Sasar Pengusaha Laundry, Mudahkan Proses Penyetrikaan

Senin, 29 Juni 2015 - 11:58 WIB
Sasar Pengusaha Laundry, Mudahkan Proses Penyetrikaan
Sasar Pengusaha Laundry, Mudahkan Proses Penyetrikaan
A A A
Bisnis jasa laundryatau cuci-setrika pakaian makin menjamur di Yogyakarta. Hal ini membuktikan bisnis tersebut masih menjadi bisnis yang diminati dan terus berkembang.

Perkembangan ini juga ditunjang dengan banyaknya populasi mahasiswa dan kaum urban di Yogyakarta yang cenderung memanfaatkan jasa laundry karena aspek kepraktisannya. Dalam proses bisnis laundry, menyetrika termasuk aktivitas yang paling menyita waktu. Sebab proses menyetrika sendiri memang membutuhkan ketelatenan agar pakaian dapat terlipat rapi satu per satu dengan sempurna.

Di sisi lain, beban kerja yang menumpuk membuat karyawan laundrykewalahan dan tidak jarang efisiensi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun semakin berkurang. ”Padahal, salah satu kelebihan yang bisa ditawarkan pebisnis laundryialah kecepatan bekerja dengan hasil maksimal. Dengan efisiensi waktu yang berkurang, tentu menyebabkan semakin bertambahnya masa tunggu dalam mengerjakan proses laundry dan berkurangnya kepuasan pelanggan. Untuk mengatasinya, kami terpikir membuat alat yang bisa menjadikan kegiatan menyetrika lebih baik dan cepat,” ujar Puput Rahmawati.

Bersama dengan Damang Suhdi Lubis, Halimatussadiah, Rizqi Ramadhani dan Risky Fadhillah, para mahasiswa teknik industri UII ini membuat meja setrika yang diberi nama “Jaka Tarip”. Produk ini mereka klaim dapat mengatasi keluhan-keluhan proses menyetrika yang sering dialami pengusaha laundry. ”Ide produk ini sendiri muncul usai kami melakukan pengamatan terhadap proses bisnis usaha laundrydi sekitar kampus UII Yogyakarta.

Berdasarkan pengamatan dan kuesioner yang kami sebar, dalam sehari usaha laundry mengolah sekitar 60 kg kain atau setara dengan 420 lembar pakaian. Sedangkan proses menyetrika satu baju membutuhkan waktu 3 menit. Jadi untuk menyelesaikannya diperlukan waktu hingga beberapa hari,” ujarnya. Menurut Puput, pengamatan tersebut juga dimaksudkan untuk menghasilkan desain inovasi produk meja setrika kontemporer yang mampu menjawab permasalahan para pebisnis laundry.

Para pengusaha laundryyang ditemui mereka diakuinya juga banyak memberi masukan kepada tim tentang desain meja setrika yang mereka harapkan. Ditambahkan Rizqi Ramadhani, pada prinsipnya, meja setrika model ini memang bukan sebuah penemuan baru. Namun meja yang dibuat timnya memiliki spesifikasispesifikasi khusus yang dirancang berdasarkan riset. Prinsip kerja Jaka Tarip adalah menggunakan mekanisme putar dan lipat. “Dengan menggunakan Jaka Tarip, pengguna bisa menyetrika dan melipat pakaian sekaligus sehingga pengerjaan akan lebih praktis dan memakan waktu yang lebih singkat,” katanya.

Menurut Rizqi, meja ini juga memiliki mekanisme khusus yang dapat ditambah lebarnya dengan menarik sisi-sisi meja. Dengan mekanisme ini, karyawan laundry tidak perlu khawatir menyetrika baju yang berukuran besar sekalipun. Diharapkan hal itu dapat mendongkrak efisiensi proses menyetrika pakaian. Selain itu, bahan pembuatan meja juga menggunakan bahan pilihan yakni alumunium steel.

Pemilihan bahan ini didasarkan karena bahan meja setrika pada umumnya dinilai tidak tahan lama dan mudah lapuk. “Desain meja setrika Jaka Tarip juga dibuat berbeda agar lebih stabil di semua sisinya sehingga proses menyetrika juga lebih presisi,” ucapnya. Rizqi mengutarakan, untuk membuat satu meja setrika Jaka Tarip dibutuhkan biaya sekitar kurang dari Rp1 juta.

Ratih Keswara
Yogyakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7568 seconds (0.1#10.140)