Ibu Kerja, Ahmad Dirawat Nenek

Rabu, 17 Juni 2015 - 10:58 WIB
Ibu Kerja, Ahmad Dirawat Nenek
Ibu Kerja, Ahmad Dirawat Nenek
A A A
Sudah jatuh tertimpa tangga. Ini yang dirasakan keluarga Endah Kusumasari. Kesulitan ekonomi tak membuat penyakit mematikan enggan mendera warga Dusun Sokokerep, Desa Semanu, Semanu, Gunungkidul ini.

Janda tiga anak ini harus tabah dengan penderitaan anak ketiganya, yakni Ahmad Nugroho, 3. Sang buah hati harus tumbuh dengan kepala terus membesar. Ahmad adalah penderita penyakit hidrosefalus. Penyakit yang menyerang otak ini dialaminya sejak lahir. Setiap hari bocah ini hanya tergelatak di ruang tamu rumah berdinding anyaman bambu tersebut.

Tubuhnya yang mungil sementara kepala besar berdiameter 80 sentimeter menjadikan Ahmad tak leluasa bergerak. Dengan sabar, sepulang bekerja Endah menggendong nya. Endah yang dicerai suami sejak mengandung Ahmad mengaku awal si anak dilahirkan dengan kepala besar. Kesulitan ekonomi yang membuat keluarga itu tidak segera memeriksakan ke dokter.

“Sebenarnya dulu sempat diajak periksa dari Laskar Sedekah. Namun karena sudah terlambat jadi sudah tidak bisa diobati,” ucapnya saat menerima Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi yang datang mengunjunginya, kemarin. Kini bocah tersebut tidak hanya menderita hidrosefalus.

Penyakit lain seperti penyakit kulit juga menyerang wajahnya. Endah mengaku beberapa waktu lalu sempat diobati di RSUD Wonosari. Namun kelanjutan pengobatan rutin, dirinya masih menunggu uluran tangan dermawan untuk pengobatan anaknya tersebut. Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, Endah terpaksa meninggalkan Ahmad dan dua kakaknya yang duduk di bangku SMP dan SD.

Dia harus mencari nafkah dengan bekerja sebagai pelayan rumah makan di Jalan Parangtritis, Bantul. Semua dilakukan demi kelangsungan hidup anakanaknya. “Ahmad terpaksa dirawat neneknya, Rukiyem,” katanya memelas. Dengan mata sembab menahan kesedihan, dia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Gunungkidul atas kedatangan Wakil Bupati Immawan Wahyudi.

Dia juga berharap ada solusi dari pemkab sehingga anaknya bisa mendapatkan perawatan, meskipun tidak bisa disembuhkan. “Anak saya memang terlambat ditangani, tapi untuk penyakit kulit saya harap ada bantuan,” kata Endah sambil menyeka air mata. Immawan Wahyudi dalam kesempatan tersebut berjanji akan memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat.

Termasuk bagi keluarga miskin seperti keluarga Endah Kusumasari. “Prinsipnya, kami akan upayakan maksimal dengan berbagai cara. Jangan sampai ada alasan tidak ada anggaran, tapi harus dicarikan bersama,” ucapnya. Dia berharap RSUD Wonosari serta Puskesmas Semanu memberikan perhatian bagi Ahamd Nugroho, sehingga akses layanan kesehatan bagi warga miskin bisa dirasakan keluarga Endah Kusumasari.

Menurut dia, penyakit yang diderita Ahmad Nugroho ini sudah tidak bisa disembuhkan karena keterlambatan penanganan. Karena itu upaya menjaga ketahanan tubuh dan menghindari penyakit lain pada Ahmad tetap harus dilakukan. “Kami juga berharap warga yang bayinya memiliki tandatanda hidrosefalusuntuk segera memeriksakan diri. Jangan sampai terlambat sehingga ada kemungkinan bisa ditangani untuk mencegah pembesaran di kepala,” katanya.

SUHARJONO
Gunungkidul
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6436 seconds (0.1#10.140)