Karyawan Horison Gelar Aksi Ramadan
A
A
A
Hotel Horison Semarang menyambut bulan Ramadan dengan menggelar aksi teatrikal “Bondo Setan”. Aksi unik yang diikuti 25 karyawan itu memiliki filosofi setan yang “dikerangkeng”dan dijauhkan dari para hamba-Nya.
Tak hanya simbol-simbol makhluk penggoda manusia, karyawan hotel di kawasan Simpanglima itu juga menghadirkan perempuan yang berpakaian seksi dan membawa botol minuman keras. Mereka menggambarkan gemerlap kehidupan dunia malam. “Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus melainkan harus bisa menjaga diri dari menahan lapar, hawa nafsu, dan lainnya. Ibadah di bulan suci tidak boleh disia-siakan,” ujar Executive Assistant Manager Hotel Horison Semarang Adi Dan indra kemarin.
Tokoh setan yang diarak sebagai lambang dari hawa nafsu yang harus dikekang selama menjalankan ibadah puasa. Sementara kerangkeng dan tali merupakan lambang dari imam yang kuat. Di sisi lain, karyawan hotel juga memerankan tokoh religius seperti ustaz mengiringi prosesi merantai setan. Para karyawan yang didandani memulai aksi dari lobi Hotel Horison Semarang disambung dengan mengelilingi Sim-panglima sebanyak satu kali putaran, dan berakhir di lobi Hotel Horison.
Aksi mereka praktis mengundang perhatian pengguna jalan, tidak sedikit pula yang menggunakan ponsel untuk mengambil foto. Peserta arak-arakan diwakili setiap departemen dengan membawa spanduk “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”. Promo- promo yang berlangsung selama puasa disosialisasikan melalui spanduk.
“Ritual tahunan untuk mengingatkan masyarakat Kota Semarang terkait esensi ibadah puasa sebentar lagi. Sajian yang unik dan dapat dinikmati oleh orang banyak,” katanya.
Hendrati hapsari
Tak hanya simbol-simbol makhluk penggoda manusia, karyawan hotel di kawasan Simpanglima itu juga menghadirkan perempuan yang berpakaian seksi dan membawa botol minuman keras. Mereka menggambarkan gemerlap kehidupan dunia malam. “Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus melainkan harus bisa menjaga diri dari menahan lapar, hawa nafsu, dan lainnya. Ibadah di bulan suci tidak boleh disia-siakan,” ujar Executive Assistant Manager Hotel Horison Semarang Adi Dan indra kemarin.
Tokoh setan yang diarak sebagai lambang dari hawa nafsu yang harus dikekang selama menjalankan ibadah puasa. Sementara kerangkeng dan tali merupakan lambang dari imam yang kuat. Di sisi lain, karyawan hotel juga memerankan tokoh religius seperti ustaz mengiringi prosesi merantai setan. Para karyawan yang didandani memulai aksi dari lobi Hotel Horison Semarang disambung dengan mengelilingi Sim-panglima sebanyak satu kali putaran, dan berakhir di lobi Hotel Horison.
Aksi mereka praktis mengundang perhatian pengguna jalan, tidak sedikit pula yang menggunakan ponsel untuk mengambil foto. Peserta arak-arakan diwakili setiap departemen dengan membawa spanduk “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”. Promo- promo yang berlangsung selama puasa disosialisasikan melalui spanduk.
“Ritual tahunan untuk mengingatkan masyarakat Kota Semarang terkait esensi ibadah puasa sebentar lagi. Sajian yang unik dan dapat dinikmati oleh orang banyak,” katanya.
Hendrati hapsari
(ars)