Keputusan Pahit
A
A
A
BANDUNG - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengaku, tak mengetahui jika PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) sudah memutus kontrak para pemain. Bahkan, yang lebih mengagetkan pemutusan kontrak sudah dilakukan sejak 15 Mei lalu.
Tentu saja, kata Umuh keputusan itu sangat diluar dugaan dan cukup pahit. Apalagi pengumuman pemutusan kontrak pemain dilakukan saat dirinya menggelar acara buka bersama di kediamannya di Desa Ciluluk, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (30/6) lalu.
“Yang membuat saya sedih, acara buka bersama itu sebelumnya bukan untuk menyampaikan soal pemutusan kontrak, tapi hanya untuk menjalin silaturahmi, ini di luar dugaan. Saya juga tidak tahu, karena waktu penyampaian ke semua pemain, saya sedang berada di luar,” ujar Umuh saat dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Pak Haji ini mengaku tidak mengetahui adanya rapat internal sebelum pemutusan kontrak dilakukan kepada seluruh pemainnya. “Di surat kabar ada kalimat disebutkan bahwa keputusan tersebut sudah melalui rapat internal sehingga dihasilkan seperti itu (pemutusan kontrak),” ungkapnya. “Tapi sepengetahuan saya selama ini belum ada rapat internal yang membahas tentang itu, terus terang saya tidak tahu kapan rapat internal itu digelar sehingga menghasilkan keputusan seperti ini,” ungkapnya.
Namun begitu, Umuh berharap?? seluruh pemain tidak merasa kecewa dengan keputusan yang diambil PT PBB. Selain itu, dia juga berharap Atep dan kawan-kawan bisa kembali bergabung dengan Persib jika kompetisi kembali digelar. “Bukan hanya saya, tapi semua berharap semua pemain mau bersama-sama lagi apabila kembali dibutuhkan. Saya yakin para pemain semua tetap masih menghormati kita walau sudah diputus kontraknya, dan mereka memang menyampaikannya seperti itu,” ujarnya.
“Mereka katanya siap kalau dipanggil lagi, saya pun berpesan dan terus mengingatkan kepada mereka agar tetap sabar dan pasrah menerima kenyataan seperti itu, mau bagaimana lagi karena kondisinya memang sudah seperti ini,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
Tentu saja, kata Umuh keputusan itu sangat diluar dugaan dan cukup pahit. Apalagi pengumuman pemutusan kontrak pemain dilakukan saat dirinya menggelar acara buka bersama di kediamannya di Desa Ciluluk, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (30/6) lalu.
“Yang membuat saya sedih, acara buka bersama itu sebelumnya bukan untuk menyampaikan soal pemutusan kontrak, tapi hanya untuk menjalin silaturahmi, ini di luar dugaan. Saya juga tidak tahu, karena waktu penyampaian ke semua pemain, saya sedang berada di luar,” ujar Umuh saat dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Pak Haji ini mengaku tidak mengetahui adanya rapat internal sebelum pemutusan kontrak dilakukan kepada seluruh pemainnya. “Di surat kabar ada kalimat disebutkan bahwa keputusan tersebut sudah melalui rapat internal sehingga dihasilkan seperti itu (pemutusan kontrak),” ungkapnya. “Tapi sepengetahuan saya selama ini belum ada rapat internal yang membahas tentang itu, terus terang saya tidak tahu kapan rapat internal itu digelar sehingga menghasilkan keputusan seperti ini,” ungkapnya.
Namun begitu, Umuh berharap?? seluruh pemain tidak merasa kecewa dengan keputusan yang diambil PT PBB. Selain itu, dia juga berharap Atep dan kawan-kawan bisa kembali bergabung dengan Persib jika kompetisi kembali digelar. “Bukan hanya saya, tapi semua berharap semua pemain mau bersama-sama lagi apabila kembali dibutuhkan. Saya yakin para pemain semua tetap masih menghormati kita walau sudah diputus kontraknya, dan mereka memang menyampaikannya seperti itu,” ujarnya.
“Mereka katanya siap kalau dipanggil lagi, saya pun berpesan dan terus mengingatkan kepada mereka agar tetap sabar dan pasrah menerima kenyataan seperti itu, mau bagaimana lagi karena kondisinya memang sudah seperti ini,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
(ftr)