Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas 1,5 Kilometer
A
A
A
KABANJAHE - Jumat (5/6/2015) siang tadi, Gunung Api Sinabung yang kini menyandang status Awas (Level IV) meluncurkan awan panas guguran. Luncuran awan panas sejauh 1,5 kilometer (km) mengarah ke Selatan, dengan ketinggian kolom debu 700 meter mengarah ke Barat seiring arah pergerakan angin.
Informasi yang diperoleh dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung Derry, hari ini hanya terjadi satu kali kejadian luncuran awan panas. Sementara, hingga pukul 22.00 WIB tidak ada kejadian erupsi.
"Untuk aktivitas kegempaan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada gempa guguran. Sejak pukul 00.00-18.00 tercatat sebanyak 148 kali gempa guguran. Selain itu, gempa low frequency juga mengalami peningkatan hingga 31 kali kejadian. Gempa hybrid tujuh kali, satu kali gempa tektonik jauh, dan tremor secara terus menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter (mm) dominan 0,5 mm," papar Derry.
Derry menambahkan, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pasca dinaikkannya status Gunung Sinabung.
Sementara, pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung hingga 5 Juni 2015, berdasarkan data yang dihimpun dari Media Center Tanggap Darurat Sinabung berjumlah 2.738 jiwa.
Mereka berasal dari empat desa yakni Desa Berastepu, Tigapancur, Pintu Besi, Kecamatan Simpang Empat, dan Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung.
Mereka diungsikan ke empat titik pengungsian. Masyarakat Desa Gurukinayan berjumlah 1.018 jiwa menempati posko pengungsian Losd Buah Desa Batukarang. Warga Desa Tiga Pancur (953 jiwa) menempati posko pengungsian Paroki Katolik Kabanjahe.
Lalu, sebanyak 492 jiwa warga Desa Berastepu ditempatkan di Gedung Serbaguna BGKP Simpang VI, dan sebanyak 275 warga Desa Pintu Besi ditempatkan di Gereja Advent Sumbul.
Informasi yang diperoleh dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung Derry, hari ini hanya terjadi satu kali kejadian luncuran awan panas. Sementara, hingga pukul 22.00 WIB tidak ada kejadian erupsi.
"Untuk aktivitas kegempaan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada gempa guguran. Sejak pukul 00.00-18.00 tercatat sebanyak 148 kali gempa guguran. Selain itu, gempa low frequency juga mengalami peningkatan hingga 31 kali kejadian. Gempa hybrid tujuh kali, satu kali gempa tektonik jauh, dan tremor secara terus menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter (mm) dominan 0,5 mm," papar Derry.
Derry menambahkan, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pasca dinaikkannya status Gunung Sinabung.
Sementara, pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung hingga 5 Juni 2015, berdasarkan data yang dihimpun dari Media Center Tanggap Darurat Sinabung berjumlah 2.738 jiwa.
Mereka berasal dari empat desa yakni Desa Berastepu, Tigapancur, Pintu Besi, Kecamatan Simpang Empat, dan Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung.
Mereka diungsikan ke empat titik pengungsian. Masyarakat Desa Gurukinayan berjumlah 1.018 jiwa menempati posko pengungsian Losd Buah Desa Batukarang. Warga Desa Tiga Pancur (953 jiwa) menempati posko pengungsian Paroki Katolik Kabanjahe.
Lalu, sebanyak 492 jiwa warga Desa Berastepu ditempatkan di Gedung Serbaguna BGKP Simpang VI, dan sebanyak 275 warga Desa Pintu Besi ditempatkan di Gereja Advent Sumbul.
(zik)