Lumpuh Layu, Ardi Saingi 18.139 Peserta
A
A
A
PALEMBANG - Pelaksanaan tes tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di lingkungan Universitas Sriwijaya (Unsri) diikuti 18.140 peserta.
Satu orang di antaranya diketahui siswa berkebutuhan khusus (dis-abilitas). Dia adalah Ardiansyah Muthaha, asal SMA PGRI Gelumbang. Kondisi pemuda 19 tahun ini disebut lumpuh layu dengan kondisi tangan dan kaki yang kurang sempurna. Namun, karena semangatnya meraih pendidikan tinggi, ia tetap berangkat dari Desa Sukamenang Gelumbang ke Palembang bersama ayah yang hanya bekerja sebagai tukang ojek sejak pukul 04.00 WIB pagi.
“Saya ingin belajar ke jenjang lebih tinggi, biar bisa angkat derajat orang tua,” tuturnya yang dibincangi KORAN SINDO PALEMBANGusai ujian. Ardi tercatat sebagai peserta SBMPTN dengan lokasi tes di SMA Xaverius I Palembang. Kon disinya yang kurang sempur na sudah diketahui oleh panitia sejak masa pendaftaran. Karenanya, ia diberikan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas ruangan khusus di lantai ba wah. Tapi, dia tetap memilih mengikuti ujian di ruangan ujian di lantai 3 bersama peserta lainnya.
Diakuinya, cukup kesulitan dalam menjalani ujian SBMPTN terutama dalam melingkarkan lembar jawaban. Pada pilihan pertama ia memilih Jurusan Administrasi Negara Unsri, dan Sosiologi Unsri untuk pilihan kedua. Sementara itu, Ketua Pelaksana Lokal Zulkifli Dahlan mengatakan, belasan ribu peserta SBMPTN terdiri dari 8.020 peserta saintek (IPA), 5.380 soshum (IPS), dan 4.740 campuran (IPC).
Dia membenarkan ada nya peserta disabilitas yang mengikuti ujian tes tertulis hari kemarin. Selain itu, belakangan diketahui ada peserta yang meng gunakan kursi roda karena kecelakaan sebelum ujian. Peserta tersebut mengikuti ujian di SMA Negeri 1 Pa lembang. “SBMPTN diikuti dua peserta berkebutuhan khusus. Mereka diberikan ruangan khusus bila memang tidak memung kinkan ke ruangan lantai atas dan sebagainya. Namun, di luar itu, kami juga mendapatkan beberapa peserta yang bermasalah dalam hal administrasi,” terangnya.
Dia menjelaskan, masalah ijazah atau keterangan lulus dan foto yang tidak sesuai dengan verifikasi menjadi dominasi per masalahan yang ditemui panitia. Penanggung Jawab SNM PTN Unsri Anis Saggaf men-ga ta kan, program studi favorit pada SBMPTN tahun ini adalah Ekonomi Manajemen, diikuti Fakultas Hukum. Kedua prodi ini memang selalu di mi - nati untuk bidang soshum. Untuk bidang saintek, diketahui Ke dok teran masih menjadi favorit SBMPTN.
“Tahun ini meningkat 700 peserta. Ini menunjukkan bahwa keinginan anak bangsa untuk melanjutkan pendidikan tinggi sangat besar,,” ucapnya.
Yulia savitri
Satu orang di antaranya diketahui siswa berkebutuhan khusus (dis-abilitas). Dia adalah Ardiansyah Muthaha, asal SMA PGRI Gelumbang. Kondisi pemuda 19 tahun ini disebut lumpuh layu dengan kondisi tangan dan kaki yang kurang sempurna. Namun, karena semangatnya meraih pendidikan tinggi, ia tetap berangkat dari Desa Sukamenang Gelumbang ke Palembang bersama ayah yang hanya bekerja sebagai tukang ojek sejak pukul 04.00 WIB pagi.
“Saya ingin belajar ke jenjang lebih tinggi, biar bisa angkat derajat orang tua,” tuturnya yang dibincangi KORAN SINDO PALEMBANGusai ujian. Ardi tercatat sebagai peserta SBMPTN dengan lokasi tes di SMA Xaverius I Palembang. Kon disinya yang kurang sempur na sudah diketahui oleh panitia sejak masa pendaftaran. Karenanya, ia diberikan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas ruangan khusus di lantai ba wah. Tapi, dia tetap memilih mengikuti ujian di ruangan ujian di lantai 3 bersama peserta lainnya.
Diakuinya, cukup kesulitan dalam menjalani ujian SBMPTN terutama dalam melingkarkan lembar jawaban. Pada pilihan pertama ia memilih Jurusan Administrasi Negara Unsri, dan Sosiologi Unsri untuk pilihan kedua. Sementara itu, Ketua Pelaksana Lokal Zulkifli Dahlan mengatakan, belasan ribu peserta SBMPTN terdiri dari 8.020 peserta saintek (IPA), 5.380 soshum (IPS), dan 4.740 campuran (IPC).
Dia membenarkan ada nya peserta disabilitas yang mengikuti ujian tes tertulis hari kemarin. Selain itu, belakangan diketahui ada peserta yang meng gunakan kursi roda karena kecelakaan sebelum ujian. Peserta tersebut mengikuti ujian di SMA Negeri 1 Pa lembang. “SBMPTN diikuti dua peserta berkebutuhan khusus. Mereka diberikan ruangan khusus bila memang tidak memung kinkan ke ruangan lantai atas dan sebagainya. Namun, di luar itu, kami juga mendapatkan beberapa peserta yang bermasalah dalam hal administrasi,” terangnya.
Dia menjelaskan, masalah ijazah atau keterangan lulus dan foto yang tidak sesuai dengan verifikasi menjadi dominasi per masalahan yang ditemui panitia. Penanggung Jawab SNM PTN Unsri Anis Saggaf men-ga ta kan, program studi favorit pada SBMPTN tahun ini adalah Ekonomi Manajemen, diikuti Fakultas Hukum. Kedua prodi ini memang selalu di mi - nati untuk bidang soshum. Untuk bidang saintek, diketahui Ke dok teran masih menjadi favorit SBMPTN.
“Tahun ini meningkat 700 peserta. Ini menunjukkan bahwa keinginan anak bangsa untuk melanjutkan pendidikan tinggi sangat besar,,” ucapnya.
Yulia savitri
(ars)