Lapas Kayuagung Kurang Sipir

Sabtu, 13 Juni 2015 - 10:54 WIB
Lapas Kayuagung Kurang Sipir
Lapas Kayuagung Kurang Sipir
A A A
KAYUAGUNG - Jumlah sipir penjaga tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas III Kayuagung saat ini belum pada porsi ideal. Untuk menjaga 250 tahanan yang ada, sipir yang berjaga hanya empat orang.

Kepala Lapas Klas III Kayuagung Mujiarto mengatakan, jumlah seluruh petugas Lapas yang dipimpinnya sampai saat ini hanya 35 orang. Sementara, sipir yang menjaga tahanan hanya sebanyak empat orang setiap shift jaga. “Jumlah empat sipir sangat tidak ideal dibandingkan jumlah napi yang ada. Karena empat orang ini harus berjaga di pintu masuk dan keluar Lapas, di menara pemantau, dan mengawasi aktivitas 250 napi dan tahanan yang ada,” kata pria yang akrab di sapa Muji ini.

Menurut Muji, idealnya dengan jumlah napi sebanyak 250 orang, setiap shift jaga seharusnya bertugas sekitar 12 orang sipir. “Kami berharap setiap tahun saat ada penerimaan pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) ada pegawai tambahan untuk Lapas Kayuagung. Karena jumlah napi ini akan terus bertambah.

Dengan demikian, petugas juga harus ditambah,” ujarnya. Lanjut Muji, kuota Lapas Kayu agung sebanyak 350 orang napi. Kondisi saat ini saja, setelah menerima tahanan dan napi sejak Ja nuari 2015, jumlahnya menca - pai 250 orang. “Semakin banyak petugas yang ada tentunya akan semakin bagus. Untuk idealnya, di setiap Lapas maupun Rutan seharusnya ada tiga regu, dalam setiap regunya beranggotakan 10-12 petugas sipir.

Tiga regu tersebut, dalam tugasnya dibagi menjadi tiga shift,” ungkapnya. Ditegaskan Muji, meski dengan jumlah sipir yang minim, Lapas Kayuagung tetap berusaha mak simal dalam menjaga warga bi naannya. “Mengenai penambahan petugas sipir, itu merupakan wewenang atasan. Untuk tugas yang selama ini dipercayakan kepada kami, itu sudah menjadi tanggung jawab dan harus melak - sanakan semaksimal mungkin,” tegasnya.

Dijelaskan Muji, dengan beroperasinya Lapas Kayuagung, tentunya dapat mengurangi napi dan tahanan di Lapas Klas II Tanjung Raja yang selama ini sudah over capacity. “Kita tidak hanya menerima napi saja, tetapi juga menerima tahanan dari kepolisian dan kejaksaan. Sejak beroperasi, sarana dan prasarana yang ada sudah sangat memadai,” pungkasnya.

Bupati OKI Iskandar menyambut baik dengan dioperasikannya Lapas Klas III Kayuagung, karena dapat menampung warga binaan asal OKI, karena selama ini napi atau tahanan asal OKI harusrela berdesakan di Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir. “Dengan demikian, napi asal OKI dibina di Lapas yang ada di daerahnya sendiri. Keluarganya tidak perlu jauhjauh keLapas Tanjung Raja karena kita sudah punya Lapas sendiri, tempat yang nyaman dan fasilitas memadai,” tambahnya.

M rohali
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4316 seconds (0.1#10.140)