Pemkot Butuh Dana Rp100 Miliar
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan rencana pembangunan rumah sakit (RS) di Kelurahan Balaskrumpik, Kecamatan Wiyung.
Selain mengerjakan detail engineering design (DED), Pemkot juga tengah melakukan feasible study(FS). Pembangunan rumah sakit bertipe B di Surabaya barat itu membutuhkan lahan seluas 10 hektare. Di lahan tersebut, tanah milik pemkot sendiri hanya 80%, sedangkan sisanya 20% atau sekitar 3,2 hektare milik swasta.
“Kami belum mengetahui pasti tipe rumah sakit yang akan dibangun. Apa tipe A ataukah tipe B. Namun, saya memperkirakan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp100 miliar,” ujar Kasi Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ken Wahyuni kemarin.
Untuk merealisasikan rumah sakit baru itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam pematangan lahan. Sebagian lahan yang akan dibangun gedung sudah diuruk. Pemkot juga akan menggandeng swasta dengan tujuan mengurangi beban APBD.
“Kami sengaja membangun rumah sakit di setiap kawasan kota. Di utara ada RSUD Dr Soewandhie dan di barat ada RSUD Bhakti Dharma Husada. Pembangunan rumah sakit di beberapa kawasan itu untuk memudahkan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Untuk di Balaskrumpik, rencananya di sekitar RS akan dibangun Griya Wreda atau gedung untuk para lanjut usia (lansia), SMK dan SMP, kantor arsip, serta taman kota. Pembangunan beberapa gedung tersebut dipusatkan dalam satu kawasan. “Beberapa bangunan itu nanti berada dalam satu kawasan yang terintegrasi. Gedung arsip saat ini sudah dalam tahap pembangunan,” tandas Ken.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Baktiono mengungkapkan, jumlah pasien yang masuk daftar tunggu di beberapa rumah sakit pemerintah cukup besar. Di RSU Dr Soetomo yang belum tertampung saja mencapai 3.500 orang, RSUD Dr Soewandhie sekitar 400 orang, RSUD Bhakti Dharma Husada 50 orang, dan RSU Haji 1.000 pasien.
Pasien yang berobat itu mayoritas warga Surabaya. “Pemkot memang harus memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada warganya. Saya sangat setuju ketika Pemkot membangun rumah sakit lagi,” katanya.
Lukman hakim
Selain mengerjakan detail engineering design (DED), Pemkot juga tengah melakukan feasible study(FS). Pembangunan rumah sakit bertipe B di Surabaya barat itu membutuhkan lahan seluas 10 hektare. Di lahan tersebut, tanah milik pemkot sendiri hanya 80%, sedangkan sisanya 20% atau sekitar 3,2 hektare milik swasta.
“Kami belum mengetahui pasti tipe rumah sakit yang akan dibangun. Apa tipe A ataukah tipe B. Namun, saya memperkirakan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp100 miliar,” ujar Kasi Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ken Wahyuni kemarin.
Untuk merealisasikan rumah sakit baru itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam pematangan lahan. Sebagian lahan yang akan dibangun gedung sudah diuruk. Pemkot juga akan menggandeng swasta dengan tujuan mengurangi beban APBD.
“Kami sengaja membangun rumah sakit di setiap kawasan kota. Di utara ada RSUD Dr Soewandhie dan di barat ada RSUD Bhakti Dharma Husada. Pembangunan rumah sakit di beberapa kawasan itu untuk memudahkan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Untuk di Balaskrumpik, rencananya di sekitar RS akan dibangun Griya Wreda atau gedung untuk para lanjut usia (lansia), SMK dan SMP, kantor arsip, serta taman kota. Pembangunan beberapa gedung tersebut dipusatkan dalam satu kawasan. “Beberapa bangunan itu nanti berada dalam satu kawasan yang terintegrasi. Gedung arsip saat ini sudah dalam tahap pembangunan,” tandas Ken.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Baktiono mengungkapkan, jumlah pasien yang masuk daftar tunggu di beberapa rumah sakit pemerintah cukup besar. Di RSU Dr Soetomo yang belum tertampung saja mencapai 3.500 orang, RSUD Dr Soewandhie sekitar 400 orang, RSUD Bhakti Dharma Husada 50 orang, dan RSU Haji 1.000 pasien.
Pasien yang berobat itu mayoritas warga Surabaya. “Pemkot memang harus memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada warganya. Saya sangat setuju ketika Pemkot membangun rumah sakit lagi,” katanya.
Lukman hakim
(bbg)