Ansor Tegaskan Tekad Pasang Badan Demi NKRI

Senin, 08 Juni 2015 - 09:48 WIB
Ansor Tegaskan Tekad...
Ansor Tegaskan Tekad Pasang Badan Demi NKRI
A A A
MALANG - Barisan Serbaguna Ansor (Banser) menyatakan pentingnya keutuhan berbangsa dan bernegara. Organisasi sayap NU ini tidak akan membiarkan pihak mana pun merongrong atau menzalimi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penegasan ini disampaikan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Hasan Abadi, dalam apel siaga save NKRI, yang dirangkai dengan Hari Lahir NU ke-92 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, kemarin. Di hadapan ribuan warga dan anggota Ansor, Hasan menyerukan pentingnya kebersamaan umat Islam dalam menjaga keutuhan bangsa. “Ansor titipkan kesejahteraan warga Kabupaten Malang kepada bupati Malang untuk mewujudkan rasa persatuan dan persatuan umat Islam, khususnya dalam menjaga keutuhan NKRI,” ungkap Hasan.

Bagi Ansor, NKRI adalah harga mati yang tidak boleh dirongrong pihak mana pun dan atas nama kepentingan apa pun. Jika di dalam negeri ada pihak yang merongrong kewibawaan NKRI, sebagai warga NU, Pemuda Ansor siap memberantas kezaliman itu. Bupati Malang, Rendra Kresna, mengatakan, apel Banser kali ini tidak sekadar menyukseskan Hari Lahir NU ke- 92, tetapi juga untuk mendukung semangat GP Ansor dan Banser dalam mempertegas komitmennya sebagai pilar terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Menurut Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Malang, HM Sanusi, perayaan Hari Ulang Tahun NU ke-92 ini secara implisit menyampaikan pesan moral NU sebagai perekat umat Islam. “NU merupakan kesatuan dan persatuan yang Rahmatan Lilalamin. Memberikan kenyamanan tentang berbangsa dan bernegara dalam menjalankan kehidupan beragama,” ujar dia.

Sejumlah tokoh sentral yang menghadiri apel itu meyakini jika tradisi NU dan Islam lebih mengutamakan keutuhan bangsa. “NU merupakan jimat jitu warga Nahdliyin dan bangsa Indonesia,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Malang, Abdul Rahman.

Diketahui, perayaan ulang tahun ini menjadi momen merukunkan umat, sekaligus mempererat dan mempersatukan PKB dengan NU. Sebab, NU dan PKB tidak dapat dipisahkan karena PKB lahir dari perut NU pada 1998 silam.

Yosef naiobe
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)