Peresmian Pasar 10 Ulu Diwarnai Interupsi

Senin, 15 Juni 2015 - 08:59 WIB
Peresmian Pasar 10 Ulu Diwarnai Interupsi
Peresmian Pasar 10 Ulu Diwarnai Interupsi
A A A
PALEMBANG - Peresmian Pasar 10 Ulu Palembang yang dilakukan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kemarin siang terusik. Beberapa pedagang lama mengadu ke Mendag karena tidak mendapatkan lapak berjualan.

Hal itu berlangsung saat Mendag didampingi Wakil Gube rnur Sumsel Ishak Mekki, Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo, anggota DPR RI asal Sumatera Selatan Dodi Reza Alex dan Hafisz Tohir beserta rombongan me ninjau suasana di dalam pasar baru. Mendag yang sedang berbincang dengan beberapa pedagang di dalam pasar untuk mengetahui respons mengenai pasar baru itu tiba-tiba didatangi seorang peda gang perempuan yang meng adu kan nasibnya dan beberapa pedagang lainnya yang tidak dapat berjualan di dalam Pasar 10 Ulu yang baru.

Mereka mendesak Me ndag turun tangan menyelesaikanmasalahtersebut. Meski tidak menduga menerima pengaduan pedagang secara langsung, Mendag me nyikapinya dengan tenang dan berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan di tingkat bawah. “Kita buat gedung baru Pasar 10 Ulu ini agar lebih tertib. Kemudian ditambah fasilitasnya supaya lebih baik lagi. Tentunya harus kita atur semuanya (agar tertib),” ujar Rachmat. Dari pengakuan pedagang kepada Mendag, mereka merupakan pedagang lama di Pasar 10 Ulu.

Namun, entah kenapa, saat penetapan pedagang untuk menempati lapak di pasar yang baru, mereka tidak diperhatikan dan dirampas haknya karena ke nyataannya tidak men da pat kan lapak atau tempat ber da gang sesuai janji pemerintah. Protes yang dilakukan pedagang lama Pasar 10 Ulu tersebut sontak mengagetkan pejabat Pemprov dan Pemkot Palembang yang mendampingi Mendag. Bahkan, pedagang tersebut langsung diamankan oleh petugas keamanan pasar dibantu Satpol PP dan dibawa menjauhi rombongan pejabat.

Namun, tindakan petugas tersebut justru memancing pedagang lain yang berteriak melakukan pro tes. “Untuk apa diresmikan kalau begini. Kenapa di dalam justru banyak pedagang baru. Kami yang pedagang lama malah tidak dapat tempat di dalam. Kami kecewa,” ujar Mus yang didukung pedagang lainnya yang umumnya wanita. Sebelumnya, dalam peresmi an Pasar 10 Ulu yang baru, Mendag memintaagarpeda gangtertibdan tidak berdagang di badan jalan ka - renamengganggu lalulintas.

Mendag berharap, gedung baru Pasar 10 Ulu yang di bangun dengan dana APBN ini dapat menjadi pasar per contohan yang memberikan pela yanan terbaik bagi pedagangdankon sumen. “Pedagang dan pengelola pasar harus bisa menjaga ke ber - sihan pasar. Harus selalu menjaga kerapian dan ketertibannya. Dengan be gitu, suasana berbelanja yang nya man bisa dirasakan kon su men dan pedagang,” jelas Mendag.

Selain itu, Mendag meminta agar pedagang menjual produk berkualitas dan tidak menjual produk yang bisa membahayakan kesehatan, seperti produk berformalin dan lainnya. “Ha nya dengan begitu, pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern. Kualitas, harga dan ke nyamanan bisa dijamin. Jadi, pasar tradisional harus ber be nah dan harus sesuai standar karena pada akhirnya kon sumenlah yang menentukan pilihannya me reka ingin berbelanja ke mana,” jelasnya.

Menurut Mendag, meski belum dapat menjanjikan, di rencanakan akan ada lagi bantuan untuk revitalisasi pasar di Kota Palembang. Karena program revitalisasi pasar seluruh Indonesia sudah menjadi program kerja Kementerian Per da gangan. “Sebagai tahap awal, kita akan merevitalisasi 5.000 pasar tradisional seluruh Indonesia,” tandasnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki mengatakan, keterbatasan dana yang dimiliki Pemprov maupun kabupa ten/kota membuat mereka ber ha rap pembenahan pasar di ka bu paten/kota kembali mendapatkan kucuran dana ban tuan dari pemerintah pusat.

“Besar harapan kami, Pak Dodi Reza Alex dan Hafisz Thohir yang me rupakan anggota DPR RI asal Sumatera Selatan dapat me ngawal agar Sumsel dan Palembang kembali memperoleh dana bantuan dari pusat,” ujarnya. Pada kesempatan itu juga, Ishak Mekki menyinggung mengenai harga kebutuhan pokok yang selalu naik menjelang Ramadan. Menurutnya, untuk me ringankan beban masyarakat, Pemprov Sumsel akan menggelar pasar murah di banyak tempat.

“Kita berharap distribusi sembako dapat lan - car. Angkutan sayur-mayur dan kebutuhan pokok lainnya tidak antre lama di pelabuhan. Selain itu juga, jalan negara yang rusak dapat diperbaiki. Karena, jika itu semua terganggu, bisa be - rimbas terhadap kenaikan har - ga barang,” bebernya.

Di tempat yang sama, Plt Wali Kota Palembang Harno joyo mengatakan, saat ini Palembang memiliki 35 pasar, yang 20 di antaranya merupakan aset pemerintah dan sisanya milik swasta. Karena masih kekurang an pasar, diakui banyak pasar tumbuh yang berkisar 20 titik. Oleh karena itu, jelas Harnojoyo, pemerintah daerah sangat berharap bantuan dari pemerintah pusat lagi.

Sierra syailendra
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5748 seconds (0.1#10.140)