Ada Cincau Berboraks di Gresik
A
A
A
GRESIK - Peringatan bagi warga Kabupaten Gresik agar tidak membiarkan putra-putrinya membeli makanan dan minuman jalanan sembarangan. Pasalnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menemukan cincau dan kerupuk jenis puli serta terasi yang mengandung boraks (bahan pengawet).
Temuan itu terjadi saat tim BPOM Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) memeriksa jajanan di depan Kantor Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Saat itu tim road show Gerakan Keamanan Pangan Desa yang dipusatkan di kantor kecamatan. Seusai acara, Kepala BPOM Surabaya I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa memimpin rombongan yang juga diikuti muspika mengecek jajanan di sepanjang tepi Jalan Sunan Giri.
Betapa kagetnya saat diperiksa dengan alat khusus ternyata ditemukan minuman cincau mengandung pengawet. ”Dari pengambilan contoh makanan yang kami lakukan di lokasi jajanan Kecamatan Kebomas, masih ditemukan makanan mengandung boraks,” katanya kepada wartawan.
Atas dasar itu, I Gusti meminta masyarakat agar lebih berhati-hati saat membeli jajanan di pinggir jalan, khususnya di wilayah Kabupaten Gresik. Apalagi saat ini menjelang Ramadan berpotensi terjadi manipulasi higienitas makanan dan minuman di jalanan. ”Atas temuan ini kami BPOM berencana meneruskan ke Dinas Kesehatan Gresik untuk dilakukan pembinaan terhadap sejumlah penjual jajanan di wilayah Kecamatan Kebomas,” katanya.
Salah satu penjual, Maryati, mengaku kaget kalau jajanannya mengandung boraks. Sebab ia tidak mengetahui karena tidak membuat sendiri bahan bakunya. ”Saya tidak tahui kalau kerupuk ini ada boraks dan saya berjanji tidak menjual lagi kerupuknya karena berbahaya,” ucapnya. Asisten I Bidang Pemerintahan Setkab Gresik, Tursilowanto Herujogi mengatakan, pemkab sangat mendukung penuh gerakan keamanan pangan desa (GKPD).
Ashadi ik
Temuan itu terjadi saat tim BPOM Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) memeriksa jajanan di depan Kantor Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Saat itu tim road show Gerakan Keamanan Pangan Desa yang dipusatkan di kantor kecamatan. Seusai acara, Kepala BPOM Surabaya I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa memimpin rombongan yang juga diikuti muspika mengecek jajanan di sepanjang tepi Jalan Sunan Giri.
Betapa kagetnya saat diperiksa dengan alat khusus ternyata ditemukan minuman cincau mengandung pengawet. ”Dari pengambilan contoh makanan yang kami lakukan di lokasi jajanan Kecamatan Kebomas, masih ditemukan makanan mengandung boraks,” katanya kepada wartawan.
Atas dasar itu, I Gusti meminta masyarakat agar lebih berhati-hati saat membeli jajanan di pinggir jalan, khususnya di wilayah Kabupaten Gresik. Apalagi saat ini menjelang Ramadan berpotensi terjadi manipulasi higienitas makanan dan minuman di jalanan. ”Atas temuan ini kami BPOM berencana meneruskan ke Dinas Kesehatan Gresik untuk dilakukan pembinaan terhadap sejumlah penjual jajanan di wilayah Kecamatan Kebomas,” katanya.
Salah satu penjual, Maryati, mengaku kaget kalau jajanannya mengandung boraks. Sebab ia tidak mengetahui karena tidak membuat sendiri bahan bakunya. ”Saya tidak tahui kalau kerupuk ini ada boraks dan saya berjanji tidak menjual lagi kerupuknya karena berbahaya,” ucapnya. Asisten I Bidang Pemerintahan Setkab Gresik, Tursilowanto Herujogi mengatakan, pemkab sangat mendukung penuh gerakan keamanan pangan desa (GKPD).
Ashadi ik
(bbg)