Pendeta Terbakar Kena Ledakan Elpiji
A
A
A
MALANG - Seorang pendeta perempuan mengalami luka bakar serius setelah terkena ledakan tabung elpiji berukuran 12 kg.
Peristiwa yang terjadi di Turen kemarin pagi itu menyebabkan Maria Lumban Raja, 83, menderita luka bakar hingga 80%. Kapolsek Turen Kompol Agus Guntoro mengatakan, untuk sementara, dugaan ledakan dipicu elpiji 12 kg yang mengalami kebocoran sejak Minggu malam. “Diduga ledakan terjadi lantaran korban menyalakan api saat hendak memasak,” ungkap Agus kemarin.
Selain membakar penghuninya, ledakan juga merusak atap rumah yang berlokasi di Jalan Yani, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, itu. Begitu pula dengan kaca jendela yang rusak dan terlempar di sekitar kediaman Maria. Ledakan itu menimbulkan bunyi dentuman keras menyerupai bom. Agus mengatakan, kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta.
Sementara, korban luka bakar telah dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dari sebelumnya di RS Bala Keselamatan Bokor Turen karena luka yang dialami cukup serius. Korban merupakan pendeta perempuan yang telah purnabakti dan tinggal di Perumahan Purna Bakti Pendeta Bala Keselamatan, Turen. Didit, warga Turen, menuturkan, bunyi ledakan yang berasal dari elpiji itu sangat keras dan terdengar dalam radius 1 km.
Didit yang rumahnya di RT 4/1, Kelurahan Turen, terkena imbas lantarannya jarak yang cukup dekat, di mana rumahnya tepat berada di seberang kediaman Maria. “Saya terkejut karena suara keras. Kaca jendela saya sampai bergetar karena ledakan,” kata Didit. Setelah kejadian itu, Didit melihat atap genting rumah mantan pemimpin agama ini beterbangan akibat ledakan.
Menurut Didit, pascakejadian, warga langsung berlarian menuju kediaman Maria dan mendobrak pintu yang masih tertutup untuk mengevakuasi korban. Saat itu korban sudah berada di depan di dekat pintu, tetapi tidak bisa keluar karena pintu rumahnya terkunci.
Yosef naiobe
Peristiwa yang terjadi di Turen kemarin pagi itu menyebabkan Maria Lumban Raja, 83, menderita luka bakar hingga 80%. Kapolsek Turen Kompol Agus Guntoro mengatakan, untuk sementara, dugaan ledakan dipicu elpiji 12 kg yang mengalami kebocoran sejak Minggu malam. “Diduga ledakan terjadi lantaran korban menyalakan api saat hendak memasak,” ungkap Agus kemarin.
Selain membakar penghuninya, ledakan juga merusak atap rumah yang berlokasi di Jalan Yani, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, itu. Begitu pula dengan kaca jendela yang rusak dan terlempar di sekitar kediaman Maria. Ledakan itu menimbulkan bunyi dentuman keras menyerupai bom. Agus mengatakan, kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta.
Sementara, korban luka bakar telah dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dari sebelumnya di RS Bala Keselamatan Bokor Turen karena luka yang dialami cukup serius. Korban merupakan pendeta perempuan yang telah purnabakti dan tinggal di Perumahan Purna Bakti Pendeta Bala Keselamatan, Turen. Didit, warga Turen, menuturkan, bunyi ledakan yang berasal dari elpiji itu sangat keras dan terdengar dalam radius 1 km.
Didit yang rumahnya di RT 4/1, Kelurahan Turen, terkena imbas lantarannya jarak yang cukup dekat, di mana rumahnya tepat berada di seberang kediaman Maria. “Saya terkejut karena suara keras. Kaca jendela saya sampai bergetar karena ledakan,” kata Didit. Setelah kejadian itu, Didit melihat atap genting rumah mantan pemimpin agama ini beterbangan akibat ledakan.
Menurut Didit, pascakejadian, warga langsung berlarian menuju kediaman Maria dan mendobrak pintu yang masih tertutup untuk mengevakuasi korban. Saat itu korban sudah berada di depan di dekat pintu, tetapi tidak bisa keluar karena pintu rumahnya terkunci.
Yosef naiobe
(ars)