Tiga Korban Tewas Pantai Sadranan Berhasil Diidentifikasi
Tiga Korban Tewas Pantai Sadranan Berhasil Diidentifikasi
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda DIY bekerja keras untuk mengidentifikasi jenazah korban ambrolnya tebing sisi barat Pantai Sadranan di Tepus, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Parahnya kondisi korban lantaran terkena benturan batu karang yang membuat proses identifikasi berjalan cukup lama.
Namun, hingga Kamis (18/6/2015) pukul 12.00 WIB, terdapat tiga korban yang berhasil diidentifikasi. Ketiganya adalah Joko Susanto, Risa Umami warga Nglabak, Srumbung, Muntilan Magelang, serta Deni Pinci Setiawan warga Salaman Magelang.
Kepala Bidang Kedokteran Polda DIY AKBP dr. Nyoman Edi mengungkapkan, pihaknya memang harus teliti untuk mengumpulkan bagian tubuh korban. Sidik jari korban dan juga ciri-ciri lain terus dikumpulkan untuk data penentuan identitas korban.
"Masih ada satu yang kita identifikasi, korban dengan jenis kelamin wanita. Kita masih terus lakukan proses identifikasi. Sebenarnya sudah mengarah, namun kita masih menunggu sidik jari," terangnya kepada wartawan di RSUD Wonosari, Kamis (18/6/2015).
Untuk melakukan identifikasi korban, Tim DVI Polda DIY menggunakan dua metode. Metode pertama adalah data medis dan kedua adalah data properti.
"Untuk data medis, meliputi ciri-ciri fisik korban, termasuk bekas luka, sidik jari, dan susunan gigi. Kalau data properti adalah perlengkapan yang digunakan korban sebelum kejadian, seperti baju, celana, tas, atau mungkin tato."
PILIHAN:
Tebing Pantai Sadranan Ambrol, Korban Tewas Bertambah
Parahnya kondisi korban lantaran terkena benturan batu karang yang membuat proses identifikasi berjalan cukup lama.
Namun, hingga Kamis (18/6/2015) pukul 12.00 WIB, terdapat tiga korban yang berhasil diidentifikasi. Ketiganya adalah Joko Susanto, Risa Umami warga Nglabak, Srumbung, Muntilan Magelang, serta Deni Pinci Setiawan warga Salaman Magelang.
Kepala Bidang Kedokteran Polda DIY AKBP dr. Nyoman Edi mengungkapkan, pihaknya memang harus teliti untuk mengumpulkan bagian tubuh korban. Sidik jari korban dan juga ciri-ciri lain terus dikumpulkan untuk data penentuan identitas korban.
"Masih ada satu yang kita identifikasi, korban dengan jenis kelamin wanita. Kita masih terus lakukan proses identifikasi. Sebenarnya sudah mengarah, namun kita masih menunggu sidik jari," terangnya kepada wartawan di RSUD Wonosari, Kamis (18/6/2015).
Untuk melakukan identifikasi korban, Tim DVI Polda DIY menggunakan dua metode. Metode pertama adalah data medis dan kedua adalah data properti.
"Untuk data medis, meliputi ciri-ciri fisik korban, termasuk bekas luka, sidik jari, dan susunan gigi. Kalau data properti adalah perlengkapan yang digunakan korban sebelum kejadian, seperti baju, celana, tas, atau mungkin tato."
PILIHAN:
Tebing Pantai Sadranan Ambrol, Korban Tewas Bertambah
(zik)
Explore More