Serunya Makan Pizza Berbentuk Corong
A
A
A
LAZIMNYA pizza berbentuk bulat pipih dengan taburan topping di atasnya. Namun tilik saja inovasi pizza baru satu ini. Bentuknya memanjang ke atas seperti corong es krim. Tak salah jika penganan khas Italia ini dijuluki pizza cone.
Tak berbeda dari pizza pada umumnya, pizza coneyang dibuat oleh Irma Oktaviani Tjandradinata ini menggunakan bahan dough pizza.
Ketebalannya medium, tak terlalu tipis, namun tetap menghadirkan sensasi crunchy saat meluncur di lindah Anda. Tak kalah sensasional, di dalam corong dough pizza, sang kreator menambahkan enam varian isian berbeda. Di sebuah kafe mungil bertitel Oreste, pizza modifikasi modern ini bisa dijumpai. Sang peracik, Irma, membuat pilihan isian pizza dari berbagai negara.
Sebut saja pizza isi rendang untuk mewakili Indonesia, pizza bulgogi dan cajangdari Korea, pizza bolognesekhas Italia, teriyakiala Jepang serta saus salsa ala Mexico. “Sesuai dengan konsep dari Kafe Oreste yang bergaya “to go”, saya dan tim chef juga ingin menciptakan makanan yang unik, praktis dan mudah untuk dibawa pulang. Tak melulu dinikmati di kafe, tapi pizza ini juga sambil dimakan sambil nyetir mobil misalnya, atau jalan-jalan. Cara makannya tinggal dilahap, seperti layaknya makan es krim,” ujar Irma di Kafe Oreste yang terletak di bilangan Cikawao, Kota Bandung.
Irma yang otodidak belajar masak, awalnya sering membuat pizza conedi rumahnya. Setelah membuka kafe, dia pun ingin menciptakan ikon kuliner unik dan lain dari biasanya. Tercetuslah ide untuk membuat pizza yang bentuk vertikal. Tak hanya sebagai gimmick, pizza coneini juga diracik sedemikian rupa agar rasanya mampu memanjakan lidah. Sebelum diberi isian, Irma lebih dulu membuat corong dari doughpizza secara manual. Kemudian doughdipanggang hingga keras, menyerupai conees krim.
Baru setelah itu dia menambahkan aneka isian sesuai pesanan. Tahapan selanjutnya kembali memanggangnya hingga matang. Namun waktunya tak terlalu panjang, hanya sekitar 10 menit. “Kalau soal varian paling disukai, itu tergantung selera. Jika suka makanan Nusantara, pizza rendang bisa dipilih. Sementara kalau suka pasta, bisa pesan pizza bolognese.
Pokoknya bebas deh, mau dimakan di tempat atau dibawa sama praktisnya,” tambahnya. Di kafe yang baru buka Mei ini, Anda pecinta pizza bisa mendapatkan pizza cone dengan harga Rp22.000 per corong. Kalau masih penasaran ingin mencicipi varian isian lain, Anda pun tinggal memesan pizza berikutnya tanpa harus merogoh saku dalam-dalam.
“Ke depan kami juga akan membuat mini pizza conedalam ukuran kecil. Light mealsini aku buat seperti layaknya finger food. Kecilkkecil tapi jumlahnya banyak,” bebernya. Keunikan lain masih bisa ditemukan di kafe ini. Salahsatunya adalah crispy chicken. Lagi-lagi, Irma merasa terlalu mainstream jika camilan ayam ini hanya diletakan di atas piring. Untuk tampilan yang lebih fantastis, olahan ayam ini dilekatkan pada tusukan besi yang digantung dalam properti khusus yang dibuat Irma dengan tim desainer kafenya.
Sepintas, santapan ini juga sama dengan gaya daging barbequeyang biasa digantung di skiwerkhusus. Setelah digoreng kering, Anda pun siap melahap kuliner ini seperti halnya menyantap sate ayam. Bedanya menu ini digantungnya menggunakan besi tipis yang dikaitkan di wadah kayu istimewa.
“Ini menu yang sangat simple, saat masih hangat, ayam renyah yang dililit di sepanjang besi ini bisa dilahap langsung ke mulut atau dicocol dengan sambal atau saus tomat,” pungkasnya.
Dini budiman
Tak berbeda dari pizza pada umumnya, pizza coneyang dibuat oleh Irma Oktaviani Tjandradinata ini menggunakan bahan dough pizza.
Ketebalannya medium, tak terlalu tipis, namun tetap menghadirkan sensasi crunchy saat meluncur di lindah Anda. Tak kalah sensasional, di dalam corong dough pizza, sang kreator menambahkan enam varian isian berbeda. Di sebuah kafe mungil bertitel Oreste, pizza modifikasi modern ini bisa dijumpai. Sang peracik, Irma, membuat pilihan isian pizza dari berbagai negara.
Sebut saja pizza isi rendang untuk mewakili Indonesia, pizza bulgogi dan cajangdari Korea, pizza bolognesekhas Italia, teriyakiala Jepang serta saus salsa ala Mexico. “Sesuai dengan konsep dari Kafe Oreste yang bergaya “to go”, saya dan tim chef juga ingin menciptakan makanan yang unik, praktis dan mudah untuk dibawa pulang. Tak melulu dinikmati di kafe, tapi pizza ini juga sambil dimakan sambil nyetir mobil misalnya, atau jalan-jalan. Cara makannya tinggal dilahap, seperti layaknya makan es krim,” ujar Irma di Kafe Oreste yang terletak di bilangan Cikawao, Kota Bandung.
Irma yang otodidak belajar masak, awalnya sering membuat pizza conedi rumahnya. Setelah membuka kafe, dia pun ingin menciptakan ikon kuliner unik dan lain dari biasanya. Tercetuslah ide untuk membuat pizza yang bentuk vertikal. Tak hanya sebagai gimmick, pizza coneini juga diracik sedemikian rupa agar rasanya mampu memanjakan lidah. Sebelum diberi isian, Irma lebih dulu membuat corong dari doughpizza secara manual. Kemudian doughdipanggang hingga keras, menyerupai conees krim.
Baru setelah itu dia menambahkan aneka isian sesuai pesanan. Tahapan selanjutnya kembali memanggangnya hingga matang. Namun waktunya tak terlalu panjang, hanya sekitar 10 menit. “Kalau soal varian paling disukai, itu tergantung selera. Jika suka makanan Nusantara, pizza rendang bisa dipilih. Sementara kalau suka pasta, bisa pesan pizza bolognese.
Pokoknya bebas deh, mau dimakan di tempat atau dibawa sama praktisnya,” tambahnya. Di kafe yang baru buka Mei ini, Anda pecinta pizza bisa mendapatkan pizza cone dengan harga Rp22.000 per corong. Kalau masih penasaran ingin mencicipi varian isian lain, Anda pun tinggal memesan pizza berikutnya tanpa harus merogoh saku dalam-dalam.
“Ke depan kami juga akan membuat mini pizza conedalam ukuran kecil. Light mealsini aku buat seperti layaknya finger food. Kecilkkecil tapi jumlahnya banyak,” bebernya. Keunikan lain masih bisa ditemukan di kafe ini. Salahsatunya adalah crispy chicken. Lagi-lagi, Irma merasa terlalu mainstream jika camilan ayam ini hanya diletakan di atas piring. Untuk tampilan yang lebih fantastis, olahan ayam ini dilekatkan pada tusukan besi yang digantung dalam properti khusus yang dibuat Irma dengan tim desainer kafenya.
Sepintas, santapan ini juga sama dengan gaya daging barbequeyang biasa digantung di skiwerkhusus. Setelah digoreng kering, Anda pun siap melahap kuliner ini seperti halnya menyantap sate ayam. Bedanya menu ini digantungnya menggunakan besi tipis yang dikaitkan di wadah kayu istimewa.
“Ini menu yang sangat simple, saat masih hangat, ayam renyah yang dililit di sepanjang besi ini bisa dilahap langsung ke mulut atau dicocol dengan sambal atau saus tomat,” pungkasnya.
Dini budiman
(ars)