Perajin Kayu Jati Kewalahan Layani Pesanan
A
A
A
BOJONEGORO - Para perajin suvenir kayu jati di Dusun Bandar, Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, kewalahan melayani pemesanan suvenir selama Ramadan ini.
Bahkan, pemesanan suvenir meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Menurut Maskun Adi Winarno, pemilik galeri kerajinan kayu jati UD Kondang Jati, pemesanan suvenir itu mulai terasa seminggu sejak memasuki Ramadan. Kemudian, saat Ramadan pemesanan meningkat dua kali lipat. “Kami sekarang kewalahan melayani pemesanan suvenir kayu jati ini,” ujarnya. Dia menuturkan, suvenir kayu jati yang banyak dipesan saat ini adalah tempat air minum dan stoples.
Dia mengaku, dalam seminggu ini ada ratusan produk tempat air minum ukirukiran dan stoples kayu jati yang harus dikirim ke Palembang, Jakarta, dan Surabaya. “Barang itu harus sudah dikirim paling lambat seminggu sebelum Lebaran,” ujarnya. Maskun menuturkan, permintaan produk suvenir kayu jati sebenarnya cukup tinggi, apalagi memasuki Ramadan hingga Lebaran. Tetapi, dari sisi produksi tidak sebanding.
Sebab, bahan baku berupa bonggol kayu jati maupun limbah kayu jati dari kawasan hutan di Kedewan dan Kasiman kini sudah banyak berkurang dan sulit didapatkan. Selain itu, dari sisi pengerjaan produk kerajinan itu juga memerlukan waktu yang tidak singkat. “Kini terkadang tidak semua pemesanan bisa kami penuhi. Hanya langganan yang sudah biasa memesan dan pembayarannya lancar yang kami layani,” ujar Maskun.
Menurut Maskun, saat permintaan tinggi seperti ini omzet yang diperolehnya bisa mencapai Rp100 juta per bulan. Sedangkan, pada hari biasa omzetnya hanya sekitar Rp20 juta-Rp30 juta per bulan. Perajin suvenir kayu jati lainnya di Dusun Bandar, As’ad Dahlan, juga mengutarakan hal yang sama.
Menurutnya, sejak memasuki Ramadan, pemesanan produk suvenir, seperti stoples, wadah air minum, dan wadah tisu, meningkat dua kali lipat. “Kami sekarang mengebut pengerjaan produk seperti stoples dan wadah air minum yang dipesan itu,” ujarnya. Dia menuturkan, untuk produk seperti stoples ukir-ukiran kayu jati per buah dijual seharga Rp37.500. Sedangkan, wadah air minum kayu jati dijual seharga Rp65.000-Rp80.000.
Selain itu, kerajinan lainnya seperti vas bungadantempat asbakjugabanyak dipesan. Vas bunga dari kayu jati itu dijual mulai harga Rp15.000- Rp50.000 per biji. Sedangkan, asbak ukir-ukiran dijual seharga Rp15.000-Rp30.000 per biji.
Muhammad roqib
Bahkan, pemesanan suvenir meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Menurut Maskun Adi Winarno, pemilik galeri kerajinan kayu jati UD Kondang Jati, pemesanan suvenir itu mulai terasa seminggu sejak memasuki Ramadan. Kemudian, saat Ramadan pemesanan meningkat dua kali lipat. “Kami sekarang kewalahan melayani pemesanan suvenir kayu jati ini,” ujarnya. Dia menuturkan, suvenir kayu jati yang banyak dipesan saat ini adalah tempat air minum dan stoples.
Dia mengaku, dalam seminggu ini ada ratusan produk tempat air minum ukirukiran dan stoples kayu jati yang harus dikirim ke Palembang, Jakarta, dan Surabaya. “Barang itu harus sudah dikirim paling lambat seminggu sebelum Lebaran,” ujarnya. Maskun menuturkan, permintaan produk suvenir kayu jati sebenarnya cukup tinggi, apalagi memasuki Ramadan hingga Lebaran. Tetapi, dari sisi produksi tidak sebanding.
Sebab, bahan baku berupa bonggol kayu jati maupun limbah kayu jati dari kawasan hutan di Kedewan dan Kasiman kini sudah banyak berkurang dan sulit didapatkan. Selain itu, dari sisi pengerjaan produk kerajinan itu juga memerlukan waktu yang tidak singkat. “Kini terkadang tidak semua pemesanan bisa kami penuhi. Hanya langganan yang sudah biasa memesan dan pembayarannya lancar yang kami layani,” ujar Maskun.
Menurut Maskun, saat permintaan tinggi seperti ini omzet yang diperolehnya bisa mencapai Rp100 juta per bulan. Sedangkan, pada hari biasa omzetnya hanya sekitar Rp20 juta-Rp30 juta per bulan. Perajin suvenir kayu jati lainnya di Dusun Bandar, As’ad Dahlan, juga mengutarakan hal yang sama.
Menurutnya, sejak memasuki Ramadan, pemesanan produk suvenir, seperti stoples, wadah air minum, dan wadah tisu, meningkat dua kali lipat. “Kami sekarang mengebut pengerjaan produk seperti stoples dan wadah air minum yang dipesan itu,” ujarnya. Dia menuturkan, untuk produk seperti stoples ukir-ukiran kayu jati per buah dijual seharga Rp37.500. Sedangkan, wadah air minum kayu jati dijual seharga Rp65.000-Rp80.000.
Selain itu, kerajinan lainnya seperti vas bungadantempat asbakjugabanyak dipesan. Vas bunga dari kayu jati itu dijual mulai harga Rp15.000- Rp50.000 per biji. Sedangkan, asbak ukir-ukiran dijual seharga Rp15.000-Rp30.000 per biji.
Muhammad roqib
(ars)