TKW Asal Malang Dikabarkan Tewas di Hongkong
A
A
A
MALANG - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kecamatan Bantur, Malang, Jawa Timur, dikabarkan tewas di Hongkong. TKW bernama Wiji Astutik ini berasal dari Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur.
Kepala Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Ali Masud membenarkan kabar tersebut dan pihak keluarga juga sudah mengetahuinya.
"Kabarnya menjadi korban pembunuhan dan ditemukan di depan sebuah toko di kawasan Mong Kok, Hongkong, Senin 8 Juni 2015 kemarin," katanya, Selasa (9/6/2015).
Menurutnya, pihak keluarga sudah mengetahui berita duka tersebut dari media online. Pihaknya dan keluarga juga masih terus mencari informasi kebenaran tersebut. Adik Wiji juga bekerja menjadi TKW di Taiwan.
Ali menginformasikan, jika Wiji berangkat ke Hongkong pada 2007 lalu dan hingga kini belum pernah pulang ke Indonesia. Wiji, kata Ali, juga sudah mempunyai anak yang saat ini bersekolah di Bantur.
"Keluarga pasrah apakah jenazahnya bisa dibawa ke Malang atau tidak, tapi tetap berharap pemerintah Indonesia membantu pemulangan jenazah agar bisa dimakamkan di Malang," kata Ali.
Sejauh ini, kata Ali, keluarga maupun pemerintah desa belum menerima keterangan resmi dari Hongkong maupun pihak terkait. Namun, pemerintah desa akan terus membantu keluarga untuk berkoodinasi dengan pihak Disnakertrans Kabupaten Malang.
Kepala Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Ali Masud membenarkan kabar tersebut dan pihak keluarga juga sudah mengetahuinya.
"Kabarnya menjadi korban pembunuhan dan ditemukan di depan sebuah toko di kawasan Mong Kok, Hongkong, Senin 8 Juni 2015 kemarin," katanya, Selasa (9/6/2015).
Menurutnya, pihak keluarga sudah mengetahui berita duka tersebut dari media online. Pihaknya dan keluarga juga masih terus mencari informasi kebenaran tersebut. Adik Wiji juga bekerja menjadi TKW di Taiwan.
Ali menginformasikan, jika Wiji berangkat ke Hongkong pada 2007 lalu dan hingga kini belum pernah pulang ke Indonesia. Wiji, kata Ali, juga sudah mempunyai anak yang saat ini bersekolah di Bantur.
"Keluarga pasrah apakah jenazahnya bisa dibawa ke Malang atau tidak, tapi tetap berharap pemerintah Indonesia membantu pemulangan jenazah agar bisa dimakamkan di Malang," kata Ali.
Sejauh ini, kata Ali, keluarga maupun pemerintah desa belum menerima keterangan resmi dari Hongkong maupun pihak terkait. Namun, pemerintah desa akan terus membantu keluarga untuk berkoodinasi dengan pihak Disnakertrans Kabupaten Malang.
(san)