Ini Kesaksian Rahmat, Korban Selamat Pesawat Hercules

Kamis, 02 Juli 2015 - 19:47 WIB
Ini Kesaksian Rahmat, Korban Selamat Pesawat Hercules
Ini Kesaksian Rahmat, Korban Selamat Pesawat Hercules
A A A
MEDAN - Tidak ada yang bisa mengelak atas takdir Tuhan. Begitupun, atas peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C 130 di Jalan Jamin Ginting, Selasa 30 Juni lalu.

Diantara ratusan korban yang tewas dari kejadian itu, ternyata takdir berkata lain untuk Rahmat (28) warga Pantai Cermin, Deli Serdang yang selamat dari peristiwa itu. Padahal, saat itu, Pesawat Hercules jatuh tepat disamping ruko tempat dia bekerja.

Rahmat yang saat itu datang bersama temannya ke RSUP H Adam Malik, Kamis (2/7/2015) sekitar pukul 11.30 WIB dikepung puluhan wartawan dari berbagai media untuk bertanya bagaimana kesaksiannya atas peristiwa tersebut.

Ayah satu anak ini menuturkan, sebelum pesawat milik TNI AU itu jatuh, dia sempat mendengar pesawat itu seperti menyenggol ujung pohon lalu jatuh. Saat jatuh, posisinya miring, tepat di samping kiri ruko tempat dia bekerja.

“Saat itu, saya sedang ngecat di lantai tiga bersama tiga orang teman saya. Hanya saja, kami terpisah pintu ruangan. Saya sendiri di ruangan tempat saya ngecat, sedangkan teman saya bang Fahri dan bang Rizal di ruangan yang sebelah lagi. Saya nggak sempat lihat pesawat itu mutar-mutar, tapi saya sempat lihat posisi pesawat itu pas disamping kiri ruko tempat kami kerja,” tuturnya.

Karena panik, Rahmat mengaku, langsung lari dari ruangan lantai tiga menuju ke lantai bawah untuk menyelamatkan diri.

Pada saat dia lari, Pesawat Hercules yang jatuh meledak dan mengeluarkan uap panas. Akibat itulah, beberapa bagian tubuhnya kena luka bakar. Di bagian lutut kanan, kaki kiri dan kanan dan tangan kiri dan tangan kanan.

“Saya nggak sempat mikir mau menyelamatkan teman saya. Saya sudah panik sekali. Itu pun saya ditarik oleh orang lain yang saya nggak kenal. Saya langsung lari sekencang-kencangnya untuk keluar dari ruko. Saat saya lari, saya mendengar pesawat itu meledak dan mengeluarkan asap. Mungkin itulah yang membuat badan saya kena luka bakar,” papar Rahmat yang baru bekerja sebagai tukang cat di ruko tingkat sembilan itu selama dua hari.

Saat sudah keluar dari ruko, kata Rahmat, dia sudah melihat ruko rata dengan tanah dan pesawat mengalami kebakaran.

“Alhamdulilah saya selamat dari kejadian itu. Tapi teman saya bang Rizal meninggal dan bang Fahri dirawat di rumah sakit ini. Inilah saya datang kesini (RSUP Adam Malik) dimintai keluarganya untuk mengenali teman saya yang meninggal itu,” katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4386 seconds (0.1#10.140)