Polisi Jaga Ketat Tersangka Pembunuhan Pendeta dan Kepala Kampung
A
A
A
MAKALE - Satu unit petugas kepolisian dari Polres Tana Toraja dikerahkan untuk menjaga Elia Lapuk (33) tersangka pembunuhan Pdt Ruben Lapu dan Kepala Kampung Pong Tarra Magdalena Pure di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lakipadada. (Baca juga : Pendeta dan Kepala Kampung di Tator Tewas Ditikam).
Pantauan di RSUD Lakipadada, petugas kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar ruangan unit gawat darurat (UGD) RSUD Lakipadada tempat tersangka dirawat.
Tersangka dirawat dalam kondisi tangan terborgol guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Penjagaan ketat terhadap tersangka pelaku pembunuhan di belakang Gereja Segala Bangsa To’ Induk desa/lembang Lolai berlangsung sejak tersangka dirawat di RSUD Lakipadada Minggu(21/6),” ujar Kasatreskrim Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi di Mapolres Tana Toraja, Senin (22/6/2015).
Kasatreskrim mengatakan, tersangka Elia dirawat di RSUD Lakipadada akibat mengalami luka cukup serius.
Karena sempat dihakimi massa usai membunuh Pdt Ruben Lapu yang tak lain ayah tersangka dan Magdalena Pure, seorang majelis gereja Segala Bangsa yang juga masih ada hubungan keluarga dengan.
Selain dua korban meninggal, dalam peristiwa berdarah itu juga menyebabkan ibu tersangka mengalami luka-luka karena sempat dicekik oleh tersangka usai tersangka menghabisi nyawa dua korbannya.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif tersangka menghabisi nyawa ayahnya dan seorang majelis gereja saat ibadah hari minggu berlangsung di Gereja Segala Bangsa To’ Induk Desa/Lembang Lolai.
Polisi masih menunggu kondisi tersangka stabil untuk memeriksa tersangka. Penyidik Polres Tana Toraja juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui dan melihat peristiwa berdarah yang terjadi di belakang Gereja Segala Bangsa To’ Induk.
“Kami masih tunggu kondisi tersangka pulih untuk melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Polisi juga akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka ke dokter ahli dan psikiater,” katanya.
Dokter jaga UGD RSUD Lakipadada, dr Farma Lelepadang mengatakan hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengalami beberapa luka robek pada bagian kepala, belakang telinga, tangan dan kaki akibat benda keras.
“Kondisi pasien Elia mulai stabil namun pasien belum bisa banyak diajak bicara,” ujar Farma Lelepadang.
Kapolres Tana Toraja AKBP Yopie Indra Prasetya Sepang mengatakan, pasca peristiwa pembunuhan di belakang Gereja Segala Bangsa To’ Induk Desa/Lembang Lolai, kondisi keamanan dan ketertiban di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tetap kondusif.
Sejumlah personel polisi masih berjaga-jaga di rumah pelaku dan korban untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Polisi juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa/lembang setempat untuk mengimbau warga tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus pembunuhan itu kepada Polres Tana Toraja.
“Kondisi keamanan di sekitar TKP masih kondusif. Kami menghimbau masyarakat agat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Percayakan penanganan kasus ini ke polisi,” jelas Kapolres.
Pantauan di RSUD Lakipadada, petugas kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar ruangan unit gawat darurat (UGD) RSUD Lakipadada tempat tersangka dirawat.
Tersangka dirawat dalam kondisi tangan terborgol guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Penjagaan ketat terhadap tersangka pelaku pembunuhan di belakang Gereja Segala Bangsa To’ Induk desa/lembang Lolai berlangsung sejak tersangka dirawat di RSUD Lakipadada Minggu(21/6),” ujar Kasatreskrim Polres Tana Toraja AKP Mathius Tappi di Mapolres Tana Toraja, Senin (22/6/2015).
Kasatreskrim mengatakan, tersangka Elia dirawat di RSUD Lakipadada akibat mengalami luka cukup serius.
Karena sempat dihakimi massa usai membunuh Pdt Ruben Lapu yang tak lain ayah tersangka dan Magdalena Pure, seorang majelis gereja Segala Bangsa yang juga masih ada hubungan keluarga dengan.
Selain dua korban meninggal, dalam peristiwa berdarah itu juga menyebabkan ibu tersangka mengalami luka-luka karena sempat dicekik oleh tersangka usai tersangka menghabisi nyawa dua korbannya.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif tersangka menghabisi nyawa ayahnya dan seorang majelis gereja saat ibadah hari minggu berlangsung di Gereja Segala Bangsa To’ Induk Desa/Lembang Lolai.
Polisi masih menunggu kondisi tersangka stabil untuk memeriksa tersangka. Penyidik Polres Tana Toraja juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui dan melihat peristiwa berdarah yang terjadi di belakang Gereja Segala Bangsa To’ Induk.
“Kami masih tunggu kondisi tersangka pulih untuk melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Polisi juga akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka ke dokter ahli dan psikiater,” katanya.
Dokter jaga UGD RSUD Lakipadada, dr Farma Lelepadang mengatakan hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengalami beberapa luka robek pada bagian kepala, belakang telinga, tangan dan kaki akibat benda keras.
“Kondisi pasien Elia mulai stabil namun pasien belum bisa banyak diajak bicara,” ujar Farma Lelepadang.
Kapolres Tana Toraja AKBP Yopie Indra Prasetya Sepang mengatakan, pasca peristiwa pembunuhan di belakang Gereja Segala Bangsa To’ Induk Desa/Lembang Lolai, kondisi keamanan dan ketertiban di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tetap kondusif.
Sejumlah personel polisi masih berjaga-jaga di rumah pelaku dan korban untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Polisi juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa/lembang setempat untuk mengimbau warga tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus pembunuhan itu kepada Polres Tana Toraja.
“Kondisi keamanan di sekitar TKP masih kondusif. Kami menghimbau masyarakat agat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Percayakan penanganan kasus ini ke polisi,” jelas Kapolres.
(sms)