Independen Harus Raih 105.000 Suara

Minggu, 24 Mei 2015 - 10:51 WIB
Independen Harus Raih 105.000 Suara
Independen Harus Raih 105.000 Suara
A A A
Hal tersebut dikatakan Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono kepada wartawan di kantor KPU Kota Semarang, Gedung Pandanaran lantai 5 Semarang, kemarin.

Menurut Henry, batas minimal dukungan tersebut tertuang dalam Pasal 10 peraturan KPU yang menyatakan jika penduduk kabupaten/kota yang lebih dari satu juta orang maka dukungan minimal calon independen untuk maju dalam Pilkada 2015 adalah 6,5%.

“Sementara Kota Semarang sesuai DAK April 2015 mencatat jumlah penduduknya 1,622.520 orang. Dengan begitu, 6,5% dari jumlah tersebut adalah sekitar 105.464 suara,” kata Henry. Jumlah batas minimal dukungan tersebut lanjut Henry harus tersebar di separuh kecamatan. Untuk Kota Semarang dengan 16 kecamatan, jumlah dukungan harus ada di sembilan kecamatan yang ada. “Untuk batasannya tidak ditentukan, yang jelas harus tersebar di sembilan kecamatan itu,” ujarnya.

Pendaftaran untuk calon wali kota dan wakil wali kota jalur independen akan dimulai hari ini. Proses pendaftaran akan berlangsung hingga 14 hari ke depan. “Pendaftaran akan ditutup pada 7 Juni 2015 mendatang. Kami harap kepada semua masyarakat yang ingin mendaftarkan melalui jalur independen dapat segera mendaftarkan diri,” kata Henry. Disinggung mengenai keakuratan data pendukung, Henry mengaku akan melakukan berbagai proses untuk pengecekan.

Selain proses pengecekan melalui sistem yang ada, pihaknya juga akan melakukan penelitian faktual berupa menandatangani nama-nama yang dinyatakan mendukung tersebut. “Kami memiliki tim untuk menandatangani seluruh nama calon yang ada dalam formulir pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota independen tersebut. Jadi kecil kemungkinan ada data fiktif yang masuk,” tandasnya.

Salah satu nama yang diduga kuat akan maju melalui jalur independen, Djoko Setijowarno, mengaku tidak keberatan dengan peraturan batas minimal dukungan bagi calon independen itu. Jumlah tersebut menjadi tantangan dirinya untuk maju dalam Pilwakot Semarang yang akan digelar pada 9 Desember mendatang.

“Saya memang sudah mendengar jika batas minimal dukungan untuk maju sebagai calon independen saat ini mencapai 6,5%. Meski berat memang, saya optimis dapat memenuhi peraturan itu,” kata Djoko, yang juga pakar transportasi publik Kota Semarang itu. Berbagai strategi sudah disiapkan untuk memuluskan langkah pencalonannya menjadi Wali Kota Semarang 2015-2020 nanti. Saat ini dia mengklaim telah didukung banyak pihak, termasuk teman-teman akademisi maupun praktisi di Kota Semarang.

“Selain itu, saya juga akan mencari dukungan dari kaum terpinggirkan dan golongan masyarakat yang kebanyakan tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. Sebab, dari survei yang dilakukan beberapa lembaga, potensi golput di Kota Semarang cukup besar. Kalangan itulah yang akan saya dekati dan akan kami akomodir keinginannya sebagai program kerja ke depan,” paparnya.

Djoko optimis masyarakat Kota Semarang saat ini lebih cerdas dalam memilih calon pemimpin yang memiliki program bagus dan realistis. “Saya sudah memiliki program bagus untuk pengembangan Kota Semarang ke depan khususnya mengenai transportasi. Itu yang akan saya gunakan sebagai modal untuk maju dalam pertarungan ini,” pungkasnya.

Andika prabowo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7006 seconds (0.1#10.140)