Jangan Tekor Usai Lebaran

Minggu, 28 Juni 2015 - 10:49 WIB
Jangan Tekor Usai Lebaran
Jangan Tekor Usai Lebaran
A A A
SURABAYA - Minggu depan tentu sebagian besar pegawai akan merasa senang. Pasalnya di Minggu mendekati Lebaran itu ada pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Artinya akan ada pemasukan berlebih selain dari gaji bulanan.

Sayangnya meski ada pemasukan double tetapi pengeluaran menjelang hari raya juga berlipat. Mengingat kebutuhan menjelang hari raya tentu bertambah, kebutuhan beli baju, aneka kue, kadang renovasi rumah dan masih banyak lagi. Belum lagi harga-harga naik setelah kenaikan harga BBM.

Jika tidak cermat bisa terjerat peribahasa besar pasak daripada tiang. Untuk mencegah apes di hari raya, ada baiknya pemasukan pada saat Lebaran tersebut dikelola secara matang. Praktisi Perencanaan Keuangan Willy Filosofia menuturkan supaya tidak larut dengan euforia pendapatan dari THR harus direncanakan. Tidak salah merayakan Idul Fitri dengan pakaian barudanmenyajikananekakuliner.

Namun cara berbelanjanya yang harus bijak. Semua uang yang didapat harus dibagi secara rinci dan disesuaikan dengan kebutuhan yang utama saja. Jangan asal membeli barang tanpa melihat keperluannya. ”THR hanya ada satu kali kan , nah kadang orang lupa kalau kebutuhan ke depan juga perlu dipikirkan karena itu jangan asal belanja saat ada pemasukan bertambah,” kata perempuan yang juga menjadi Head Branch Office PT Menara Mas Surabaya yakni sebuah perusahaan wakil pialang.

Willy menyarankan bagi setiap orang yang merencanakan keuangan jelang Lebaran sebaiknya tidak melupakan menabung. Berapa pun pendapatan yang diterima harus ada yang disisihkan untuk ditabung misal 20% meski idealnya untuk menabung adalah 40% dari pendapatan. Walaupun kebutuhan saat Lebaran meningkat, tetapi harus bijak dalam memilih barang belanjaan.

Apalagi di saat perekonomian sedang sulit seperti ini, masyarakat sebaiknya merinci anggaran untuk belanja supaya pengeluaran dapat dikira- kira. Selain itu untuk menghindari pembelian barangbarang yang tidak perlu. Perencanaan keuangan tidak hanya dilihat dari besaran jumlah uang yang akan dibelanjakan namun juga kecerdasan dalam memilih barang yang akan dibeli.

Jangan mentangmentang terpampang diskon up to 70% lantas tergiur untuk membelinya. Padahal para pemilik toko bisa saja menaikkan harga jual barang tersebut kemudian baru memberikan diskon kepada pembelinya. ”Biasanya rata-rata pemilik toko akan menaikkan harga jual sekitar 40-70% kemudian baru diberi label diskon, misal diberi diskon 50% saja juga masih untung bagi penjualnya,” terang Willy menambahkan saat dihubungi kemarin.

Perencana keuangan yang juga Chief Executive Officer QM Financial Ligwina Hananto menuturkan, pada dasarnya, THR merupakan gaji tahunan yang sebaiknya memang hanya digunakan dan dihabiskan untuk kebutuhan hari raya. Sementara gaji bulanan Anda harus bisa memenuhi kebutuhan rutin bulanan.

Dengan begitu, Anda tetap dapat menikmati THR khusus hanya untuk hari raya dan kebutuhan tahunan, bukan bulanan. Wanita yang akrab disapa Wina ini mengenalkan konsep matching dalam mengatur pengeluaran dari THR. ”Penghasilan tahunan harus matching dengan pengeluaran tahunan. Sama seperti penghasilan bulanan, juga harus matching dengan pengeluaran bulanan.

THR merupakan salah satu penghasilan tahunan. Jadi, THR sebaiknya digunakan untuk kebutuhan atau pengeluaran tahunan dan dihabiskan jelang hari raya,” kata Wina. Dia melanjutkan, penghasilan tahunan dari THR harus dialokasikan pada empat pos pengeluaran, yakni THR pekerja, ongkos mudik (jika tidak mudik, bisa dialokasikan untuk liburan bersama keluarga), zakat, dan bingkisan Lebaran untuk mereka yang membutuhkan.

Terakhir, pengeluaran tahunan lain, seperti STNK, PBB, dan asuransi. ”Bahkan, sisihkan uang THR untuk berkurban 2-3 bulan ke depan,” sarannya. Seandainya biaya mudik sangat besar, Wina sangat menganjurkan untuk menabung di luar dana THR. Jika ternyata dana yang terkumpul masih juga tidak mencukupi untuk mudik, Anda harus siap menghadapi kenyataan bahwa suatu waktu Anda terpaksa tidak mudik saat Lebaran.

Kemudian, apabila memiliki pekerja di rumah, tentunya Anda harus menyisihkan sebagian dana THR untuk mereka. THR juga tak lepas dari pengeluaran untuk biaya hari raya. Bagaimana jika Anda seorang wiraswasta ataupun bekerja secara freelance? ”Perlu membuat tabungan khusus. Tujuannya agar lewat tabungan ini dapat dijadikan THR pada diri sendiri setiap tahunnya,” kata Wina.

Adapun menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, THR haruslah dibagi menjadi beberapa pos anggaran. ”Untuk kebutuhan Lebaran, saya menganjurkan jumlahnya sekitar 50% dari total THR,” kata Prita , beberapa waktu lalu. Perempuan kelahiran 1 Oktober 1980 ini merincikan peruntukan dana THR. Sebanyak 50% dialokasikan untuk kebutuhan hari raya.

Ini termasuk untuk membeli pakaian, makanan, THR pekerja, hingga kebutuhan antaran atau parsel untuk kerabat. ”Jangan lupa, kita juga harus membayar zakat fitrah dan zakat mal bagi mereka yang sudah cukup nisabnya,” kata peraih gelar profesional sebagai Certified Financial Planner Professional. Membayar fidyah bagi yang berhalangan puasa, juga bisa diambil dari dana THR.

Tak lupa, sisihkan 10%-15% untuk keperluan Idul Adha. ”Idul Adha 2-3 bulan lagi. Kebutuhan ini harus diambil dari THR karena sebaiknya tak mengganggu biaya bulanan. Mungkin Anda berencana membeli hewan kurban, makanya sisihkan pendapatan THR,” saran jebolan University of Sydney, Australia 2002 itu. Salah satu karyawan swasta di Surabaya, Irwan menuturkan tips mengelola keuangan menjelang Lebaran yakni dengan membagi terlebih dulu untuk kebutuhan yang penting.

Bagi orang yang bekerja kadang juga perlu memberikan sedikit uang jajan kepada kepokanan atau sanak famili yang lain, maka ia menyisihkan dana untuk zakat dan uang jajan terlebih dulu, barulah membuat anggaran belanja. Bahkan supaya semua kebutuhan dapat tercukupi dengan rata, ia kadang membuat anggaran ketiga sebelum Ramadan. Selain itu ia juga menabung khusus untuk digunakan belanja saat Lebaran.

Mamik wijayanti/ okezone/sindonews
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8314 seconds (0.1#10.140)