Status Awas, Sinabung Luncurkan Awan Panas Terus-terusan
A
A
A
KARO - Peningkatan Status Awas (Level IV) Gunung Api Sinabung telah memaksa 9.385 jiwa (2.608 KK) yang bermukim di lingkar gunung api teraktif di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu diungsikan. Pemerintah pun mendirikan kamp penampungan di 10 titik terpisah.
Sejak Status Awas ditetapkan, pada 2 Juni 2015 hingga kini, Sinabung setiap harinya terus–menerus bererupsi dan meluncurkan awan panas. Sejumlah daerah di timur dan tenggara gunung pun menjadi tempat pendaratan material debu yang dimuntahkan kawah Sinabung.
Bahkan, debu mengandung zat besi dan silika itu telah sampai di sejumlah daerah di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Hal itu sempat menimbulkan prasangka di tengah masyarakat yang berdomisili di luar Kabupaten Karo, bahwa kondisi Gunung Sinabung telah cukup parah.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung PVMBG Armen Putra mengatakan, saat ini telah terdapat dua jalur luncuran awan panas Sinabung.
“Sejak 2013, awan panas Sinabung cenderung meluncur di sektor selatan (Desa Berastepu, Dusun Sibintun, Desa Tiga Pancur). Saat ini, awan panas guguran juga meluncur ke sektor tenggara (Desa Suka Nalu, Desa Kuta Tengah). Tidak tertutup kemungkinan akan ada jalur baru luncuran awan panas pada Status Awas ini,” katanya, Jumat (19/6/2015).
Dijelaskan, pertumbuhan kubah lava pada sisi selatan puncak Sinabung masih tetap berlangsung dengan kubah yang menggantung sekitar 3,2 juta kubik. Sementara di sisi tenggara, pertumbuhannya masih cukup tinggi.
Hal itu ditandai dengan awan panas yang bersumber dari kubah sisi tenggara. Untuk pertumbuhan kubah sendiri, tidak begitu signifikan, karena setiap terjadi awan panas dan kubah yang menggantung ikut runtuh.
“Hingga pukul 17.00 WIB, telah terjadi lima kali awan panas guguran sejauh 1,5–3 kilometer (km) ke arah tenggara–selatan. Sementara kolom debu erupsi membumbung dengan ketinggian 500–2000 meter (m) bergerak ke timur–tenggara seiring arah angin,” jelas Armen.
Pihaknya pun tak bosan untuk terus mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan, yakni tidak beraktivitas pada zona merah Sinabung. Terlebih pada radius 7 kilometer sektor–selatan tenggara.
Sementara untuk daerah yang terdampak debu masyarakat diimbau menggunakan masker. Hingga berita ini diturunkan, Kota Berastagi sekitar dihujani material debu vulkanik pasca erupsi dan luncuran awan panas Sinabung.
Sejak Status Awas ditetapkan, pada 2 Juni 2015 hingga kini, Sinabung setiap harinya terus–menerus bererupsi dan meluncurkan awan panas. Sejumlah daerah di timur dan tenggara gunung pun menjadi tempat pendaratan material debu yang dimuntahkan kawah Sinabung.
Bahkan, debu mengandung zat besi dan silika itu telah sampai di sejumlah daerah di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Hal itu sempat menimbulkan prasangka di tengah masyarakat yang berdomisili di luar Kabupaten Karo, bahwa kondisi Gunung Sinabung telah cukup parah.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung PVMBG Armen Putra mengatakan, saat ini telah terdapat dua jalur luncuran awan panas Sinabung.
“Sejak 2013, awan panas Sinabung cenderung meluncur di sektor selatan (Desa Berastepu, Dusun Sibintun, Desa Tiga Pancur). Saat ini, awan panas guguran juga meluncur ke sektor tenggara (Desa Suka Nalu, Desa Kuta Tengah). Tidak tertutup kemungkinan akan ada jalur baru luncuran awan panas pada Status Awas ini,” katanya, Jumat (19/6/2015).
Dijelaskan, pertumbuhan kubah lava pada sisi selatan puncak Sinabung masih tetap berlangsung dengan kubah yang menggantung sekitar 3,2 juta kubik. Sementara di sisi tenggara, pertumbuhannya masih cukup tinggi.
Hal itu ditandai dengan awan panas yang bersumber dari kubah sisi tenggara. Untuk pertumbuhan kubah sendiri, tidak begitu signifikan, karena setiap terjadi awan panas dan kubah yang menggantung ikut runtuh.
“Hingga pukul 17.00 WIB, telah terjadi lima kali awan panas guguran sejauh 1,5–3 kilometer (km) ke arah tenggara–selatan. Sementara kolom debu erupsi membumbung dengan ketinggian 500–2000 meter (m) bergerak ke timur–tenggara seiring arah angin,” jelas Armen.
Pihaknya pun tak bosan untuk terus mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan, yakni tidak beraktivitas pada zona merah Sinabung. Terlebih pada radius 7 kilometer sektor–selatan tenggara.
Sementara untuk daerah yang terdampak debu masyarakat diimbau menggunakan masker. Hingga berita ini diturunkan, Kota Berastagi sekitar dihujani material debu vulkanik pasca erupsi dan luncuran awan panas Sinabung.
(san)