Gunung Sinabung Muntahkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Senin, 22 Juni 2015 - 19:03 WIB
Gunung Sinabung Muntahkan...
Gunung Sinabung Muntahkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer
A A A
KARO - Gunung Api Sinabung di Kabupaten Karo terus bergejolak, pada Senin pagi (22/6/2015) hingga sore terus memuntahkan awan panas.

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, hingga Senin pukul 18.00 WIB terjadi empat kali kejadian awan panas guguran ke sektor selatan– tenggara dan tenggara timur dengan jarak luncur 1 – 3 kilometer.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung Armen Putra, mengungkapkan, terjadi sedikit inflasi (penggembungan) pada Gunung Sinabung.

“Dengan kondisi seperti sekarang dapat memicu terjadinya rentetan awan panas guguran seperti yang terjadi pada Minggu 21 Juni sebanyak empat kali, pukul 22.30, 23.35, 23.44, dan 23,48 WIB dengan jarak luncur 4 kilometer (km) ke sektor tenggara – timur, dan 3 kilometer ke sektor selatan – tenggara. Lalu pada hari Senin ini,” ungkap Armen.

Sejak menyandang Level IV (status Awas), puluhan ribu jiwa dari empat kecamatan yang bermukim di lingkar Sinabung terpaksa diungsikan ke titik yang lebih aman.

Hal itu guna menghindarkan ancaman korban jiwa, mengingat meningkatnya aktivitas vulkanologi gunung api teraktif di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu.

Adapun para pengungsi merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di desa-desa radius 7 kilometer (km) sektor selatan–tenggara gunung, seperti Desa Guru Kinayan Kecamatan Payung; Desa Pintu Mbesi, Desa Berastepu, Desa Tiga Pancur Kecamatan Simpang Empat.

Kemudian untuk sektor timur–tenggara yang juga berpotensi terimbas ancaman awan panas dan lontaran material yakni, Desa Jeraya, Desa Kuta Tengah, Desa Suka Nalu, Desa Sigarang–garang, Desa Kuta Rayat, Desa Kuta Gugung, Desa Mardingding, serta Dusun Lau Kawar.

Hingga saat ini pengungsi korban erupsi dan awan panas guguran (APG) Gunung Api Sinabung berjumlah 10.184 jiwa (3.030 KK) yang ditempatkan di 10 titik kamp penampungan terpisah.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan mengatakan, hingga saat ini kebutuhan para pengungsi masih terpenuhi.

Menurutnya, kendala yang dihadapi adalah masih membandelnya para warga yang telah diungsikan masuk kembali ke dalam desa untuk mengurus lahan pertanian yang ditinggal mengungsi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7454 seconds (0.1#10.140)