TNGM Uji Coba Aturan Baru Pendakian Merapi
A
A
A
SLEMAN - Selama satu bulan ke depan, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menguji coba aturan untuk para pendaki. Jika tidak efektif, akan kembali dilakukan evaluasi.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) TNGM, Tri Atmojo mengatakan, uji coba dimulai pada Jumat (19/6/2015) ini. Dari Basecamp Selo, pendaki akan dicek terlebih dahulu peralatan maupun logistiknya.
"Hari ini dimulai. Meski puasa, tapi tetap ada yang naik. Hanya jumlahnya tidak banyak seperti di hari biasa," kata dia.
Di hari biasa, jumlah pendaki di kisaran 500 orang. Sementara, di hari puasa ini menurun menjadi seratusan orang. "Puncak-puncaknya di Jumat atau Sabtu."
Lanjut dia, jika nantinya ditemukan ada pendaki yang bekalnya tak sesuai standar, akan diminta pulang terlebih dahulu. Jika sudah siap, baru diperbolehkan.
"Kalau tidak sesuai standar akan diminta untuk ganti atau dilarang naik," ujarnya.
Sementara ini, pihaknya memang masih belum menyediakan suatu koperasi, penyewaan alat pendakian di dekat basecamp. Namun, wacana tersebut tetap ada. Kemungkinan nantinya bekerja sama dengan masyarakat setempat.
"Ada rencana seperti itu. Tapi tidak komersil, hanya untuk edukasi saja agar tahu standarnya seperti apa dan pemeliharaannya bagaimana," ucapnya.
Mengenai pemantauan memakai alat Closed Circuit Television (CCTV) milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta untuk memantau pendaki, dilakukan setiap hari. Hal ini dilakukan agar tak ada yang melebihi batas, hanya diperbolehkan sampai ke Pasar Bubrah.
Sementara, Kepala TNGM Edy Sutiyarto menambahkan, terkait kuota maksimal hanya sampai 2.500 orang. Itu pun hanya di hari-hari tertentu, seperti 17 Agustus atau tahun baru.
"Januari lalu kita tentukan, dari fakta dan pengalaman. Juga wilayah yang menjadi tempat tujuan, kapasitasnya berapa sih, agar tetap aman dan nyaman. Jadi kita tetapkan hanya sampai 2.500 orang saja," katanya.
Ketika sudah sampai ke batas maksimal, terutama saat event-event tertentu, secara tegas tidak akan ditambah karena mempertimbangkan juga petugas yang mengawasinya. "Setiap sebelum event itu kita umumkan," ucapnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) TNGM, Tri Atmojo mengatakan, uji coba dimulai pada Jumat (19/6/2015) ini. Dari Basecamp Selo, pendaki akan dicek terlebih dahulu peralatan maupun logistiknya.
"Hari ini dimulai. Meski puasa, tapi tetap ada yang naik. Hanya jumlahnya tidak banyak seperti di hari biasa," kata dia.
Di hari biasa, jumlah pendaki di kisaran 500 orang. Sementara, di hari puasa ini menurun menjadi seratusan orang. "Puncak-puncaknya di Jumat atau Sabtu."
Lanjut dia, jika nantinya ditemukan ada pendaki yang bekalnya tak sesuai standar, akan diminta pulang terlebih dahulu. Jika sudah siap, baru diperbolehkan.
"Kalau tidak sesuai standar akan diminta untuk ganti atau dilarang naik," ujarnya.
Sementara ini, pihaknya memang masih belum menyediakan suatu koperasi, penyewaan alat pendakian di dekat basecamp. Namun, wacana tersebut tetap ada. Kemungkinan nantinya bekerja sama dengan masyarakat setempat.
"Ada rencana seperti itu. Tapi tidak komersil, hanya untuk edukasi saja agar tahu standarnya seperti apa dan pemeliharaannya bagaimana," ucapnya.
Mengenai pemantauan memakai alat Closed Circuit Television (CCTV) milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta untuk memantau pendaki, dilakukan setiap hari. Hal ini dilakukan agar tak ada yang melebihi batas, hanya diperbolehkan sampai ke Pasar Bubrah.
Sementara, Kepala TNGM Edy Sutiyarto menambahkan, terkait kuota maksimal hanya sampai 2.500 orang. Itu pun hanya di hari-hari tertentu, seperti 17 Agustus atau tahun baru.
"Januari lalu kita tentukan, dari fakta dan pengalaman. Juga wilayah yang menjadi tempat tujuan, kapasitasnya berapa sih, agar tetap aman dan nyaman. Jadi kita tetapkan hanya sampai 2.500 orang saja," katanya.
Ketika sudah sampai ke batas maksimal, terutama saat event-event tertentu, secara tegas tidak akan ditambah karena mempertimbangkan juga petugas yang mengawasinya. "Setiap sebelum event itu kita umumkan," ucapnya.
(zik)