Padukan Tribal dan Cutting Zig-zag
A
A
A
SURABAYA - Setiap desainer sebaiknya berani menghasilkan karya kreatif. Seperti desainer muda asal Surabaya, Prycilia, yang tampil beda dengan busana bertema geotribes.
Busana berwarna kuning dengan tambahan motif hitam putih ini merupakan gabungan motif tribal dan potongan geometris sehingga disebut geotribes. Keunikan desain kali ini terletak pada potongan geometris yang menyerupai zig-zag, seperti yang terlihat pada busananya. Jika dilihat dari atas hingga bawah, akan muncul motif lekukan.
Motif lekukan itulah yang disebut zig-zag, meski tidak lancip pada bagian ujungnya. Busana yang terdiri dari atasan dan bawahan ini tidak banyak bermain detail karena memang mengunggulkan bentuk potongan. Atasan sengaja dibuattanpalengansupaya tampil seksi dan bawahan menggunakan celana aladin yang panjangnya 7/8 atau di atas betis. Selain itu, menggunakan kerutan untuk belt atau pinggang supaya memberi kesan ramping.
Untuk bahan, Prycilia memilih kain katun strect, sedangkan warna dipilih pastel, seperti kuning dan hitam putih, supaya tampil lebih dramatik. “Sebenarnya tujuan kombinasi warna ini tidak hanya memberi kesan dramatik, tetapi juga menunjukkan colour block yang cantik antara dua warna itu,” kata Prycilia saat dijumpai dalam fashion show di Ciputra Worls Surabaya kemarin.
Siswa Lasalle College ini tidak hanya menampilkan karyanya yang bertema geotribes, tetapi juga membawa busana ready to wear yang tidak kalah anggun. Busana itu bertema colour emosion. Dari namanya, terlihat Prycilia ingin menampilkan warnawarna yang menggugah emosi setiap orang yang memakai maupun melihat tampilan busana itu. Prycilia menggabungkan beberapa warna sekaligus dalam satu balutan desain, yakni kuning, ungu, dan hijau.
Uniknya, tampilan warna itu dibuat secara degradasi. Hanya, kuning diletakkan paling banyak untuk bagian belakang desain hingga samping, sedangkan pada bagian tengah dimunculkan degradasi ungu hingga hijau. Soal cutting , pada desain kali ini juga terlihat tidak terlalu ribet. Busana malam ini didesain berupa dress dengan atasan tanpa lengan dan bawahan sebatas lutut.
Untuk bawahannya dibuat sedikit mengembang hingga membentuk rok, sedangkan desain bagian tengah seolah dibuat melengkung. Bahan yang digunakan Prycilia juga berbeda dari kebanyakan, yakni kain wafel yang terlihat seratnya dan agak tebal. Sama seperti busana sebelumnya, busana ini juga tidak banyak bermain detail, hanya menggunakan degradasi warna dan bermain cutting .
Mamik wijayanti
Busana berwarna kuning dengan tambahan motif hitam putih ini merupakan gabungan motif tribal dan potongan geometris sehingga disebut geotribes. Keunikan desain kali ini terletak pada potongan geometris yang menyerupai zig-zag, seperti yang terlihat pada busananya. Jika dilihat dari atas hingga bawah, akan muncul motif lekukan.
Motif lekukan itulah yang disebut zig-zag, meski tidak lancip pada bagian ujungnya. Busana yang terdiri dari atasan dan bawahan ini tidak banyak bermain detail karena memang mengunggulkan bentuk potongan. Atasan sengaja dibuattanpalengansupaya tampil seksi dan bawahan menggunakan celana aladin yang panjangnya 7/8 atau di atas betis. Selain itu, menggunakan kerutan untuk belt atau pinggang supaya memberi kesan ramping.
Untuk bahan, Prycilia memilih kain katun strect, sedangkan warna dipilih pastel, seperti kuning dan hitam putih, supaya tampil lebih dramatik. “Sebenarnya tujuan kombinasi warna ini tidak hanya memberi kesan dramatik, tetapi juga menunjukkan colour block yang cantik antara dua warna itu,” kata Prycilia saat dijumpai dalam fashion show di Ciputra Worls Surabaya kemarin.
Siswa Lasalle College ini tidak hanya menampilkan karyanya yang bertema geotribes, tetapi juga membawa busana ready to wear yang tidak kalah anggun. Busana itu bertema colour emosion. Dari namanya, terlihat Prycilia ingin menampilkan warnawarna yang menggugah emosi setiap orang yang memakai maupun melihat tampilan busana itu. Prycilia menggabungkan beberapa warna sekaligus dalam satu balutan desain, yakni kuning, ungu, dan hijau.
Uniknya, tampilan warna itu dibuat secara degradasi. Hanya, kuning diletakkan paling banyak untuk bagian belakang desain hingga samping, sedangkan pada bagian tengah dimunculkan degradasi ungu hingga hijau. Soal cutting , pada desain kali ini juga terlihat tidak terlalu ribet. Busana malam ini didesain berupa dress dengan atasan tanpa lengan dan bawahan sebatas lutut.
Untuk bawahannya dibuat sedikit mengembang hingga membentuk rok, sedangkan desain bagian tengah seolah dibuat melengkung. Bahan yang digunakan Prycilia juga berbeda dari kebanyakan, yakni kain wafel yang terlihat seratnya dan agak tebal. Sama seperti busana sebelumnya, busana ini juga tidak banyak bermain detail, hanya menggunakan degradasi warna dan bermain cutting .
Mamik wijayanti
(bbg)