Margareta Pukul Angeline Pakai Kayu Bambu
A
A
A
DENPASAR - Pengakuan mengejutkan datang dari kerabat Margriet Christina Megawe (Margareta), bahwa dia sering memukuli anak angkatnya Engeline Margriet Megawe (Angeline).
Juru bicara sekaligus pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar Siti Sapurah mengatakan, ketika Angeline sering terlambat mengerjakan sesuatu pasti dia akan kena pukul Margareta.
"Dipukulnya ini tidak pakai tangan, tetapi pakai kayu bambu yang sudah dibelah, ketika dipukulkan kepada Angeline kayunya ini terbelah berkeping-keping," jelasnya, kepada wartawan, di Polda Bali, Denpasar, Kamis (18/6/2015).
Dia mengatakan, semua bagian tubuh Angeline kena pukul oleh Margareta, dari kaki hingga kepala semuanya kena pukul. Tidak hanya itu, Angeline katanya juga sering dijambak rambutnya.
Dia mengatakan, Margareta memukul Angeline karena nakal, kenakalnnnya itu hanya sebatas ketika korban dipanggil satu, dua kali tidak dengar, maka yang ketiga kalinya yang datang itu pukulan.
"Angeline ini tidak nakal, dia perlakukan seperti itu karena tidak mendengar panggilan Margareta. Salah sedikit langsung dipukul, dijambak rambutnya," jelasnya.
Dia mengatakan, para saksi itu mengatakan sudah mengingatkan kepada Margareta untuk tidak memukul Angeline.
"Saat dia diperingatkan seperti itu, malah Margareta mengatakan jangan ikut campur kamu. Ini anak sudah saya kasih makan, dia harus kerja, kerja," pungkasnya.
Ketiga orang saksi yang pernah tinggal bersama Margareta dan Angeline, yaitu Francky A Maringka, Yuliet Christien, dan Lorraine I Soriton. Ketiga orang itu yang didatangkan langsung dari Balik Papan Utara, Kalimantan Timur.
Angeline diberitakan menghilang sejak 16 Mei 2015 oleh ibu angkatanya. Bocah berparas cantik itu ditemukan dalam keadaan tewas dan terkubur di dalam rumahnya, tepatnya di belakang kandang ayam dekat pohon pisang.
Hingga saat ini, Margareta masih dijadikan tersangka oleh Polda Bali atas kasus penelantaran anak terhadap Angeline.
Angeline diangkat anak oleh Margaret sejak umur tiga hari, pada tahun 2007. Sejak lahir hingga meninggal, Angeline belum pernah mengenal dan bertemu dengan kedua orangtua kandungnya, yaitu Rosidik dan Hamidah.
Juru bicara sekaligus pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar Siti Sapurah mengatakan, ketika Angeline sering terlambat mengerjakan sesuatu pasti dia akan kena pukul Margareta.
"Dipukulnya ini tidak pakai tangan, tetapi pakai kayu bambu yang sudah dibelah, ketika dipukulkan kepada Angeline kayunya ini terbelah berkeping-keping," jelasnya, kepada wartawan, di Polda Bali, Denpasar, Kamis (18/6/2015).
Dia mengatakan, semua bagian tubuh Angeline kena pukul oleh Margareta, dari kaki hingga kepala semuanya kena pukul. Tidak hanya itu, Angeline katanya juga sering dijambak rambutnya.
Dia mengatakan, Margareta memukul Angeline karena nakal, kenakalnnnya itu hanya sebatas ketika korban dipanggil satu, dua kali tidak dengar, maka yang ketiga kalinya yang datang itu pukulan.
"Angeline ini tidak nakal, dia perlakukan seperti itu karena tidak mendengar panggilan Margareta. Salah sedikit langsung dipukul, dijambak rambutnya," jelasnya.
Dia mengatakan, para saksi itu mengatakan sudah mengingatkan kepada Margareta untuk tidak memukul Angeline.
"Saat dia diperingatkan seperti itu, malah Margareta mengatakan jangan ikut campur kamu. Ini anak sudah saya kasih makan, dia harus kerja, kerja," pungkasnya.
Ketiga orang saksi yang pernah tinggal bersama Margareta dan Angeline, yaitu Francky A Maringka, Yuliet Christien, dan Lorraine I Soriton. Ketiga orang itu yang didatangkan langsung dari Balik Papan Utara, Kalimantan Timur.
Angeline diberitakan menghilang sejak 16 Mei 2015 oleh ibu angkatanya. Bocah berparas cantik itu ditemukan dalam keadaan tewas dan terkubur di dalam rumahnya, tepatnya di belakang kandang ayam dekat pohon pisang.
Hingga saat ini, Margareta masih dijadikan tersangka oleh Polda Bali atas kasus penelantaran anak terhadap Angeline.
Angeline diangkat anak oleh Margaret sejak umur tiga hari, pada tahun 2007. Sejak lahir hingga meninggal, Angeline belum pernah mengenal dan bertemu dengan kedua orangtua kandungnya, yaitu Rosidik dan Hamidah.
(san)