Razia di Pasar Nihil Temuan Makanan Bermasalah

Kamis, 02 Juli 2015 - 10:37 WIB
Razia di Pasar Nihil Temuan Makanan Bermasalah
Razia di Pasar Nihil Temuan Makanan Bermasalah
A A A
YOGYAKARTA - Tim gabungan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Dinas Ketertiban, kepolisian, Dinas Kesehatan, dan BPOM, merazia makanan yang dijual di pasar tradisional.

Ini dilakukan setelah razia serupa menyasar swalayan. Razia yang digelar menyisir beberapa pasar tradisional di pinggiran kota, seperti Pasar Gedongkuning, Pasar Talok, Pasar Pathuk, Pasar Gading, dan pasar Pingit. Hanya razia kali ini nihil temuan. Hampir seluruh makanan yang diuji steril bahan pengawet maupun pewarna berbahaya.

Di Pasar Gedongkuning misalnya, petugas mengambil sampel beberapa makanan seperti tahu, lanting, dan beberapa jenis kerupuk. Tapi tidak ada satu pun dinyatakan positif mengandung pewarna dan bahan berbahaya. Hal serupa juga terjadi di Pasar Talok, tim yang menyisir satu persatu lapak dagangan tidak menemukan ada makanan mengandung bahan tambahan berbahaya. “Hasilnya baik, semuanya negatif,” ucap Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Sri Harnani, kemarin.

Menurutnya, pengawasan terhadap makanan yang beredar di pasaran akan terus dilakukan. Ini untuk menjamin agar tidak ada makanan tak layak konsumsi beredar di pasaran. Pengawasan sekaligus mengingatkan para pedagang agar lebih berhati-hati terhadap produk yang dijualnya.

Dia menjelaskan, pengawasan kali ini sengaja dilakukan di pasar tradisional di pinggiran kota. Sebab pengawasan di pasar besar di dalam kota sudah ditangani Balai POM DIY. “Kami menyasar yang belum ada di pinggiran kota,” katanya.

Kepala Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, pada bulan Ramadan ini pihaknya tidak lagi mengintensifkan pengawasan makanan yang dijual di pasar dadakan menjelang berbuka, tetapi pengawasan dialihkan ke pasar tradisional. Ini dilakukan karena dalam tiga tahun terakhir tidak ada lagi temuan bahan makanan tambahan berbahaya di pasar-pasar dadakan. “Sasaran kami fokuskan di pasar tradisional,” katanya.

Dia menilai masyarakat kini semakin sadar bahaya menggunakan bahan tambahan makanan berbahaya. Terbukti tidak ada lagi temuan makanan mengandung bahan berbahaya. Kondisi ini dinilai menggembirakan.

“Mereka sudah mengerti efek samping terhadap kesehatan yang bisa ditimbulkan dari penggunaan bahan tambahan berbahaya. Jadi sudah mulai ditinggalkan,” katanya.

Sodik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7228 seconds (0.1#10.140)