Menhub: Underpass di Perlintasan KA Harus Dibangun
A
A
A
MEDAN - Pemerintah tengah memulai tahap awal pembangunan rel ganda perlintasan kereta api (KA) Medan - Bandara Kualanamu.
Dengan konsekuensi kemacetan bakal menghantui Kota Medan, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, meminta underpass (terowongan) atau flyover (jalan layang) segera direalisasikan. Jonan yang ditemui usai rapat tertutup di Kantor PT Railink Stasiun KA Besar Medan, Sabtu (23/5) menuturkan, pembangunan jalur ganda KA akan berimplikasi pada lalu lintas KA yang semakin padat. Dengan fakta tersebut, kemacetan lalu lintas di Kota Medan tidak terhindarkan karena di Medan ada sekitar 10 ruas jalan yang dilintasi rel KA.
“Solusinya ya harus dibangun underpass atau flyover. Siapa yang bangun? Tergantung ruas jalan yang dilintasinya,” ucap mantan Dirut PT Kereta Ai Indonesia (KAI) ini. Sesuai undang-undang, kata Jonan, jika yang dilintasi rel KA merupakan jalan negara, maka pembangunan underpass atau flyover itu akan menjadi kewenangan pemerintah pusat, sementara jika jalan provinsi menjadi kewenangan pemerintah provinsi, dam kalau jalan kota maka menjadi kewenangan pemerintah kota.
“Jadi harus kita bangun (underpass, fly over) itu. Sudah ada aturannya. Kalau semua dana minta ke pusat, ya undang-undangnya diubah dulu. Soal izinnya pasti saya berikan,” ungkapnya. Menurut Jonan, pembangunan jalur rel ganda dari stasiunMedan- Kualanamuitutelah dibahas bersama PT Kereta Api Indpnesia (KAI), PT Angkasa Pura II, PT Railink, dan stakeholder terkait di Sumut. Sejumlah persoalan dalam rencana pembangunan rel ganda tersebut akan diselesaikan sehingga pembangunannya bisa dipercepat.
“Kami ingin masalah administrasi dan sebagainya bisa dituntaskan. Tadi sudah kami bahas. Harapannya pembangunan segera berjalan baik,” ujar Jonan. Sementara Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan pihaknya berupaya menuntaskan semua persoalan yang ada terkait rencana pembangunan jalur rel ganda perlintasan KA Medan - Kualanamu tersebut. Kedatangan Menhub Ignasius Jonan mengindikasikan, langkah percepatan sudah dilakukan. Rel ganda itu direncanakan dibangun sepanjang 38 kilometer (km), dimana 15 km dijadwalkan sudah bisa digunakan akhir 2015 dan semuanya selesai pada 2016.
“Jalur sepanjang 15 km itu yakni mulai dari Aras Kabu hingga Bandar Khalifah,” paparnya. Edi menyebutkan, frekuensi layanan kereta api Railink untuk Medan - Kualanamu - Medan sudah 40 kali per hari sejak 28 April 2014. Dengan adanya jalur rel ganda, selain bisa menambah frekuensi layanan, juga mempersingkat jarak tempuh dari sekitar 30 menit untuk keberangkatan (Medan - Kualanamu) dan 30 menit - 40 menit untuk sebaliknya,” katanya.
Dengan meningkatkan frekuensi keberangkatan dan cepatnya lama tempuh, maka diharapkan PT Railink bisa menambah minat penumpang. Dengan demikian, Railink bisa menangani sedikitnya 19-25% penumpang dari total penumpang di Bandara Internasional Kualanamu. Diketahui, pembangunan rel ganda Medan-Kualanamu sedang dikerjakan. Program ini merupakan prioritas PT KAI dan Kemenhub, di mana nantinya KA reguler akan menambah KA Bandara Kualanamu sehingga membutuhkan penambahan rel.
Dalam program ini juga akan dilakukan pembangunan underpass rel KA, jalur rel melayang, serta rel ganda yang awalnya direncanakan selesai pada 2016. Tapi sejumlah masalah seperti pembebasan lahan masih menjadi kendala. “Karena ini juga untuk pelayanan publik, kami berupaya agar secepatnya bisa direalisasikan. Kami berharap tranportasi kereta api semakin membaik untuk masyarakat,” kata Menhub Ignasius Jonan.
Jonan menambahkan, untuk jalur rel Trans Sumatera Railway, pihaknya menargetkan bisa memulai pekerjaannya sesuai Idul Fitri 2015. Pembangunan itu dimulai pada ruasruas yang sudah selesai pembebasan lahannya. “Sebagian besar Trans Sumatera Railway itu rel ganda. Yang jelas lahannya harus bebas dulu. Nanti kalau sudah mulai dibangun, saya beritahu ya,” tukasnya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, Anthony Siahaan, mengaku pembebasan lahan Trans Sumatera Railway di Sumut sudah berjalan. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, sudah membentuk tim pembebasan itu.
“Lahan yang dibebaskan untuk Sumut - Aceh dan Sumut - Riau. Itu sudah berjalan. Kalau bisa cepat dibebaskan, mungkin Sumut akan dibangun lebih dulu oleh pemerintah,” pungkasnya.
fakhrur rozi
Dengan konsekuensi kemacetan bakal menghantui Kota Medan, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, meminta underpass (terowongan) atau flyover (jalan layang) segera direalisasikan. Jonan yang ditemui usai rapat tertutup di Kantor PT Railink Stasiun KA Besar Medan, Sabtu (23/5) menuturkan, pembangunan jalur ganda KA akan berimplikasi pada lalu lintas KA yang semakin padat. Dengan fakta tersebut, kemacetan lalu lintas di Kota Medan tidak terhindarkan karena di Medan ada sekitar 10 ruas jalan yang dilintasi rel KA.
“Solusinya ya harus dibangun underpass atau flyover. Siapa yang bangun? Tergantung ruas jalan yang dilintasinya,” ucap mantan Dirut PT Kereta Ai Indonesia (KAI) ini. Sesuai undang-undang, kata Jonan, jika yang dilintasi rel KA merupakan jalan negara, maka pembangunan underpass atau flyover itu akan menjadi kewenangan pemerintah pusat, sementara jika jalan provinsi menjadi kewenangan pemerintah provinsi, dam kalau jalan kota maka menjadi kewenangan pemerintah kota.
“Jadi harus kita bangun (underpass, fly over) itu. Sudah ada aturannya. Kalau semua dana minta ke pusat, ya undang-undangnya diubah dulu. Soal izinnya pasti saya berikan,” ungkapnya. Menurut Jonan, pembangunan jalur rel ganda dari stasiunMedan- Kualanamuitutelah dibahas bersama PT Kereta Api Indpnesia (KAI), PT Angkasa Pura II, PT Railink, dan stakeholder terkait di Sumut. Sejumlah persoalan dalam rencana pembangunan rel ganda tersebut akan diselesaikan sehingga pembangunannya bisa dipercepat.
“Kami ingin masalah administrasi dan sebagainya bisa dituntaskan. Tadi sudah kami bahas. Harapannya pembangunan segera berjalan baik,” ujar Jonan. Sementara Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan pihaknya berupaya menuntaskan semua persoalan yang ada terkait rencana pembangunan jalur rel ganda perlintasan KA Medan - Kualanamu tersebut. Kedatangan Menhub Ignasius Jonan mengindikasikan, langkah percepatan sudah dilakukan. Rel ganda itu direncanakan dibangun sepanjang 38 kilometer (km), dimana 15 km dijadwalkan sudah bisa digunakan akhir 2015 dan semuanya selesai pada 2016.
“Jalur sepanjang 15 km itu yakni mulai dari Aras Kabu hingga Bandar Khalifah,” paparnya. Edi menyebutkan, frekuensi layanan kereta api Railink untuk Medan - Kualanamu - Medan sudah 40 kali per hari sejak 28 April 2014. Dengan adanya jalur rel ganda, selain bisa menambah frekuensi layanan, juga mempersingkat jarak tempuh dari sekitar 30 menit untuk keberangkatan (Medan - Kualanamu) dan 30 menit - 40 menit untuk sebaliknya,” katanya.
Dengan meningkatkan frekuensi keberangkatan dan cepatnya lama tempuh, maka diharapkan PT Railink bisa menambah minat penumpang. Dengan demikian, Railink bisa menangani sedikitnya 19-25% penumpang dari total penumpang di Bandara Internasional Kualanamu. Diketahui, pembangunan rel ganda Medan-Kualanamu sedang dikerjakan. Program ini merupakan prioritas PT KAI dan Kemenhub, di mana nantinya KA reguler akan menambah KA Bandara Kualanamu sehingga membutuhkan penambahan rel.
Dalam program ini juga akan dilakukan pembangunan underpass rel KA, jalur rel melayang, serta rel ganda yang awalnya direncanakan selesai pada 2016. Tapi sejumlah masalah seperti pembebasan lahan masih menjadi kendala. “Karena ini juga untuk pelayanan publik, kami berupaya agar secepatnya bisa direalisasikan. Kami berharap tranportasi kereta api semakin membaik untuk masyarakat,” kata Menhub Ignasius Jonan.
Jonan menambahkan, untuk jalur rel Trans Sumatera Railway, pihaknya menargetkan bisa memulai pekerjaannya sesuai Idul Fitri 2015. Pembangunan itu dimulai pada ruasruas yang sudah selesai pembebasan lahannya. “Sebagian besar Trans Sumatera Railway itu rel ganda. Yang jelas lahannya harus bebas dulu. Nanti kalau sudah mulai dibangun, saya beritahu ya,” tukasnya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, Anthony Siahaan, mengaku pembebasan lahan Trans Sumatera Railway di Sumut sudah berjalan. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, sudah membentuk tim pembebasan itu.
“Lahan yang dibebaskan untuk Sumut - Aceh dan Sumut - Riau. Itu sudah berjalan. Kalau bisa cepat dibebaskan, mungkin Sumut akan dibangun lebih dulu oleh pemerintah,” pungkasnya.
fakhrur rozi
(ars)