Pelebaran Jalan Wringin Anom Diprotes

Selasa, 19 Mei 2015 - 10:20 WIB
Pelebaran Jalan Wringin Anom Diprotes
Pelebaran Jalan Wringin Anom Diprotes
A A A
Proyek pelebaran jalan di kawasan Wringin Anom, Kabupaten Gresik, diprotes masyarakat peduli lingkungan. Ini karena proyek pembangunan jalan itu mengorbankan puluhan pohon asem di sepanjang kawasan tersebut.

Protes ini kemarin disampaikan aktivis lingkungan hidup dari berbagai elemen di antaranya, Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Indonesia, Komunitas Nol Sampah, dan Rakyat Miskin Indonesia (Ramisin).

Dengan menggunakan poster dan selebaran, mereka mendatangi Gedung DPRD Jatim untuk menemui Gubernur Jatim Soekarwo pada rapat paripurna. “Kami ingin menemui Pak Gubernur dan meminta penebangan pohon asem ini dihentikan,” kata koordinator aksi, Prigi Arisandi.

Prigi mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk menyelamatkan 24 pohon asem yang masih tersisa di Wringinanom. “Sekarang hanya ada 24 pohon asem, sisanya sudah dibabat habis. Padahal usianya sudah sangat tua dan diameter pohon mencapai 1 sampai 1,5 meter,” kata Direktur Ecoton ini.

Pohon asem, kata dia, sangat bermanfaat untuk sarana resapan air. Selain itu, menyerap polusikendaraandanpolusipabrik di kawasan perbatasan sebelah timur antara Surabaya dan Gresik. “Gubernur harus lebih bijak dalam melakukan kebijakan pembangunan infrastruktur dan lingkungan,” kata dia. Dalam aksinya, para aktivis lingkungan menyertakan siswa didik sekolah lingkungan.

Mereka juga menulis surat kepada Gubernur Jatim agar menghentikan rencana penebangan 24 pohon asam yang masih tersisa. “Lebih baik pohon-pohon itu dipindah ke bantaran Kali Surabaya agar tetap berfungsi sebagai pengendali polusi udara di wilayah kami,” kata Sofi Azilan Aini, siswi SMPN 1 Wringinanom yang ikut aksi.

Sayang niat mereka bertemu Gubernur Jatim Soekarwo tidak kesampaian. Protes tersebut akhirnya disampaikan kepada Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Begitu turun dari tangga gedung DPRD, Gus Ipul langsung diserbu para aktivis dan diminta komitmennya agar tidak melanjutkan penebangan itu.

Sontak, Gus Ipul pun kaget. Meski begitu orang nomor dua di Jatim ini menyanggupi keinginan tersebut. “Wah kalau yang seperti ini ya saya dukung. Pohon asem memang tidak boleh ditebang.

Saya berjanji akan berkoordinasi dengan berbagai pihak atas masalah ini,” katanya.

Ihya’ ulumuddin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0554 seconds (0.1#10.140)