Dewan Bongkar Distributor Pupuk Subsidi Ilegal

Senin, 06 Juli 2015 - 03:00 WIB
Dewan Bongkar Distributor...
Dewan Bongkar Distributor Pupuk Subsidi Ilegal
A A A
BLITAR - DPRD Kabupaten Blitar membongkar distributor pupuk subsidi ilegal. Distributor ini tidak memiliki ijin resmi sebagaimana lazimnya penyalur pupuk subsidi. Mereka juga dicurigai kerap menimbun sekaligus memainkan harga pupuk di pasaran.

"Setelah kita cek izinya dipastikan tidak jelas alias bodong," ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar Ansori. Total kuota pupuk subsidi Kabupaten Blitar pada tahun 2015 sebanyak 105.361 ton.

Sesuai data dinas pertanian setempat, pupuk urea sebanyak 29.839 ton. Kemudian pupuk SP 36 sebanyak 3.280 ton, pupuk ZA sebanyak 27.328 ton, NPK sebanyak 26/596 ton dan pupuk organik sebanyak 18.318 ton.

Ada tujuh distributor yang bertanggung jawab atas penyaluran pupuk subsidi di Kabupaten Blitar. Para distributor ini berkoordinasi langsung dengan Pupuk Petrokimia Gresik selaku produsen.

Legislatif , kata Ansori menerima laporan masyarakat bahwa satu dari tujuh distributor yang ada tidak memiliki legalitas yang memenuhi syarat.

Distributor bermasalah itu hanya mengantongi izin untuk pupuk non subsidi. Demi keuntungan lebih, distributor abal-abal itu diduga juga "menghilangkan" pupuk di pasaran.

Pupuk subsidi menjadi langka. Akibatnya banyak kaum agraris kesulitan mendapat pupuk dengan harga murah. "Distributor ini telah merugikan masyarakat petani," terangnya.

Legislatif mendesak Pemkab untuk segera mengambil langkah tegas. Sebab bila dibiarkan para petani yang terus menerus dirugikan. "Kami juga berharap pihak Petrokimia selaku produsen tidak tinggal diam. Petrokimia hendaknya melakukan evaluasi," tegasnya.

Wakil Bupati Blitar Rijanto mengaku belum tahu adanya temuan distributor abal abal. Kendati demikian bila terbukti Pemkab tidak segan menjatuhkan sanksi tegas. "Kita akan cek. Kalau memang memang terbukti, bila perlu ijin operasionalnya akan kita cabut," ancamnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)