Gubernur Tanting Basyir Ahmad

Rabu, 24 Juni 2015 - 07:48 WIB
Gubernur Tanting Basyir...
Gubernur Tanting Basyir Ahmad
A A A
SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta Wali Kota Pekalongan Ahmad Basyir agar membuat surat pernyataan bahwa pengunduran diri Basyir dilakukan bukan untuk mencalonkan keluarganya dalam Pilkada Kota Pekalongan.

Ganjar menyampaikan hal tersebut seusai bertemu Basyir di Semarang kemarin. Dalam pertemuan itu, Basyir menyampaikan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai wali kota. Surat itu diajukan setelah Basyir memberitahukan ke DPRD Kota Pekalongan.

“Saya meminta dia agar membuat surat pernyataan bahwa pengunduran dirinya bukan u n t u k mencalonkan keluarganya dalam pilkada,” kata Ganjar. Kalau sudah membuat surat pertanyaan dengan diumumkan ke publik, Pemrov Jateng akan segera memproses pengu n d u r a n orang nomor satu di Pemkot Pekalongan tersebut. “Mundur tidak apa-apa, saya akan proses, karena mundur itu haknya. Pengundurannya sudah etis,” katanya.

Sementara Basyir Ahmad menyatakan, pengunduran diri ini dilakukan dengan alasan ingin mendukung orang yang sudah disiapkan jauh-jauh hari menjadi wali kota. Namun, orang itu tidak ada hubungan keluarga. “Saya tegaskan, saya mundur bukan karena istri atau keluarga saya akan maju (pilkada ). Saya tidak pernah mengatakan hal itu,” kata Basyir, kemarin. Politikus Partai Golkar ini mengatakan, tidak mudah mempersiapkan kader partai untuk duduk menjadi orang nomor satu di Pekalongan. Hal pertama yang dilakukan adalah survei popularitas dan elektabilitas.

Karena itu, setelah dirinya diizinkan mengundurkan diri, akan langsung mengajak orang yang dicalonkan untuk mendekati masyarakat. Tujuannya meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. Sebab pada Agustus sudah pendaftaran calonkepaladaerahdanwakilnya. “Kalau saya masih jadi wali kota, semua calon harus didukung. Tapi kalau saya sebagai kader partai, ya hanya kader yang akan di dukung,” katanya.

Basyir sempat mengatakan akan mendukung Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Heri untuk maju jadi bakal calon (balon) walikota.“Kalauadayang mengatakan istri saya tertinggi dalam survei (Partai Golkar), ya silakansaja. Kan bukansaya yang mengatakan. Saya akan ajukan kepala dinas saya,” ujarnya.

Basyir menegaskan, penyampaian surat pada gubernur dilakukan setelah mengajukan surat yang sama ke DPRD Kota Pekalongan. “Sesuai prosedurnya, pengajuan surat itu ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui gubernur. Kami berharap segera disampaikan karena persiapan pilkada sudah mepet,” katanya.

Temui Mendagri

Basyir Ahmad mengaku hari ini akan menemui Mendagri Tjahjo Kumolo untuk membicarakan pengunduran dirinya sebagai wali kota. “Besok (hari ini) Insyaallah saya akan menemui Pak Mendagri kalau ada waktu. Namun memang saya belum menghubungi beliau (Tjahjo Kumolo). Kemudian akan saya sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan membawa tembusan surat DPRD,” katanya di Pekalongan, kemarin.

Dia mengaku sudah mendapat lampu hijau dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait alasan pengunduran dirinya. “Saya sudah jelaskan ke Pak Ganjar alasan saya mundur tidak karena ingin mengajukan istri saya,” katanya. Namun, karena ada tugas lain yang tidak bisa saya lakukan jika menjadi wali kota, yakni mengenalkan calon dari Golkar, yakni Dwi Heri (Kepala Dinas Kesehatan). “Sebab sebelumnya isu yang berkembang, saya mundur karena ingin mengajukan istri saya pada pilkada ini, beliau sempat membuat statement mundurnya saya hanya akal-akalan,” katanya.

Basyir mengaku diminta Ganjar agar mengumumkan kepada media bahwa alasan mundurnya tidak karena mengajukan istrinya. “Namun saat ini ibu (Balqis Diab) sedang di Jakarta. Saya pastikan ibu tidak akan maju. Sudah saya tanya katanya tidak mau. Besok kalau sudah pulang dari Jakarta dia (istri) akan buat surat pernyataan, besok bisa ditanya. Selain itu, waktunya juga nggak nyampai . Kalau lancar saja prosesnya sebulan,” katanya.

Jika hingga tanggal 6 Juli surat pengunduran dirinya belum turun, Basyir mengaku akan tetap mengampanyekan Dwi Heri diluar jam kerja. Sementara calon wakil wali kota yang akan dipasangkan dengan Dwi Heri adalah Sutarip Tulis Widodo. “Sebab kami akan menjalin koalisi dengan Demokrat,” katanya. Sebelumnya Baqis Diab pada Senin (22/6) mengaku siap maju jika mendapat perintah partai. Meskipun pihaknya mengaku belum memutuskan maju.

“Sampai saat ini kami belum memutuskan maju pilkada. Sudah ada tiga nama. Soal tertarik atau tidak, semua orang pasti tertarik. Kita lihat perkembangan. Apapun pertama ini tugas partai, kedua kalau masyarakat menghendaki, silakan saja,” ujarnya. Namun, pihaknya masih enggan menyebutkan nama-nama calon dari Golkar tersebut.

Amin fauzi/ prahayuda febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1369 seconds (0.1#10.140)