Jenazah TKI Asal Gunungkidul Masih Tertahan di Senegal
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Jenazah Roko Bayu Anggoro (22), TKI asal Gunungkidul yang tewas saat bekerja di kapal berbendera Taiwan belum bisa dipulangkan.
Hingga saat ini jenasah warga Dusun Gedangan II, Gedangrejo, Karangmojo ini masih tertahan di Senegal karena terkendala urusan pembiayaan.
Orang Tua Roko, Gunawan Edy Mulyono mengungkapkan, awalnya dia menerima informasi anaknya akan segera pulang dan sampai di bandaar Soekarno- Hatta Jakarta kamis (28/5) malam. Namun kemudian, informasi terbaru diterimanya dan menyatakan anaknya belum bisa dipulangkan ke Indonesia.
"Saya mendapat informasi dari petugas Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta yang mengatakan kepulangan jenazah anak saya tertunda karena transfer biaya pemulangan dari agensi di Taiwan belum masuk," tuturnya kepada wartawan kemarin.
Diapun mengaku kecewa dengan ketidakjelasan informasi pemulangan jenazah anaknya yang meninggal pada Maret lalu.
Berbagai persiapan termasuk galian kubur juga sudah disiapkan para tetangga dengan informasi kedatangan jenazah yang tewas akibat kekurangan nutrisi ini. "Semalam sudah banyak tetangga yang hadir, bahkan warga juga sudah menyiapkan liang kuburnya," jelasnya.
Dikatakan, BPTKI memperkirakan setelah urusan transfer selesai, jenazah akan langsung diterbangkan ke Indonesia melalui bandara Soetta pada Sabtu 30 Mei 2015 nanti besok. "Katanya, Sabtu akan diterbangkan, mudah-mudahan tidak mundur lagi," kata Gunawan Sedih.
Ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Dwi Warna Widi Nugraha berharap pihak keluarga bersabar denagn tertundanya kepulangan jenazah Roko.
Saat ini proses pengurusan kepulangan jenazah korban terus dilakukan oleh KBRI di Senegal." Proses sudah diupayakan, kami harap semua bersabar dan keluarga juga tabah dengan hal ini," pungkasnya.
Hingga saat ini jenasah warga Dusun Gedangan II, Gedangrejo, Karangmojo ini masih tertahan di Senegal karena terkendala urusan pembiayaan.
Orang Tua Roko, Gunawan Edy Mulyono mengungkapkan, awalnya dia menerima informasi anaknya akan segera pulang dan sampai di bandaar Soekarno- Hatta Jakarta kamis (28/5) malam. Namun kemudian, informasi terbaru diterimanya dan menyatakan anaknya belum bisa dipulangkan ke Indonesia.
"Saya mendapat informasi dari petugas Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta yang mengatakan kepulangan jenazah anak saya tertunda karena transfer biaya pemulangan dari agensi di Taiwan belum masuk," tuturnya kepada wartawan kemarin.
Diapun mengaku kecewa dengan ketidakjelasan informasi pemulangan jenazah anaknya yang meninggal pada Maret lalu.
Berbagai persiapan termasuk galian kubur juga sudah disiapkan para tetangga dengan informasi kedatangan jenazah yang tewas akibat kekurangan nutrisi ini. "Semalam sudah banyak tetangga yang hadir, bahkan warga juga sudah menyiapkan liang kuburnya," jelasnya.
Dikatakan, BPTKI memperkirakan setelah urusan transfer selesai, jenazah akan langsung diterbangkan ke Indonesia melalui bandara Soetta pada Sabtu 30 Mei 2015 nanti besok. "Katanya, Sabtu akan diterbangkan, mudah-mudahan tidak mundur lagi," kata Gunawan Sedih.
Ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Dwi Warna Widi Nugraha berharap pihak keluarga bersabar denagn tertundanya kepulangan jenazah Roko.
Saat ini proses pengurusan kepulangan jenazah korban terus dilakukan oleh KBRI di Senegal." Proses sudah diupayakan, kami harap semua bersabar dan keluarga juga tabah dengan hal ini," pungkasnya.
(nag)