Ruko Terbakar, Tiga Orang Tewas

Jum'at, 19 Juni 2015 - 09:00 WIB
Ruko Terbakar, Tiga...
Ruko Terbakar, Tiga Orang Tewas
A A A
SURABAYA - Tiga orang meninggal dalam kebakaran di rumah yang juga berfungsi sebagai Toko Aman Jaya di Jalan Keputran Nomor 36 sekitar pukul 22.40 WIB. Saat ditemukan tubuh korban tidak gosong.

Korban meninggal, yakni pasangan suami istri Deddy Chandra, 61, dan Erna Herawati, 55; serta seorang pembantu bernama Yuni, 22. Saat kebakaran itu, korban Deddy dan Erna ditemukan di dalam kamar lantai satu. Saat ditemukan Erna dalam posisi duduk, sedangkan suaminya, Deddy, dalam posisi tidur di lantai.

Diduga pasutri dengan empat anak ini meninggal karena terlalu banyak menghirup asap, sehingga bagian tubuhnya tidak gosong. Sementara Yuni, sang pembantu, ditemukan meninggal di kamar lantai tiga. Kemudian keempat anak korban, yaitu Christin Chandra, 36; Steven Chandra, 35; Cindylu Vena Chandra, 29; dan Seliq Sebastian Chandra, 27, tidak ada di rumah.

Seliq Sebastian Chandra mengatakan sebenarnya dia juga tinggal di rumah itu berempat dengan kedua orang tuanya dan pembantunya, sedangkan kakak-kakaknya sudah menempati rumah sendiri. Namun, Seliq sudah keluar sejak pukul 12.00 WIB karena ada acara pekerjaannya.

“Saya memang pulangnya malammalam, jadi saya juga jarang bertemu dengan papa dan mama,” katanya. Ketika kejadian itu, kata Seliq, dia sedang ada acara di Jalan Sumatra. Kebetulan malam itu dia sedang melintas tak jauh dari rumahnya saat melihat ada kebakaran. Seliq yang melihat ada kepulan asap dari kejauhan itu tahu jika lokasi kebakaran berada di sekitar rumah.

Namun, dia tidak mengira jika yang terbakar adalah rumahnya. “Saya kira ya rumah-rumah di sekitar rumah saya, tak tahu yang terbakar rumah saya sendiri,” katanya. Seliq mengaku bingung ketika mengetahui di dalam rumah itu masih ada kedua orang tuanya dan pembantunya. “Saya sempat berusaha masuk menolong kedua orang tua saya, namun saya dihadang polisi. Kalau saya menolong mereka, belum tentu mereka bisa terselamatkan, mungkin saya juga bisa terbakar karena api berasal dari depan,” ujarnya.

Seliq mengatakan, di tengah kebakaran itu, papanya sempat menghubungi kakaknya dan mengatakan rumah sedang terbakar dan mereka tidak bisa keluar. Selain Seliq, kakak Seliq juga berusaha menerobos kobaran api untuk menyelamatkan orang tuanya dari lantai dua sebelah rumah, namun petugas menghalanginya.

Untuk memadamkan api, sekitar 12 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga ikut terjun langsung memimpin pemadaman. Sekitar empat jam berlalu, api mulai berhasil dikuasai. Petugas berhasil mengevakuasi Deddy dan Erna dalam kondisi tidak bernyawa.

Mengetahui hal itu, salah satu anak Deddy dan Erna sempat tidak sadarkan diri. “Kata pak polisi, mama ditemukan meninggal dalam keadaan duduk, saya yakin saat itu mama sedang berdoa,” kata Seliq. Sementara Yuni, sang pembantu yang berada di lantai tiga, baru berhasil dievakuasi setengah jam setelah itu. “Papa dan mama memang di lantai satu, kemudian di lantai dua itu ada kamar saya dan di lantai tiga kamar pembantu,” kata Seliq.

Disinggung tentang dugaan penyebab kebakaran, Seliq mengaku belum tahu. Namun tidak menutup kemungkinan berasal dari korsleting listrik. Orang tuanya sudah tidak merokok, kalau dari gas juga kemungkinan kecil karena mereka tidak masak, makan dikirim dari katering.

Sementara Wakil Ketua RW 01, Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari, Muhammad Muchyi menjelaskan, saat kebakaran itu warga sekitar berupaya memadamkan api dengan berbagai alat seadanya. Namun, usaha warga tak membuahkan hasil, karena api tetap membesar melalap Toko Aman Jaya itu.

“Saya sempat berupaya memadamkan dengan anaknya korban. Api baru benar-benar padam sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Muchyi. Siang kemarin, petugas dari Labfor Polri Cabang Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara mencari penyebab kebakaran. Sayangnya, petugas yang ditemui setelah melakukan olah perkara tidak memberikan keterangan terkait apa menjadi penyebab kebakaran itu.

Lutfi yuhandi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)