Janjian dengan Kenalan di Facebook, Siswi SMA di Purbalingga Hilang
A
A
A
PURBALINGGA - Arif (45) warga, Purbalingga Lor, RT03/RW03, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah hanya bisa pasrah meski terus terlihat gelisah.
Pasalnya, sudah hampir satu bulan anak perempuanya bernama Zahra Nur Afifah yang masih duduk sebagai siswa kelas I di SMA Muhammadiyah I Purbalingga tak kunjung pulang.
Berbagai upaya telah dilakukannya termasuk melapor pada polisi. Namun hingga kini putrinya yang ketika sekolah memakai baju pramuka itu belum juga ditemukan.
Arif menceritakan, terakhir kali bertemu Zahra saat anaknya pamit berangkat ke sekolah di SMA.
"Tidak ada yang aneh dengan tingkah anak saya pada hari itu maupun sebelum-belumnya," kata Arif.
Dijelaskan, hingga pukul 12.00 WIB, Zahra yang biasanya sudah sampai rumah saat sekolah di hari Jumat belum juga datang.
"Saya pikir, mungkin dia sedang ke rumah teman sekolahnya, meskipun itu jarang dia lakukan. Tetapi hingga menjelang sore, Zahra belum juga pulang ke rumah," sebutnya.
Kecemasan lanjut Arif mulai muncul, terutama istrinya. Kemudian ia mencoba mencari-cari informasi tentang keberadaannya. Mulai dari mendatangi sekolah, ke rumah teman-teman dekatnya hingga menyusuri jalan yang biasa di lalui dari rumah menuju sekolah.
Informasi yang kami dapatkan lanjut Arif, pada hari itu Zahra sekolah seperti biasa. Di kelas pun dia tetap bergaul bersama teman-temannya.
" Siang hari, menurut teman-temannya, Zahra memilih untuk tinggal di sekolah saat teman-temannya pulang ke rumah. Katanya Zahra sedang menunggu teman yang dikenalnya via facebook," katanya.
Menurut teman-teman sekolahnya, Zahra belakangan ini suka chatting via facebook dengan seorang pria bernama Wawan Riansyah usia 25 tahun (sesuai akun facebooknya).
Pria ini juga yang diakui Zahra kepada teman sekolahnya sebagai teman yang akan datang menemuinya. Setelah 1x24 jam, Zahra tidak juga pulang. Kami pun melaporkan kejadian tersebut ke kanit reskrim Polres Purbalingga," ungkapnya.
Dijelaskan, saat melaporkan kehilangan anaknya ternyata kepolisian juga mengaku menerima laporan dengan kasus yang sama sebanyak dua kali.
Artinya, pada hari yang sama Polres Purbalingga menerima laporan tentang 3 pelajar perempuan di tingkat SMA yang hilang dengan dugaan dibawa kabur teman facebooknya.
"Dugaan awal kami, bisa jadi ini sindikat. Karena modusnya sama," ujar Arif menirukan perkataan seorang petugas perempuan yang menerima laporannya.
Arif menyebutkan pada 2 Juni 2015 dirinya menghubungi nomor hangphone anaknya dan tersambung, namun tidak dijawab. Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.
"Menurut seorang tetangga di rumah yang mengeti soal IT, sinyal handphone anak saya itu berada di Yogyakarta. Kami pun langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, tapi sepertinya kepolisian tidak merespon serius," pungkasnya.
Pasalnya, sudah hampir satu bulan anak perempuanya bernama Zahra Nur Afifah yang masih duduk sebagai siswa kelas I di SMA Muhammadiyah I Purbalingga tak kunjung pulang.
Berbagai upaya telah dilakukannya termasuk melapor pada polisi. Namun hingga kini putrinya yang ketika sekolah memakai baju pramuka itu belum juga ditemukan.
Arif menceritakan, terakhir kali bertemu Zahra saat anaknya pamit berangkat ke sekolah di SMA.
"Tidak ada yang aneh dengan tingkah anak saya pada hari itu maupun sebelum-belumnya," kata Arif.
Dijelaskan, hingga pukul 12.00 WIB, Zahra yang biasanya sudah sampai rumah saat sekolah di hari Jumat belum juga datang.
"Saya pikir, mungkin dia sedang ke rumah teman sekolahnya, meskipun itu jarang dia lakukan. Tetapi hingga menjelang sore, Zahra belum juga pulang ke rumah," sebutnya.
Kecemasan lanjut Arif mulai muncul, terutama istrinya. Kemudian ia mencoba mencari-cari informasi tentang keberadaannya. Mulai dari mendatangi sekolah, ke rumah teman-teman dekatnya hingga menyusuri jalan yang biasa di lalui dari rumah menuju sekolah.
Informasi yang kami dapatkan lanjut Arif, pada hari itu Zahra sekolah seperti biasa. Di kelas pun dia tetap bergaul bersama teman-temannya.
" Siang hari, menurut teman-temannya, Zahra memilih untuk tinggal di sekolah saat teman-temannya pulang ke rumah. Katanya Zahra sedang menunggu teman yang dikenalnya via facebook," katanya.
Menurut teman-teman sekolahnya, Zahra belakangan ini suka chatting via facebook dengan seorang pria bernama Wawan Riansyah usia 25 tahun (sesuai akun facebooknya).
Pria ini juga yang diakui Zahra kepada teman sekolahnya sebagai teman yang akan datang menemuinya. Setelah 1x24 jam, Zahra tidak juga pulang. Kami pun melaporkan kejadian tersebut ke kanit reskrim Polres Purbalingga," ungkapnya.
Dijelaskan, saat melaporkan kehilangan anaknya ternyata kepolisian juga mengaku menerima laporan dengan kasus yang sama sebanyak dua kali.
Artinya, pada hari yang sama Polres Purbalingga menerima laporan tentang 3 pelajar perempuan di tingkat SMA yang hilang dengan dugaan dibawa kabur teman facebooknya.
"Dugaan awal kami, bisa jadi ini sindikat. Karena modusnya sama," ujar Arif menirukan perkataan seorang petugas perempuan yang menerima laporannya.
Arif menyebutkan pada 2 Juni 2015 dirinya menghubungi nomor hangphone anaknya dan tersambung, namun tidak dijawab. Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.
"Menurut seorang tetangga di rumah yang mengeti soal IT, sinyal handphone anak saya itu berada di Yogyakarta. Kami pun langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, tapi sepertinya kepolisian tidak merespon serius," pungkasnya.
(nag)