik LPJU di sepanjang jalur antara Pi yu - ngan hingga Siyono yang masuk wilayah Gunungkidul sebagai sasaran perbaikan. ”Pokoknya kami kerja lembur. Bahkan ma - lam hari kami lakukan perbai - kan LPJU yang mati tersebut,” tandasnya.

Waspadai Rambu Usang

Jaminan jalan mulus juga diberikan di Bantul. Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, saat ini jalan di Bantul sebagian besar kondisinya ma sih mulus dan layak dilewati pemudik. Bantul juga siap menerima limpahan kemacetan di jalur tengah karena kondisi jalan di Bantul sebagian besar layak dilalui berbagai jenis kendaraan ketika libur Lebaran nanti. “Ka mi siap karena jalan di sini layak semua,” ucap Ida, sapaan akrabnya.

Sementara untuk angkutan umum, di Bantul ada 265 ken - daraan yang siap melayani ber - bagai rute. Baik dalam kota mau pun antarkota dalam pro - vinsi (AKDP). Kepala Bidang jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul Budi Sarjono mengklaim perbaikan 20 ruas ja lan milik kabupaten yang ru - sak berat sudah hampir rampung.

Dari 20 ruas tersebut setidaknya sudah 17 ruas jalan yang rampung dikerjakan. Semen ta - ra yang masih kurang, di mung - kinkan selesai dalam pekan ini. “Sebanyak 30 ruas jalan kabupaten yang kondisinya sudah tidak mulus lagi perlu perbaikan. Kami nanti hanya akan mem prioritaskan titik-titik yang mengalami kerusakan saja dengan menambalnya,” kata - nya.

Sementara itu, tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Kementerian Perhubungan Felix Irianto menyoroti masih ada beberapa jalan utama yang harus diwaspadai pengguna jalan. Seperti di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Wahid Hasyim.

Sebab di ruas ini masih ada masyarakat yang parkir tidak sesuai peruntukannya. “Selain itu, pengguna jalan juga harus mewaspadai rambu-rambu lalu lintas yang dipasang tidak jelas,” tandasnya.

Priyo setyawan/ Kuntadi/Suharjono/ Erfanto linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5056 seconds (0.1#10.140)