Rekomendasi PDIP Diterima Incumbent
A
A
A
PONOROGO - Sangkakala perang pengaruh dan dominasi partai politik dalam Pilkada Ponorogo mulai ditiup. Sebanyak tujuh partai politik (parpol) meneguhkan diri sebagai pendukung calon dalam perebutan pucuk pimpinan di Bumi Reog periode 2015–2020.
Adalah PDIP dan PKB yang Sabtu (27/6) Pahing jelang Magrib itu secara resmi memberikan rekomendasi pencalonan untuk pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) kepada dua orang pilihannya. Mereka adalah Amin, Bupati Ponorogo, yang otomatis menjadi calon bupati petahana; dan Agus Widodo, Ketua DPC PDIP Ponorogo.
“Calon pengantin” dari partai merah dan hijau ini resmi mengantongi rekomendasi DPP PDIP yang tertuang dalam SK DPP PDIP bernomor 228/IN/DPP/VI/2015 tertanggal 12 Juni 2015. “Jadi, kami PDIP dan PKB bulat mengusung Amin dan kader kami, Agus Widodo, sebagai cabup-cawabup Pilkada Ponorogo nanti.
Target kami menang,” ujar Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPD PDIP Jatim, Bambang Yuwono, dalam Rakercabsus PDIP di kantor parpol tersebut. Jumlah kursi koalisi kedua parpol adalah 12 kursi atau sekitar27% gambaranperolehansuara rakyat dalamPilegPonorogolalu. Sebagai syarat pendaftaran, jumlah tersebut, sebut politisi yang akrab disapa Logos ini, sudah jauh dari memenuhi batas minimal. “Yang jelas, kami punya platform sama untuk membangun Ponorogo yang lebih baik.
Jadi, punya alasan kuat untuk bergabung, mengusung pasangan Amin-Agus ini,” ujar Logos. Ketua DPC PKB Ponorogo, Ibnu Multazam, menyatakan, turunnya rekomendasi dari PDIP sebagai mitra koalisinya, menandai pencalonan Amin- Agus sudah jelas. Sementara rekomendasi dari PKB diyakini akan terbit dalam waktu kurang dari sepekan.
“Tak ada target angka perolehan. Sebanyak-banyaknya, yang penting menang,” ujarnya. Hampir bersamaan, lima parpol lain, yaitu partai Gerindra, PAN, PKS, PPP dan Partai Nas- Dem juga mendeklarasikan koalisinya. Gabungan parpol yang menyebut diri Koalisi Perubahan ini total memiliki 16 kursi untuk mendukung Ipong sebagai calon bupati Ponorogo dalam pilkada 9 Desember mendatang. Ketua DPC Ponorogo Partai Gerindra, Suriyanto, menyatakan, fokus dari koalisi lima parpol memang pencalonan bupati lebih dulu.
“Kalau Ipong jelas. Dari survei 85% responden kenal dengan Ipong, 67% suka, dan 38% mau memilih Ipong sebagai bupati. Jadi jelas upaya kami mengenalkan ke Ipong sudah berhasil dan dikehendaki warga,” ungkap Supriyanto tanpa menjelaskan jumlah responden yang disurveinya. Terpisah, sanksi diskualifikasi mengintai para pasangan cabup dan cawabup Kota Blitar yang terbukti melakukan praktik politik uang dalam pilkada serentak, 9 Desember 2015. KPU Kota Blitar menegaskan akan mencoret pencalonan pasangan kepala daerah yang terbukti melakukan politik uang.
“Bila terbukti (politik uang) secara hukum, kami akan menggugurkan pencalonannya,” ucap Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Hukum Pengawasan Organisasi dan Pengembangan SDM, Mashudi.
Dili eyato/solichan arif
Adalah PDIP dan PKB yang Sabtu (27/6) Pahing jelang Magrib itu secara resmi memberikan rekomendasi pencalonan untuk pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) kepada dua orang pilihannya. Mereka adalah Amin, Bupati Ponorogo, yang otomatis menjadi calon bupati petahana; dan Agus Widodo, Ketua DPC PDIP Ponorogo.
“Calon pengantin” dari partai merah dan hijau ini resmi mengantongi rekomendasi DPP PDIP yang tertuang dalam SK DPP PDIP bernomor 228/IN/DPP/VI/2015 tertanggal 12 Juni 2015. “Jadi, kami PDIP dan PKB bulat mengusung Amin dan kader kami, Agus Widodo, sebagai cabup-cawabup Pilkada Ponorogo nanti.
Target kami menang,” ujar Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPD PDIP Jatim, Bambang Yuwono, dalam Rakercabsus PDIP di kantor parpol tersebut. Jumlah kursi koalisi kedua parpol adalah 12 kursi atau sekitar27% gambaranperolehansuara rakyat dalamPilegPonorogolalu. Sebagai syarat pendaftaran, jumlah tersebut, sebut politisi yang akrab disapa Logos ini, sudah jauh dari memenuhi batas minimal. “Yang jelas, kami punya platform sama untuk membangun Ponorogo yang lebih baik.
Jadi, punya alasan kuat untuk bergabung, mengusung pasangan Amin-Agus ini,” ujar Logos. Ketua DPC PKB Ponorogo, Ibnu Multazam, menyatakan, turunnya rekomendasi dari PDIP sebagai mitra koalisinya, menandai pencalonan Amin- Agus sudah jelas. Sementara rekomendasi dari PKB diyakini akan terbit dalam waktu kurang dari sepekan.
“Tak ada target angka perolehan. Sebanyak-banyaknya, yang penting menang,” ujarnya. Hampir bersamaan, lima parpol lain, yaitu partai Gerindra, PAN, PKS, PPP dan Partai Nas- Dem juga mendeklarasikan koalisinya. Gabungan parpol yang menyebut diri Koalisi Perubahan ini total memiliki 16 kursi untuk mendukung Ipong sebagai calon bupati Ponorogo dalam pilkada 9 Desember mendatang. Ketua DPC Ponorogo Partai Gerindra, Suriyanto, menyatakan, fokus dari koalisi lima parpol memang pencalonan bupati lebih dulu.
“Kalau Ipong jelas. Dari survei 85% responden kenal dengan Ipong, 67% suka, dan 38% mau memilih Ipong sebagai bupati. Jadi jelas upaya kami mengenalkan ke Ipong sudah berhasil dan dikehendaki warga,” ungkap Supriyanto tanpa menjelaskan jumlah responden yang disurveinya. Terpisah, sanksi diskualifikasi mengintai para pasangan cabup dan cawabup Kota Blitar yang terbukti melakukan praktik politik uang dalam pilkada serentak, 9 Desember 2015. KPU Kota Blitar menegaskan akan mencoret pencalonan pasangan kepala daerah yang terbukti melakukan politik uang.
“Bila terbukti (politik uang) secara hukum, kami akan menggugurkan pencalonannya,” ucap Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Hukum Pengawasan Organisasi dan Pengembangan SDM, Mashudi.
Dili eyato/solichan arif
(ftr)