Pekerja Semen Padang Temukan Mortir Aktif
A
A
A
PADANG - Jamali (43) warga Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan (Luki), Kota Padang, Sumatera Barat, tidak menyadari bawah benda besi sebesar lengan orang dewasa yang dipukul-pukulkan pada besi lain itu adalah sebuah bom yang siap menghancurkan tubuhnya jika meledak.
Mortir jenis 80 tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB di Indarung V PT Semen Padang. Awalnya Jamali sedang membersihkan tempat memasukkan material bahan baku untuk membuat semen.
"Saat membersihkan itu saya melihat ada benda besi dengan ukuran 50 centimeter, kondisinya berlumpur saya bersihkan benda tersebut. Karena banyak lumpur melekat ditubuh benda itu saya pukul-pukulkan pada besi lain agar lumpur keras tersebut berpisah," katanya, Sabtu (6/6/2015).
Bahkan kata Jamali, kepala mortir itu dibersihkan dengan tangannya, hingga jelas benda apa yang ia dapat. Saat itu Jamali tidak sadar bahwa yang dipegang-pegangnya bahkan dipukul-pukulnya adalah mortir.
Dia baru sadar ketika ada operator loader bernama Adi saat itu bersamanya mengatakan yang ditangannya itu berwarna coklat tanah itu adalah bom. Sontak Jamali langsung meletakan benda tersebut dan melapor kepada atasannya Zulkfili.
Kemudian laporan tersebut dilanjutkan kepada Satpam dan langsung membawa ke Pos I PT Semen Padang, kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian.
"Bahan baku pembuat semen ini asalnya dari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, diperkirakan mortir tersebut dari sana," kata Jamali.
Sambil menunggu tim Gegana Brimob Polda Sumbar pihak kepolisian menyiram mortil tersebut dengan air yang mengalir di selang.
"Mortir jenis 80 tersebut diperkirakan masih aktif, kita sudah memberitahukan kepada Brimob Polda Sumbar untuk menjemput mortil ini," kata Kapolsek Luki, Kompol Eddisra Alwin.
Mortir jenis 80 tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB di Indarung V PT Semen Padang. Awalnya Jamali sedang membersihkan tempat memasukkan material bahan baku untuk membuat semen.
"Saat membersihkan itu saya melihat ada benda besi dengan ukuran 50 centimeter, kondisinya berlumpur saya bersihkan benda tersebut. Karena banyak lumpur melekat ditubuh benda itu saya pukul-pukulkan pada besi lain agar lumpur keras tersebut berpisah," katanya, Sabtu (6/6/2015).
Bahkan kata Jamali, kepala mortir itu dibersihkan dengan tangannya, hingga jelas benda apa yang ia dapat. Saat itu Jamali tidak sadar bahwa yang dipegang-pegangnya bahkan dipukul-pukulnya adalah mortir.
Dia baru sadar ketika ada operator loader bernama Adi saat itu bersamanya mengatakan yang ditangannya itu berwarna coklat tanah itu adalah bom. Sontak Jamali langsung meletakan benda tersebut dan melapor kepada atasannya Zulkfili.
Kemudian laporan tersebut dilanjutkan kepada Satpam dan langsung membawa ke Pos I PT Semen Padang, kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian.
"Bahan baku pembuat semen ini asalnya dari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, diperkirakan mortir tersebut dari sana," kata Jamali.
Sambil menunggu tim Gegana Brimob Polda Sumbar pihak kepolisian menyiram mortil tersebut dengan air yang mengalir di selang.
"Mortir jenis 80 tersebut diperkirakan masih aktif, kita sudah memberitahukan kepada Brimob Polda Sumbar untuk menjemput mortil ini," kata Kapolsek Luki, Kompol Eddisra Alwin.
(nag)