10 Jasad Korban Belum Teridentifikasi
A
A
A
MEDAN - Tim Disaster and Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 119 jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI-AU hingga Sabtu (4/7) sore dan diserahkan ke keluarganya.
Sementara yang belum teridentifikasi sebanyak 10 jenazah dan dinyatakan sebagai Mr X. Direktur Eksekutif DVI Indonesia Anton Castilani menegaskan, selain itu terdapat sebanyak 22 potongan tubuh. Hanya, jumlah tersebut tidak bisa digabungkan dengan 10 jenazah yang tidak bisa diidentifikasi atau disebut 32 orang karena bisa saja potongan tubuh tersebut berkaitan dengan jasad Mr X tadi.
“Semua jasad dan potongan tubuh sudah dikumpulkan dan disimpan dalam lemari pendingin,” katanya dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, Sabtu (4/7) sore. Untuk mengetahui identitas korban jatuhnya Hercules C-130 di Jalan Djamin Ginting yang belum dikenali, pihaknya harus melakukan tes DNA.
Darah korban dan darah keluarga terdekat akan diperiksa, disertai dengan rambut dan potongan tubuh korban. Proses pemeriksaan dilakukan di Jakarta dan bila tidak ada halangan, hasilnya bisa diketahui dalam dua pekan ke depan. Jika tim mengalami kendala, hasilnya baru bisa keluar hingga dua bulan.
Kendalanya bisa berupa salah satu sampel darah tidak cocok, apalagi jika sampel darah yang diambil dari keluarga jauh. Karena itu, sampel darah harus dari orang tua kandung atau saudara kandung. “Analisis DNA ini perlu mobilitas dalam melakukan identifikasi. Butuh waktu dalam pemeriksaannya. Begitu hasil sudah keluar, kami akan langsung menghubungi pihak keluarga.
Pemberitahuan ini bisa dilakukan bersamaan atau satu persatu. Tergantung mana yang cepat,” papar Anton Castilani. Dalam satu kejadian bisa saja ada kemungkinan tubuh korban tidak teridentifikasi sama sekali. Bahkan ada juga kemungkinan meskipun hasil tes DNA sudah keluar, keluarga tidak mengetahui atau tidak mengakuinya.
Apabila hal ini terjadi, pihaknya duduk bersama dengan pihak terkait seperti Kementerian Sosial (Kemensos), ulama, keluarga korban, dan lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya. Biasanya jenazah akan dimakamkan dengan bantuan pembiayaan dari Kemensos. “Untuk menentukan mayat tersebut dinyatakan sebagai orang tidak dikenal tidak ada batasan, hanya saja biasanya ditunggu dua sampai enam bulan.
Selama kurun waktu itu, mayat disimpan dalam lemari pendingin. Yang pasti tidak dikuburkan massal, tapi menjadi beberapaliang. Kalaukuburanmassal kan semua disatukan dalam satu liang, tapi ini tidak,” katanya. Anton menambahkan, hingga kemarin sore data-data yang didapat dari Post Mortem di RSUP H Adam Malik terkait korban jatuhnya Hercules sudah dimasukkan dalam database milik mereka.
Pihaknya saat ini sedang membandingkan informasi yang didapat dari post mortem atau data korban setelah meninggal dengan data yang ada di ante mortem atau data diri korban sebelum meninggal dunia. Selain itu, mulai hari ini Posko Post Mortem dan Ante Mortem jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 tidak lagi di RSUP H Adam Malik, tapi dipindahkan ke RS Bhayangkara.
Selanjutnya, kegiatan penangananmasalahiniditangani Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut. “Jadi, kegiatan di RSUP Adam Malik sudah selesai,” ungkap Anton. Kepala Bidokkes Polda Sumut, Komisaris Besar (Kombes) Pol Setyo P me-nambahkan, kegiatan Posko Post Mortem dan Ante Mortem jenazah korban pesawat Hercules C- 130 telah selesai, tapi operasi DVI belum selesai.
Jenazah yang sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarganya sampai kemarin sore berjumlah 119 jenazah, sedangkan yang belum teridentifikasi atau dinyatakan Mr X berjumlah 10 orang dan potongan tubuh sebanyak 22 bagian. “Saat ini masih disimpan dalam tempat pendingin, sedangkan kegiatan identifikasi dipindahkan ke RS Bhayangkara,” ucapnya.
KepalaRSUBhayangkara Medan Kombes Pol Diedit mengungkapkan, jenazah yang sudah teridentifikasi hari ini sudah dijemput keluarganya dan dibawa ke kampung halamannya. Beberapa jenazah yang sudah dipulangkan ke keluarganya kemarin antara lain Sanda Berliana (Madiun, Jawa Timur),
Siti Halimah (Pekanbaru, Riau), Arni Walidah (Sidikalang, Kabupaten Dairi), Dame Marlina Simanungkalit (Tarutung, Tapanuli Utara), Nurdiah (Jalan Almunium Gang Timah, Medan). “Ada yang dijemput keluarganya dan dikembalikan ke kampung halamannya,” ujarnya.
Reza shahab
Sementara yang belum teridentifikasi sebanyak 10 jenazah dan dinyatakan sebagai Mr X. Direktur Eksekutif DVI Indonesia Anton Castilani menegaskan, selain itu terdapat sebanyak 22 potongan tubuh. Hanya, jumlah tersebut tidak bisa digabungkan dengan 10 jenazah yang tidak bisa diidentifikasi atau disebut 32 orang karena bisa saja potongan tubuh tersebut berkaitan dengan jasad Mr X tadi.
“Semua jasad dan potongan tubuh sudah dikumpulkan dan disimpan dalam lemari pendingin,” katanya dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, Sabtu (4/7) sore. Untuk mengetahui identitas korban jatuhnya Hercules C-130 di Jalan Djamin Ginting yang belum dikenali, pihaknya harus melakukan tes DNA.
Darah korban dan darah keluarga terdekat akan diperiksa, disertai dengan rambut dan potongan tubuh korban. Proses pemeriksaan dilakukan di Jakarta dan bila tidak ada halangan, hasilnya bisa diketahui dalam dua pekan ke depan. Jika tim mengalami kendala, hasilnya baru bisa keluar hingga dua bulan.
Kendalanya bisa berupa salah satu sampel darah tidak cocok, apalagi jika sampel darah yang diambil dari keluarga jauh. Karena itu, sampel darah harus dari orang tua kandung atau saudara kandung. “Analisis DNA ini perlu mobilitas dalam melakukan identifikasi. Butuh waktu dalam pemeriksaannya. Begitu hasil sudah keluar, kami akan langsung menghubungi pihak keluarga.
Pemberitahuan ini bisa dilakukan bersamaan atau satu persatu. Tergantung mana yang cepat,” papar Anton Castilani. Dalam satu kejadian bisa saja ada kemungkinan tubuh korban tidak teridentifikasi sama sekali. Bahkan ada juga kemungkinan meskipun hasil tes DNA sudah keluar, keluarga tidak mengetahui atau tidak mengakuinya.
Apabila hal ini terjadi, pihaknya duduk bersama dengan pihak terkait seperti Kementerian Sosial (Kemensos), ulama, keluarga korban, dan lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya. Biasanya jenazah akan dimakamkan dengan bantuan pembiayaan dari Kemensos. “Untuk menentukan mayat tersebut dinyatakan sebagai orang tidak dikenal tidak ada batasan, hanya saja biasanya ditunggu dua sampai enam bulan.
Selama kurun waktu itu, mayat disimpan dalam lemari pendingin. Yang pasti tidak dikuburkan massal, tapi menjadi beberapaliang. Kalaukuburanmassal kan semua disatukan dalam satu liang, tapi ini tidak,” katanya. Anton menambahkan, hingga kemarin sore data-data yang didapat dari Post Mortem di RSUP H Adam Malik terkait korban jatuhnya Hercules sudah dimasukkan dalam database milik mereka.
Pihaknya saat ini sedang membandingkan informasi yang didapat dari post mortem atau data korban setelah meninggal dengan data yang ada di ante mortem atau data diri korban sebelum meninggal dunia. Selain itu, mulai hari ini Posko Post Mortem dan Ante Mortem jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 tidak lagi di RSUP H Adam Malik, tapi dipindahkan ke RS Bhayangkara.
Selanjutnya, kegiatan penangananmasalahiniditangani Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut. “Jadi, kegiatan di RSUP Adam Malik sudah selesai,” ungkap Anton. Kepala Bidokkes Polda Sumut, Komisaris Besar (Kombes) Pol Setyo P me-nambahkan, kegiatan Posko Post Mortem dan Ante Mortem jenazah korban pesawat Hercules C- 130 telah selesai, tapi operasi DVI belum selesai.
Jenazah yang sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarganya sampai kemarin sore berjumlah 119 jenazah, sedangkan yang belum teridentifikasi atau dinyatakan Mr X berjumlah 10 orang dan potongan tubuh sebanyak 22 bagian. “Saat ini masih disimpan dalam tempat pendingin, sedangkan kegiatan identifikasi dipindahkan ke RS Bhayangkara,” ucapnya.
KepalaRSUBhayangkara Medan Kombes Pol Diedit mengungkapkan, jenazah yang sudah teridentifikasi hari ini sudah dijemput keluarganya dan dibawa ke kampung halamannya. Beberapa jenazah yang sudah dipulangkan ke keluarganya kemarin antara lain Sanda Berliana (Madiun, Jawa Timur),
Siti Halimah (Pekanbaru, Riau), Arni Walidah (Sidikalang, Kabupaten Dairi), Dame Marlina Simanungkalit (Tarutung, Tapanuli Utara), Nurdiah (Jalan Almunium Gang Timah, Medan). “Ada yang dijemput keluarganya dan dikembalikan ke kampung halamannya,” ujarnya.
Reza shahab
(bbg)